Pertama kali membaca judul buletin ini mungkin timbul pertanyaan, "hah, 99 kuba, apa itu?". Oleh karena itu, disini akan sedikit saya uraikan mengenai pengalaman saya ketika melihat 99 kuba di ufuk barat. 99 kuba merupakan istilah sebuah bangunan masjid yang letaknya berada di kota Makassar provinsi Sulawesi Selatan, lebih rincinya lagi masjid ini terletak di Jalan Penghibur No. 289, Losari, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Keindahan arsitektur dengan model 99 kuba menjadikan masjid ini mempunyai keunikan tersendiri saat dipandang. Warna orange yang melekat dipermukaan masjid ditambah lagi dengan cahaya pantulan dari sinar matahari juga menghadirkan keindahan tambahan yang terpancar dari masjid ini.Â
Tugu yang bertuliskan nama dari setiap suku yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan juga menambah nilai keindahan tambahan yang memaknai bahwa perbedaan suku merupakan salah satu corak yang mewarnai indahnya Bhineka Tunggal Ika di Nusantara khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan.Â
Gemuruh ombak di bibir pantai juga ikut menambah keramaian alami yang terkesan natural ketika menikmati keindahan masjid 99 kuba, bisingan suara tawar-menawar para pedagang pisang epek dan sarabba (makanan khas kota Makassar) juga tak kalah ramainya dalam menghiasi alunan suara yang terdengar disetiap telinga pengunjung.Â
Belum lagi dengan posisinya yang sengaja dibangun dibibir pantai menjadikan setiap pandangan terisi oleh nilai-nilai keindahan yang jikalau dinikmati berlama-lama menjadikan saya lupa waktu akan shalat maghrib yang telah tiba. Yah, waktu itu bertepatan pada sore hari menjelang maghrib saat matahari perlahan tenggelam di ufuk barat.Â
Saya tiba ditempat ini merupakan suatu hal yang diluar rencana, jikalau tanpa tawaran ajakan dari teman mungkin hingga saat ini saya belum tentu bisa menceritakan keindahan salah satu masjid yang dimiliki oleh tanah air Indonesia.Â
Karena yang kita bahas saat ini merupakan tempat peribadatan, maka bisa dikatakan bahwa pengalaman yang saya ceritakan saat ini adalah pengalaman berwisata religius di masjid 99 kuba. Ibadah sholat maghrib yang saya tunaikan terkesan berbeda karena suasana baru yang saya alami saat itu.Â
Harapan kedepannya semoga kunjungan ke tempat ini bukan yang terakhir kalinya, melainkan akan ada kesempatan dilain waktu, akan ada orang-orang baik lainnya yang akan dikirim oleh Tuhan untuk menemani langkahku dalam menapaki dan memaknai setiap keindahan ciptan-Nya. Makassar, 25-03-2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H