Di sisi lain, wisata halal juga masih menghadapi stereotip bahwa konsep ini eksklusif hanya untuk Muslim. Padahal, makanan halal pada dasarnya lebih higienis dan aman, sehingga seharusnya dapat dinikmati oleh semua kalangan. Kampanye melalui media sosial dan kolaborasi dengan influencer Muslim global juga dapat meningkatkan daya tarik pariwisata halal Indonesia. Penetapan strategi yang tepat dan kolaborasi lintas pihak, pariwisata halal Indonesia jelas berpeluang sangat besar untuk tumbuh dan berkembang menjadi salah satu sektor andalan dalam perekonomian nasional.
Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa, mulai dari rendang hingga sate lilit, yang semuanya dapat diolah sesuai standar halal. Daerah seperti Sumatera Barat, Aceh, dan Yogyakarta memiliki potensi besar untuk menjadi pusat kuliner halal, didukung oleh warisan budaya dan tradisi yang kuat. Ke depan, pengembangan bisnis syariah di sektor kuliner membutuhkan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Pemerintah dapat memberikan insentif bagi UMKM yang bersertifikat halal, sementara pelaku usaha perlu terus berinovasi untuk menciptakan produk yang kompetitif di pasar global. Tidak kalah penting, masyarakat juga harus mendukung dengan memilih produk halal sebagai bentuk keberpihakan pada industri lokal.
Bisnis kuliner halal bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan konsumen Muslim, tetapi juga merupakan upaya strategis untuk memajukan ekonomi nasional dan mendukung wisata halal. Dengan langkah yang tepat, sektor ini tidak hanya menjadi tulang punggung ekonomi syariah tetapi juga mengangkat citra Indonesia sebagai pemimpin dalam ekonomi halal global. Kini saatnya semua pihak berperan aktif untuk mewujudkan potensi ini menjadi kenyataan. Menikmati kuliner halal bukan hanya soal rasa, tetapi juga menciptakan harmoni antara nilai, kepercayaan, dan keberlanjutan. Inilah saatnya bisnis syariah menjadi penggerak ekonomi yang memberdayakan sekaligus mendunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H