Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Human Resources - Researcher / Paradigma Institute

Penikmat kopi robusta dan kopi arabika dengan seduhan tanpa gula, untuk merasakan slow living di surga zamrud khatulistiwa.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Masjid Menara Kudus, Warisan Sunan Kudus untuk Moderasi Beragama

30 Desember 2024   20:49 Diperbarui: 30 Desember 2024   20:49 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menara Masjid Sunan Kudus atau Masjid Al Aqsha dari Arah Timur Laut (Sumber: Disbudpar Kabupaten Kudus)

Konsep-konsep ini digunakan Sunan Kudus untuk menjelaskan ajaran Islam dalam kerangka yang dapat dipahami oleh masyarakat Jawa, sehingga menciptakan ruang dialog yang inklusif. Pendekatan ini mencerminkan nilai bina damai yang menonjolkan penghormatan terhadap keragaman dan penciptaan kesepahaman.

Dalam dunia yang semakin plural, nilai-nilai yang diajarkan Sunan Kudus melalui Masjid Menara Kudus dan simbolisasi Kebo Gumarang, tetap relevan. Akulturasi budaya dalam Islam tidak hanya berfungsi sebagai alat dakwah, tetapi juga sebagai jalan membangun harmoni antarumat beragama. Pendekatan inklusif Sunan Kudus menjadi teladan bagaimana perbedaan budaya dan agama dapat dipandang sebagai kekayaan, bukan ancaman. Nilai bina damai ini sangat relevan dalam upaya moderasi beragama di Indonesia, di mana keberagaman adalah kekuatan yang perlu dirawat.

Masjid Menara Kudus bukan sekadar bangunan bersejarah, tetapi simbol abadi dari visi besar Sunan Kudus dalam menciptakan harmoni. Melalui akulturasi budaya, simbolisme lokal, dan filosofi yang holistik, Sunan Kudus telah meninggalkan warisan yang menginspirasi kita untuk terus memperjuangkan moderasi beragama dalam kehidupan yang semakin kompleks. Semoga nilai-nilai ini terus hidup dan menjadi panduan bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun