Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Human Resources - Researcher / Paradigma Institute

Membaca dunia adalah membuka cakrawala pengetahuan, dan melalui hobi menulis, kita menorehkan jejak pemikiran agar dunia pun membaca kita.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Matinya Transportasi Publik di Jepara, Ancaman Keselamatan dan Kemacetan yang Menggila

17 Januari 2025   08:26 Diperbarui: 19 Januari 2025   07:17 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi banyak buruh, sepeda motor adalah pilihan termurah dan paling fleksibel. Namun, tradisi ini membawa dampak buruk. Angka kecelakaan lalu lintas di Jepara terus meningkat, dengan sepeda motor sebagai kontributor utama. 

Pada 2023, terjadi sebanyak 380 kecelakaan sepeda motor, yang pada rentang waktu antara Januari sampai Oktober 2024 telah meningkat menjadi 448 kecelakaan sepeda motor. 

Minimnya kesadaran akan keselamatan berkendara, ditambah buruknya kondisi jalan, menciptakan kombinasi berbahaya yang mengancam nyawa pengguna jalan.

Kemacetan di Kawasan PT HWI Saat Jam Kerja dan Jam Pulang (NIBROS HASSANI/RADAR KUDUS)
Kemacetan di Kawasan PT HWI Saat Jam Kerja dan Jam Pulang (NIBROS HASSANI/RADAR KUDUS)

Dampak Sosial dan Ekonomi

Matinya transportasi publik tidak hanya berdampak pada kemacetan dan keselamatan, tetapi juga pada efisiensi ekonomi. Waktu yang terbuang di jalan berujung pada produktivitas yang menurun. Buruh garmen, yang sudah menghadapi tekanan kerja, kini harus mengalokasikan waktu lebih banyak untuk perjalanan. 

Sementara itu, masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi, seperti pelajar dan warga lanjut usia, semakin terpinggirkan karena keterbatasan akses transportasi.

Kebijakan agar pabrik-pabrik yang mempekerjakan ribuan buruh didesak dengan menyediakan sarana transportasi khusus bagi buruh, perlu segera dilakukan. 

Kendaraan khusus seperti bus karyawan, tidak hanya membantu mengurangi jumlah sepeda motor di jalan, tetapi juga memberikan manfaat tambahan seperti efisiensi waktu dan penghematan biaya transportasi bagi buruh. 

Dengan rute yang dirancang sesuai lokasi tempat tinggal buruh, kendaraan ini dapat mengangkut banyak orang sekaligus, mengurangi risiko kecelakaan, dan menciptakan perjalanan yang lebih nyaman.

Namun, untuk merealisasikan kebijakan ini, diperlukan insentif dari pemerintah daerah, seperti potongan pajak atau subsidi bagi pabrik yang menyediakan layanan transportasi khusus. Kerja sama antara sektor swasta dan pemerintah dapat menjadi langkah awal untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun