Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Human Resources - Researcher / Paradigma Institute

Penikmat kopi robusta dan kopi arabika dengan seduhan tanpa gula, untuk merasakan slow living di surga zamrud khatulistiwa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ujian Nasional, Antara Evaluasi Kecerdasan dan Pemicu Stres Akademik

1 Januari 2025   18:43 Diperbarui: 1 Januari 2025   18:43 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stres Akademik yang Rentan Dialami Para Pelajar Terkait Ujian Nasional (Sumber: KajianPustaka.com)

Menuju Indonesia Emas 2045, sistem evaluasi pendidikan, termasuk Ujian Nasional (UN), perlu dioptimalkan agar mampu mencetak generasi yang kompetitif, adaptif, dan inovatif. Ujian Nasional tetap memiliki potensi signifikan jika didesain ulang untuk mendorong kompetensi global. UN dapat menjadi instrumen untuk memastikan siswa menguasai kompetensi esensial abad ke-21, seperti literasi digital, pemikiran kritis, kreativitas, dan kolaborasi. UN di masa depan harus berbasis teknologi untuk memastikan efisiensi, aksesibilitas, dan pengelolaan yang lebih baik. Hal ini juga membantu mempersiapkan siswa dalam menghadapi era digital.

UN tidak lagi dilakukan secara seragam di akhir jenjang, melainkan disesuaikan dengan pencapaian belajar siswa pada setiap modul tertentu. UN masa depan tidak hanya menguji hafalan, tetapi juga pemecahan masalah nyata. Soal berbasis studi kasus yang menuntut siswa menganalisis, mengevaluasi, dan memecahkan masalah dalam konteks dunia nyata. Ujian tidak hanya berbasis soal pilihan ganda, tetapi juga menilai proyek individu atau kelompok yang menunjukkan kreativitas dan inovasi siswa. Sistem evaluasi yang berbasis data membantu pemerintah memetakan dan mengatasi ketimpangan pendidikan di berbagai daerah.

Saatnya kita berani mengambil langkah besar untuk menata ulang sistem pendidikan demi memastikan bahwa anak-anak Indonesia dapat menjadi aktor utama dalam membangun peradaban global. Pendidikan bukan hanya tentang angka, tetapi juga tentang membangun manusia seutuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun