Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Human Resources - Researcher / Paradigma Institute

Membaca dunia adalah membuka cakrawala pengetahuan, dan melalui hobi menulis, kita menorehkan jejak pemikiran agar dunia pun membaca kita.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Stamplat, Saksi Bisu Kemunduran Transportasi Publik di Indonesia

19 Januari 2025   17:45 Diperbarui: 19 Januari 2025   17:45 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terminal Mangkang Semarang yang dalam kondisi sepi (Sumber: halosemarang.com)

Terminal Leuwipanjang, Bandung, yang melakukan modernisasi layanan (Sumber: detik.com)
Terminal Leuwipanjang, Bandung, yang melakukan modernisasi layanan (Sumber: detik.com)

Terminal dapat dikembangkan menjadi ruang ekonomi kreatif dengan menyediakan kios untuk UMKM, ruang seni, dan pusat kuliner. Langkah ini tidak hanya menghidupkan kembali terminal, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Stamplat adalah bagian penting dari sejarah dan infrastruktur transportasi di Indonesia. Meski kini banyak yang sekarat, revitalisasi yang terencana dapat mengembalikan fungsi dan kejayaan stamplat sebagai simpul transportasi publik. Dengan mengintegrasikan teknologi, infrastruktur modern, dan pendekatan berbasis masyarakat, stamplat dapat kembali menjadi pusat aktivitas perkotaan yang relevan di era modern ini.

Stamplat adalah saksi bisu sejarah peradaban transportasi, tempat jutaan cerita bermula dan berakhir. Meski kini kehilangan fungsinya, dengan inovasi dan komitmen, kita dapat menghidupkannya kembali sebagai denyut nadi kota yang menghubungkan manusia, ekonomi, dan harapan masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun