Mohon tunggu...
zainal
zainal Mohon Tunggu... Dokter - muttaqin

indonesian

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apalagi yang Mesti Ditutup-tutupi tentang Wabah Ini?

30 Juni 2020   09:11 Diperbarui: 30 Juni 2020   09:14 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

1. Kematian terus bertambah, dan disaat yg sama penyebaran penyakit terus berlangsung dg cepat, karena orang tidak takut

2. Sejak awal pandemi ini CARA PENDEKATAN yg dilakukan sudah SALAH/ MENYESATKAN (tidak apa2, cuma virus biasa, angka kematian cuma 2%, tidak spt Flu Burung atau TBC yg lebih mematikan, nanti kan sembuh sendiri, org Indonesia tidak mudah tertular, suhu panas di sini akan membunuh virusnya ) CELAKANYA semua info SESAT ini disampaikan oleh TERAWAN, orang yang PALING bertangungjawab tentang penanggulangan wabah di sini.

3. Sikap DENIAL bahwa wabah ini sudah masuk ke Indonesia ditambah lagi dengan hasil test yang selalu negatif (saat itu hanya oleh PusLabKes), tawaran Lab Eijkman untuk menjadi Lab pembanding awalnya DITOLAK (dan konyol nya, hasil negatif test2 PCR saat awal2 itu karena Primer yg dipakai BUKAN dari Covid-19 tpi sama2 virus Corona dari wabah yg dulu/ SARS Cov 1 dn 2. 

(Semua Negara mengatakan ini adalah virus yg BERBAHAYA dn MEMATIKAN, PM Jerman Merkel bahkan bilang pd rakyatnya bhw 70% rakyat Jerman akan tertular kalau tidak dilakukan lockdown/PSBB ketat)

4. Para Ilmuwan & Epidemiolog sudah mengingatkan Penguasa tapi mereka TIDAK DI DENGAR, misal soal test Rapid Antibodi yg TIDAK RELIABLE, soal ANGKA KEMATIAN YG SEBENARNYA, dan lain sebagainya.

(WHO: utk negara dg kapasitas test yg rendah -Indonesia PALING BURUK di Asean- selain Myanmar dn Kambodia, maka Semua kematian PDP/ ODP hrs dianggap akibat Covid-19

( Jatim saat itu hanya mengakui ada 3 kematian Covid-19, disaat Jurnalis Kompas mengatakan kematian di Jatim sdh 600, maka tiba2 angka yg 3 org tadi besoknya berubah jadi 300 org)

Data terakhir dari 'Lapor Covid' yg layak dipercaya bilang kematian sdh lebih dr 11 ribu org (5x dari angka resmi Gugus Tugas).

5. Masyarakat TIDAK TAKUT dan bebas BERGERAK utk menyebarkan virus ini karena ada di ZONA HIJAU, zonasi merah hijau kuning ini SESAT dan membahayakan, karena dibuat hanya atas dasar angka positif TEST PCR (dg test yg rendah, tentu angka positif juga rendah). 

Diduga banyak kepala daerah yg cenderung memperbanyak test Rapid Antibodi, supaya hasilnya TIDAK mempengaruhi zonasi ini. Dan nanti bila sekolah2 dibuka lagi karena ada di Zona Hijau, bagaimana dengan Guru nya atau Murid yg dari zona merah, bagaimana dengan murid yg naik Angkot (brsama warga masyarakat lain).

Kapan wabah ini akan berlalu di Indoenesia? entahlah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun