Agar gilo-gilo dapat terus bertahan dan berkembang, diperlukan upaya pengembangan yang inovatif. Gilo-gilo dapat diberi identitas visual unik yang mencerminkan Semarang, seperti motif batik atau logo khas pada gerobak atau baju pedagang. Para pedagang dapat diajak kolaborasi dengan komunitas kreatif seperti seniman lokal untuk mendesain gerobak atau membuat event kuliner yang menonjolkan gilo-gilo. Pemerintah daerah juga dapat memberikan pelatihan tentang manajemen usaha dan pengelolaan keuangan agar para pedagang dapat mengembangkan usahanya secara berkelanjutan, dengan tetap menjaga estetika dan eksotisme Kota Semarang.
Gilo-gilo bukan hanya tentang makanan yang dijajakan, tetapi juga cerita kehidupan yang diceritakan melalui setiap langkah pedagangnya. Keberadaan gilo-gilo di tengah modernitas kota Semarang adalah bukti bahwa tradisi dan inovasi dapat berjalan beriringan. Dengan perhatian dan strategi yang tepat, gilo-gilo dapat menjadi ikon ekonomi kreatif yang tidak hanya mempertahankan identitas lokal, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Gilo-gilo Semarang adalah bukti bahwa tradisi sederhana bisa menjadi inspirasi besar, mengajarkan kita bahwa langkah kecil dengan gerobak sederhana mampu menjaga warisan budaya dan menciptakan senyuman di tengah modernitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H