Mohon tunggu...
Muhammad Kautsar Thariq
Muhammad Kautsar Thariq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

UIN Sunan Gunung Djati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tujuan Belanda Membangun Jalur Kereta Api Bandung-Garut

24 Juli 2024   14:56 Diperbarui: 24 Juli 2024   15:08 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta jalur Garut Sumber: Topographisch Bureau

Pembangunan infrastruktur lain berupa jalur kereta juga menjadi hal penting bagi perkembangan Kota Bandung. Pembangunan jalur kereta itu sangat berguna bagi para pengusaha perkebunan untuk mengangkut hasil kebun mereka. Pemerintah Hindia-Belanda pun melihat kegunaan dari jalur kereta itu untuk kepentingan militer. Oleh karena itu, pemerintah pada 1875 memiliki rencana untuk memanjangkan jalur kereta dari Buitenzorg (Bogor) ke Cilacap. Pembangunan jalur itu langsung ditangani oleh pemerintah. Rencana itu diwujudkan melalui keputusan Gubernur-Jenderal tanggal 6 Juni 1878. 

 Jalur Kereta ke arah Garut Sumber: KITLV 155321
 Jalur Kereta ke arah Garut Sumber: KITLV 155321

Kemudian, untuk mempermudah pengangkutan komoditas ekspor, akhirnya pemerintah Hindia Belanda membangun jaringan kereta api Buitenzorg (Bogor)-Bandung-Cicalengka sepanjang 184 km. Itu merupakan jaringan kereta api pertama di wilayah Priangan. Pembangunan jalur rel kereta api Bogor-Bandung yang kemudian dilanjutkan ke Cicalengka ini melalui beberapa tahap pembangunan. 

Tahap pertama yaitu dari Bogor ke Cicurug yang dapat diselesaikan pada tanggal 5 Oktober 1881, dan dilanjutkan sampai Sukabumi yang dapat diselesaikan pada tanggal 21 Maret 1882. Pada 17 Mei 1884, bersamaan dengan peresmian jaringan KA Bandung-Batavia (Jakarta) lewat Bogor, terutama setelah transportasi kereta api beroperasi ke dan dari kota Bandung sejak tahun 1884, karena Kota Bandung berfungsi sebagai pusat kegiatan transportasi kereta api "bagian Barat." Berlangsungnya transportasi kereta api telah mendorong berkembangnya kehidupan di Kota Bandung. 

Peta Jalur kereta di Bandung Sumber: Boekhandel Visser & Co. (Bandoeng)
Peta Jalur kereta di Bandung Sumber: Boekhandel Visser & Co. (Bandoeng)
Tahun 1887 pembangunan jalur kereta api dari Cicalengka ke Garut mulaidikerjakan. Sebab sejak dahulu, Garut sudah memiliki pesona alamnya sendiri terutama pada masa kolonial, dan menjadi salah satu tujuan wisata penting di Jawa Barat. Namun keindahan alam Garut ini terhambat karena aksesnya yang sulit pada masa kolonial. Setelah melalui berbagai kajian akhirnya dipilihlah trase menembuscelah Nagreg, Lembah Mandalawangi, dan dari Leuwigoong berbelok ke araha Garut mengikuti aliran Sungai Cimanuk. Jalur kereta Api Cicalengka Garut sendiri merupakan kelanjutan dari Batavia-Cicalengka yang telah rampung per September 1884.

Pada tahun 1887 pembangunan jalur kereta api di Jawa melalui Cicalengka dan Warung Bandreg serta jalur cabang ke Garut, dan peluang untuk membangun jalur kereta api harus dibuka mulai tahun 1887. Pembangunan, Peralatan dan Perluasan Kereta Api Negara" bertambah dua juta empat ratus ribu gulden.[2] Panjang lintasan secarakeseluruhan mencapai 51 km. selain itu jalur ke Garut dihubungakan dari ruas Cibatu ke Garut. Pembukaan jalur ini dilakukan oleh Staatsspoorwegen Westerlijnen (SS), dan diresmikan pada 14 Agustus 1889.

Sebagaimana jalur lainnya di Priangan, jalur Garut--Cikajang sepanjang 28 km merupakan jalur pegunungan. Kondisi lingkungan yang berbukit dengan lembah yang dalam dan lebar mengharuskan jalur rel berkelok dan diperlukan membangun jembatan untuk menyeberangi sungai dan lembah, serta aktifitas penggalian dan pengurukan lahan agar jalur yang dibangun menjadi landai sehingga dapat dilalui oleh kereta api. Hal ini tampak pada beda ketinggian antara Stasiun Garut (717 m dpl) dengan Stasiun Cikajang (1.426 m dpl).

Peta jalur Garut Sumber: Topographisch Bureau
Peta jalur Garut Sumber: Topographisch Bureau

Jalur Cibatu-Garut pertama kali dinaungi oleh perusahaa swasta yaitu N.I.S kemudian ditengah pembuatan proyek diambil alih oleh perusahaan pemerintas S.S yang selanjutnya melakukan proyek jalur Garut-Cikajang. Orientasi perusahaan membangun stasiun pada jalur Cibatu-Cikajang dikarenakan keuntungan secara ekonomi karena adanya hasil perkebunan yang melimpah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun