Mohon tunggu...
Muhammad Kautsar Thariq
Muhammad Kautsar Thariq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

UIN Sunan Gunung Djati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Dahulu Stasiun Pasar Senen Seindah Seperti di Stasiun Amsterdam atau Haarlem

24 Juli 2024   13:09 Diperbarui: 24 Juli 2024   13:16 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun Pasar Senen pada masa kolonilal Sumber: Boekoe Peringatan Dari Staatsspoor- En Tramwegen Di Hindia. Belanda 1875 - 1925. hlm. 86. 

Stasiun Pasar Senen (PSE) (disebut juga Stasiun Senen atau Jakarta Pasar Senen) adalah stasiun kereta api kelas A besar di Senen, Senen, Jakarta Pusat, tepat di kawasan sibuk dekat Gelanggang Remaja Jakarta Pusat dan Pusat Perbelanjaan Pasar Senen; termasuk dalam pengelolaan Daerah Operasi I Jakarta serta KAI Commuter pada ketinggian +4,7 m dan salah satu dari lima stasiun utama di Provinsi DKI Jakarta. 

Stasiun Pasar Senen diresmikan oleh perusahaan kereta api swasta Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOSM) bersamaan pembukaan lintas Batavia (Jakarta) - Bekas tanggal 31 Maret 1887. 

Stasiun Pasar Senen diresmikan oleh perusahaan kereta api swasta Bataviasche Oster Spoorweg Maatschappij (BOSM) bersamaan pembukaan lintas Batavia (Jakarta) -Bekasi tanggal 31 Maret 1887.

 selain BOSM, pada masa itu terdapat perusahaan kereta api swasta lainnya yakni Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) sebagai pemilik jalur Lintas Jakarta (Batavia) -Bogor (Buitenzorg).

Tahun 1898, kepemilikan Stasiun Pasar Senen beralih dari BOSM menjadi perusahaan kereta api negara, Staatssporwegen (SS) setelah seluruh lintas BOSM_ dibeli oleh SS. 

Sejak tahun 1913, stasiun-stasiun besar di Jakarta mulai direnovasi besar-besaran, termasuk Stasiun Pasar Senen. Stasiun Pasar Senen direnovasi oleh arsitek Van Gendt dan diresmikan untuk kedua kalinya pada tanggal 19 Maret 1925.

Stasiun Pasar Senen mengalami renovasi sekitar Mei 1924. Area stasiun pada peron tiga dan empat dibangun yang dilengkapi dengan terowongan bawah tanah untuk penyeberangan. Terowongan ini merupakan terowongan penyeberangan pertama di stasiun yang dibangun di Indonesia dan hingga kini masih difungsikan.

Bangunan Stasiun Pasar Senen bergaya indische empire dengan kanopi besi setengah lingkaran yang menaungi dua jalur rel di bawahnya. Terowongan ini merupakan terowongan penyeberangan pertama di stasiun yang dibangun di Indonesia.

Surat kabar pada saat itu, Javabode menggambarkan Stasiun Pasar Senen yang baru sebagai stasiun yang indah, rapi, dan kokoh seakan seperti di Stasiun Amsterdam atau Haarlem. 

Stasiun ini selain melayani penumpang lokal (terutama kereta listrik) juga melayani pemberangkatan kereta api jarak jauh, menggantikan tempat pemberangkatan sebelumnya dari Stasiun. Kemayoran.

Kereta Rel Listrik (KRL) pertama kali dipergunakan untuk menghubungkan Batavia dengan Jatinegara atau Meester Cornelis pada tahun 1925. Pada waktul itu, digunakan rangkaian KRL sebanyak 2 kereta yang bisa disambung menjadi 4 kereta, dibuat-oleh Werkspoor dan Heemaf Hengelo.

Setelah kemerdekaan, perkeretaapian diambil alih oleh para pejuang dan pegawai kereta api hingga puncaknya secara keseluruhan dikuasal pada tanggal 28 September 1945. 

Pada era tahun 1970 hingga 1990 kawasan Stasiun Pasar Senen terus tumbul menjadi pusat ekonomi dan hiburan. Sebagai salah atu pusat transportasi publik, Stasiun Pasar Senen yang melayani perjalanan kereta api jarakjauh dan KRL juga semakin berkembang.Terlihat pada foto, mulai dilakukan penataan secara khusus untuk area parkir kendaraan di Stasiun Pasar Senen.

Stasiun Pasar Senen telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang terdaftar di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dengan nomor registrasi RNCB.19930329.02.000810 berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.13/PW.007/MKP/05 dan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 Tahun 1993.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun