Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Human Resources - Researcher / Paradigma Institute

Penikmat kopi robusta dan kopi arabika dengan seduhan tanpa gula, untuk merasakan slow living di surga zamrud khatulistiwa.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Gusdur, Obituari Sang Pembela Seni dan Sastra Indonesia

30 Desember 2024   13:48 Diperbarui: 30 Desember 2024   15:45 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Galeri Lukisan Gusdur dalam Pameran Tunggal Nabila Dewi Gayatri pada 2018 (Sumber: Liputan6.com)

Seni dan sastra Indonesia memiliki potensi besar untuk kembali menjadi kekuatan moral dan intelektual bangsa. Namun, ini hanya mungkin jika kita memiliki komitmen untuk menghidupkan kembali nilai-nilai yang diperjuangkan oleh Gus Dur, yaitu keberanian, kebebasan, dan kemanusiaan. Gus Dur mungkin telah tiada, tetapi suaranya masih menggema di setiap panggung seni, setiap buku sastra, dan setiap perjuangan untuk kebebasan berekspresi. Refleksi atas hidupnya adalah panggilan bagi kita semua untuk melanjutkan perjuangannya demi kemajuan seni dan sastra Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun