Mohon tunggu...
Muhammad Khalifuddin
Muhammad Khalifuddin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Sosiologi, FIS UNJ

Break the rules

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nilai Pancasila bagi Pemuda Millennial di Era Globalisasi

1 Mei 2020   16:47 Diperbarui: 1 Mei 2020   16:47 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hal tersebut dilakukan mengingat terdapat beberapa karakteristik khusus yang menjadi ciri khas generasi millennial dalam bekerja. Seperti yaitu para milenials bekerja bukan hanya sekedar untuk menerima gaji, tetapi juga untuk mengejar tujuan (sesuatu yang sudah dicita-citakan sebelumnya), milennials tidak terlalu mengejar kepuasan kerja, namun yang lebih milenials inginkan adalah kemungkinan berkembangnya diri mereka di dalam pekerjaan tersebut (mempelajari hal baru, skill baru, sudut padang baru, mengenal lebih banyak orang, mengambil kesempatan untuk berkembang, dan sebagainya), Milennials tidak terpikir untuk memperbaiki kekuranganya, milenials lebih berpikir untuk mengembangkan kelebihannya, dan Bagi milennials, pekerjaan bukan hanya sekedar bekerja namun bekerja adalah bagian dari hidup mereka.

Namun di sisi lain, saat ini pemuda millennial cenderung tidak mendalami bagaimana bentuk makna Pancasila. Sedangkan pancasila ialah ideologi bangsa Indoensia yang seharusnya dapat dijunjung tinggi sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sehingga diperlukan suatu bentuk pembelajaran sejak dini sebagai upaya dalam memberikan pemahaman mengenai nilai-nilai pancasila bagi generasi terutama kaum muda-muda agar nilai Pancasila tidak luntur dan tergerus oleh arus globalisasi oleh pemahaman nilai budaya-budaya luar. Walaupun sebenarnya tidak hanya pemuda saja yang harus memahami nilai-nilai Pancasila akan tetapi seluruh generasi mulai dari muda hingga tua untuk memahami nilai-nilai Pancasila.

Adapun yang menjadi poin pekerjaan yang harus diperhatikan oleh pemerintah serta masyarakat bersama yaitu perlunya perhatian mengenai kajian mendalam terhadap analisis daya tarik pembelajaran pada masyarakat khususnya pemuda. Hal itu dilakukan agar pemuda dapat mendalami nilai-nilai pancasila sehingga tidak tergerus oleh derasnya era globalisasi dengan masuknya budaya-budaya luar khususnya budaya-budaya Asia Timur dan budaya budaya barat. Sebab pemuda merupakan pewaris generasi yang seharusnya memiliki nilai-nilai luhur, bertingkah laku baik, berjiwa membangun, cinta tanah air, memiliki visi dan tujuan positif. Pemuda harus bisa mempertahankan tradisi dan kearifan lokal sebagai identitas bangsa. Sehingga dibutuhkan pendidikan formal yang dilakukan guna menjadi bekal untuk bergaul dalam masyarakat.

Oleh : Muhammad Khalifuddin

Mahasiswa Sosiologi, FIS UNJ

Refrensi :

Handitya, B. (2019). Menyemai Nilai Pancasila pada Generasi Muda Cendekia. Adil Indonesia Jurnal Volume 2, Nomor 1 .

Kaelan. (2013). Negara Kebangsaan Pancasila: Kultural, Historis, Filosofis, Yuridis dan Aktualisasinya. Yogyakarta: Paradigma.

Zabda, S. S. (2016). Aktualisasi Nilai-nilai Panasila sebagai Dasar Falsafah Negara dan Implementasinya dalam Pembangunan Karakter Bangsa. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Volume 26, Nomor 2 , 110.

Yakob Arfin Tyas Sasongko, “Ketua MPR Sebut 5 Tantang untuk Pemuda di Era Globalisasi”, https://news.detik.com/berita/d-4761759/ketua-mpr-sebut-5-tantangan-untuk-pemuda-di-era-globalisasi. Diakses 30 April 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun