Peran PPRI dalam pertempuran Surabaya
Pemuda Putri Republik Indonesia atau disebut (PPRI)
merupakan organisasi yang bersifat kemiliteran.Organisasi tersebut menjadi bukti nyata Perempuan Indonesia di Surabaya yang  berperan penting
dalam pertempuran Surabaya 1945
Lukitaningsih merupakan ketua pemuda PPRI.Pada saat pertempuran Surabaya ia sibuk menyambut kedatangan para perempuan yang akan mengikuti latihan ketentaraan
dan P3K di Embong Sawo.
PPRI dibentuk pada tanggal 11 November 1944,adanya organisasi tersebut merupakan bukti nyata perempuan ikut berperan serta dalam pertempuran di Surabaya melawan penjajah.
PPRI bertujuan untuk membantu tentara Indonesia yg berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan pada saat itu.PPRI juga difokuskan untuk membantu usaha perjuangan dari garis belakang pertempuran dan juga garis depan pertempuran, terutama di bidang kesehatan pejuang, kurir informasi, pendirian dapur umum, serta membantu para pengungsi perang. Peran organisasi tersebut  sangat  berjasa membantu dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Tertera pada buku yang ditulis dalam buku Pertempuran Surabaya,menetapkan program membentuk laskar wanita dan mengadakan dapur umum.Mula anggota dari 30 orang,yang berisikan kerabat Lukita Di Josyi Syuisintai atau yg disebut Barisan pelopor Putri.
Setelah itu organisasi tersebut berkembang dan tergabung dengan PRI,namanya kemudian diubah menjadi dengan PPRI yg kepanjangannya Pemuda Putri Republik Indonesia yg sudah tertera pada buku Pertempuran Surabaya.
Pengalaman pertama pada pertempuran Surabaya para anggota organisasi PPRI untuk terjun ke medan pertempuran.pada kala itu secara tiba tiba PPRI membentuk Tenaga Palang Merah Khusus  yg tujuannya untuk membantu mengurus korban dalam pertempuran garis depan.
Pada dapur umum aktif bekerja diantaranya adalah R.S.Supandhan,Sudjono,Musaleh,Subekti,Suhari.
dapur umum untuk melayani seluruh kota dalam bentuk bahan mentah dan matang pada makanan yang sesuai dengan struktur BKR
Kehadiran PPRI sangat membantu pasukan pemerintah saat kemerdekaan 1945,mereka sangat gigih membantu para pasukan dan laskar perjuangan baik belakang garis pertempuran maupun dari depan garis pertempuran.
Yang organisasi tersebut lakukan sesuai dengan tugas-tugasnya dimulai dari mendirikan dapur umum, membantu palang merah merawat para prajurit yang luka luka,membantu pengungsian,serta menjadi penyalur informasi bagi pejuang.
Pada tahun 1946 Â perang berakhir , PPRI dilebur dalam organisasi yang lebih besar bernama "KOWANI" yang dimiali bergerak di politis dibawah Pemerintah Indonesia
inilah seputar informasi dari "Peran PEMUDA PUTRI REPUBLIK INDONESIA dalam pertempuran Surabaya" Semoga bermanfaat.Terimakasih :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H