Mohon tunggu...
Muh Khamdan
Muh Khamdan Mohon Tunggu... Human Resources - Researcher / Paradigma Institute

Penikmat kopi robusta dan kopi arabika dengan seduhan tanpa gula, untuk merasakan slow living di surga zamrud khatulistiwa.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kenikmatan Kopi Tempur Jepara: Keajaiban dari Pegunungan Muria

27 Desember 2024   08:19 Diperbarui: 29 Desember 2024   06:28 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agrowisata Kopi Tempur di Desa Tempur Kecamatan Keling Jepara (Sumber: Dok. Khamdan)

Di balik keindahan Pegunungan Muria yang hijau dan penuh misteri, tersembunyi sebuah cerita tentang kopi yang menggugah rasa dan menyentuh jiwa, Kopi Tempur Jepara. Sebagai seorang traveler sekaligus penikmat kopi, pengalaman mencicipi kopi ini bukan sekadar perjalanan rasa, tetapi juga sebuah perjalanan sejarah dan budaya.

Jejak Sejarah di Setiap Tegukan

Kopi Tempur berasal dari Desa Tempur, sebuah desa kecil di kaki Pegunungan Muria, masuk kawasan Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara. Desa ini dikenal sebagai salah satu sentra penghasil kopi sejak masa kolonial. Kala itu, biji kopi ditanam di tanah vulkanik subur yang memberikan karakter unik pada rasanya. Sejarah mencatat bahwa kopi dari Muria sudah menarik perhatian sejak abad ke-19, ketika para pedagang Eropa memperkenalkannya ke pasar global.

Meski muncul perdebatan sejarah sejak kapan mulai dibudidayakan, hal yang jelas adalah tradisi bercocok tanam kopi di Kawasan Tempur masih dilakukan secara organik dan lestari. Petani kopi masih menjaga warisan leluhur dengan cara panen manual dan proses pengolahan yang tetap menghormati alam.

Kopi Tempur dikenal karena cita rasa khas yang sulit dilupakan. Dengan aroma rempah yang hangat, rasa cokelat, dan sentuhan buah-buahan tropis, kopi ini mampu memberikan pengalaman rasa yang kompleks namun seimbang. Biji kopinya berasal dari varietas Arabika dan Robusta, dengan ketinggian tanam antara 800 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut, menciptakan keasaman yang lembut dan kekayaan rasa yang mendalam. Setiap tegukan kopi Tempur bagaikan sebuah eksplorasi rasa yang membawa Anda ke suasana pegunungan Muria yang sejuk dan tenang. Ini adalah kopi yang tidak hanya memuaskan indera tetapi juga menghadirkan harmoni antara manusia dan alam.

Kopi Tempur Muria sebagai hasil dari endapan vulkanik Gunung Muria, memiliki rasa earthy dengan sentuhan manis alami, mencerminkan keharmonisan alam tempat tumbuhnya. Mengapresiasi latar belakang ini menambah kedalaman makna pada pengalaman menikmati kopi.

Potensi Wisata dan Slow Living

Selain sebagai pusat produksi kopi, Desa Tempur juga memiliki daya tarik wisata yang mendukung konsep slow living. Dengan pemandangan sawah terasering, hutan lebat, dan udara segar, Tempur adalah tempat yang sempurna bagi mereka yang ingin melarikan diri dari hiruk-pikuk kota. Pegunungan Muria sendiri adalah "surga" yang menyimpan sejumlah air terjun dengan kesegaran air gunung, sebagaimana Air terjun Grenjengan Sewu di Tempur, Air Terjun Kedung Pancur Telu atau dikenal dengan nama Kedung Blorong Pancur Telu di Desa Damarwulan Keling, Air Terjun Songgo Langit di Desa Bucu Kembang, Air Terjun Jurang Nganten di Desa Pakis Aji, Air Terjun Banyu Anjlok, Air Terjun Kedung Bobot, Air Terjun Dong Paso, dan Air Terjun Setatah yang semuanya berada di Batealit.

Pemandangan dari atas Bukit Bejagan, Desa Tempur (Dok. Khamdan)
Pemandangan dari atas Bukit Bejagan, Desa Tempur (Dok. Khamdan)

Wisata kopi menjadi salah satu daya tarik utama di desa Tempur dan kawasan lain di sepanjang lereng Pegunungan Muria. Para wisatawan dapat menyaksikan langsung proses pengolahan kopi, dari pemetikan hingga menjadi secangkir kopi yang siap dinikmati. Selain itu, berbagai aktivitas seperti trekking di pegunungan, mengunjungi situs budaya seperti Candi Angin dan Candi Bubrah peninggalan Ratu Shima era tahun 600-an, maupun berinteraksi dengan masyarakat lokal, tentu akan memberikan pengalaman yang autentik dan mendalam.

Kopi Tempur adalah cerminan dari kesederhanaan yang membawa keajaiban. Bagi saya, secangkir kopi ini bukan sekadar minuman, tetapi simbol dari kerja keras, tradisi, dan keindahan alam. Desa Tempur mengajarkan kita untuk menghargai setiap momen, menikmati kehidupan perlahan, dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal kecil.

Jadi, jika Anda mencari petualangan rasa yang berbeda, biarkan Kopi Tempur menjadi destinasi Anda berikutnya. Di Pegunungan Muria, setiap tegukan adalah perjalanan, dan setiap perjalanan adalah cerita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun