Kecepatan adalah kunci dalam strategi cyber troop. Mereka memastikan bahwa informasi dapat menyebar dengan cepat melalui jaringan akun-akun media sosial yang mereka kelola. Dengan demikian, mereka dapat membentuk opini publik sebelum informasi lain muncul dan mengalihkan perhatian masyarakat.
Interaksi Aktif
Cyber troop tidak hanya menyebarkan informasi, tetapi juga aktif berinteraksi dengan pengguna media sosial. Mereka terlibat dalam diskusi, memberikan komentar, dan menjawab pertanyaan untuk memastikan bahwa pesan mereka tetap relevan dan dipercaya oleh publik.
Pengungkapan taktik ini menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Beberapa pihak memuji strategi tersebut sebagai cara efektif untuk menjaga stabilitas dan keamanan nasional, sementara yang lain mengkritik metode ini sebagai bentuk manipulasi yang dapat merusak kepercayaan publik terhadap informasi di media sosial.
Namun, Muhammad Khoirul Amin menekankan bahwa tujuan utama dari penggunaan taktik ini adalah untuk memastikan bahwa informasi yang benar dan akurat dapat tersebar luas, serta untuk melindungi masyarakat dari penyebaran berita palsu atau hoaks yang dapat merugikan.
Dengan pengakuan ini, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang mereka terima di media sosial. Selain itu, diharapkan juga adanya transparansi lebih lanjut dari pihak berwenang mengenai penggunaan taktik ini agar kepercayaan publik tetap terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H