Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Human Resources - Researcher / Paradigma Institute

Penikmat kopi robusta dan kopi arabika dengan seduhan tanpa gula, untuk merasakan slow living di surga zamrud khatulistiwa.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Fashion Syariah, Tren Generasi Z yang Menggairahkan Bisnis Syariah Indonesia

16 Januari 2025   10:15 Diperbarui: 16 Januari 2025   10:15 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tren Fashion Syariah di Kalangan Generasi Z (Sumber: idntimes.com)

Beberapa tahun terakhir, fashion syariah telah mencuri perhatian sebagai salah satu tren utama di kalangan Generasi Z. Tak hanya sekadar memenuhi kebutuhan akan pakaian yang sesuai syariat, tetapi juga berhasil tampil sebagai gaya hidup yang modern dan relevan. Generasi Z, dengan kreativitas tanpa batas dan ketertarikan mendalam pada identitas budaya, telah menghidupkan kembali industri ini menjadi salah satu sektor dengan potensi besar bagi pengembangan ekonomi syariah dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Generasi Z dikenal sebagai generasi yang sadar akan pentingnya autentisitas dan inklusivitas. Mereka menganggap pakaian sebagai medium untuk mengekspresikan diri sekaligus menyampaikan nilai-nilai yang mereka pegang. Fashion syariah, yang mengedepankan prinsip modesty atau kesederhanaan, sangat sejalan dengan semangat ini. Para desainer muda pun merespons dengan menciptakan pakaian yang tidak hanya nyaman dan sesuai dengan ajaran agama, tetapi juga penuh warna, berkarakter, dan fashionable.

Media sosial telah menjadi panggung utama bagi Generasi Z untuk mengenalkan dan mempopulerkan gaya mereka. Hashtag seperti #ModestFashion dan #HijabStyle menjadi viral, menghubungkan komunitas yang luas di seluruh dunia dan membuka peluang bisnis baru bagi para pelaku industri. Dalam konteks Indonesia, tren ini tak hanya memperkuat posisi negara sebagai salah satu pusat modest fashion global, tetapi juga memberikan peluang besar bagi pelaku ekonomi kreatif lokal.

Peluang Bisnis Syariah di Industri Fashion

Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki potensi luar biasa untuk menjadi pemimpin dalam industri fashion syariah. Data dari State of the Global Islamic Economy Report 2023 menunjukkan bahwa pengeluaran umat Muslim untuk modest fashion diperkirakan mencapai USD 311 miliar pada 2024. Dengan potensi pasar yang besar ini, pelaku industri lokal dapat mengembangkan lini bisnis mereka dengan mengedepankan keunikan desain yang mencerminkan kekayaan budaya Nusantara.

Sebagai contoh, kain tradisional seperti songket, batik, dan tenun dapat diolah menjadi koleksi fashion syariah yang modern tanpa meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal. Langkah ini tak hanya memberikan nilai tambah pada produk, tetapi juga memperkuat identitas fashion Indonesia di kancah internasional.

IN2MF di Jakarta Convention Center, 25-29 Oktober 2023 (Sumber: stylo.grid.id)
IN2MF di Jakarta Convention Center, 25-29 Oktober 2023 (Sumber: stylo.grid.id)

Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) 2024 yang digelar sebagai rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pada 30 Oktober 2024, menjadi salah satu komitmen pemerintah atas perkembangan modest fashion Indonesia. Berdasarkan State of Global Islamic Economic Report 2023, kinerja ekonomi syariah Indonesia berada pada peringkat ke-3 dunia, salah satunya disumbang sektor modest fashion yang juga menempati peringkat ke-3 dunia setelah Turki dan Malaysia. Oleh karenanya, IN2MF yang diadakan secara rutin dalam skala nasional, perlu dikembangkan menjadi skala internasional untuk mengenalkan produk modest fashion Indonesia di kancah global.

Mesti diakui bahwa persaingan di industri fashion tidaklah mudah. Brand-brand global seperti Uniqlo dan H&M mulai memasuki pasar modest fashion dengan lini produk generasi Z. Realitas ini tentu mengharuskan pelaku lokal untuk terus berinovasi. Tantangan lain adalah bagaimana menciptakan ekosistem bisnis syariah yang berkelanjutan, termasuk aspek pendanaan, pemasaran, dan distribusi.

Sejumlah merek di Indonesia yang memiliki kontribusi dalam perkembangan dunia fashion syariah, seperti Dian Pelangi, Zaskia Sungkar Collection, Ria Miranda, Hanna Hijab, Elzatta, Shafira, Zoya, Jenahara, Irna La Perle, Meccanism, Nabilia, HijabChic, Sasha Collection, dan Zelmira sebagai produk dari siswi-siswi SMK Banat Kudus Jawa Tengah. Brand-brand ini terus berkembang dengan memanfaatkan e-commerce, media sosial, dan kolaborasi kreatif untuk menarik minat Generasi Z dan milenial. Dengan dukungan pemerintah dan penguatan ekosistem industri, merek-merek ini memiliki peluang besar untuk mendunia.

Zelmira Sebagai Produk Siswi SMK NU Banat Kudus yang Rutin Ikut International Fashion Week (Sumber: Tribunnews Muria)
Zelmira Sebagai Produk Siswi SMK NU Banat Kudus yang Rutin Ikut International Fashion Week (Sumber: Tribunnews Muria)

Pemerintah dan berbagai pihak terkait dapat berperan penting dalam mendukung pengembangan industri fashion ini. Misalnya, dengan memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM fashion syariah, menyediakan akses pendanaan berbasis syariah, dan memfasilitasi pameran internasional untuk memperkenalkan produk lokal ke pasar global. Kolaborasi antara desainer muda, akademisi, dan pelaku industri juga dapat menjadi strategi jitu untuk menciptakan produk yang kompetitif dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Generasi Z memiliki pengaruh yang besar dalam menentukan tren masa depan, termasuk dalam dunia fashion. Mereka tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga kreator yang aktif membentuk lanskap industri. Dengan dukungan yang tepat, fashion syariah dapat menjadi salah satu pilar utama dalam pengembangan ekonomi kreatif Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar global sebagai pusat modest fashion dunia.

Dengan kreativitas dan semangat berwirausaha yang tinggi, Generasi Z telah membuktikan bahwa fashion syariah bukan hanya tren sesaat, melainkan fenomena yang memiliki dampak jangka panjang. Fashion syariah bukan hanya tentang gaya, tetapi juga tentang identitas dan nilai yang mencerminkan keindahan budaya serta keimanan. Di tangan kreatif generasi muda Indonesia, tren ini menjadi peluang emas untuk memperkuat ekonomi syariah dan membawa nama bangsa ke panggung dunia. Mari jadikan modest fashion sebagai langkah berdaya, berkarya, dan membawa keberkahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun