Bahasa -( ??? ) diduga tebar sensasional lewat media sosial (Facebook),melalui akun resminya salah satu Komisioner KPU yang juga menduduki jabatan structural sebagai ketua KPU ini mengundang provokosi publik karena banyak pihak yang mempertanyakan terkait postingan yang di unggahnya.Sehingga menimbulkan spekulasi-spekulasi dan menjadi perbincangan hangat di ruang publik.
Postingan yang diduga sangat kontradiktif ini karena mengeluarkan steatment menarik dan memancing para aktivis kritis  untuk mencermatinya.Salah satu postnya adalah sebagai berikut :
"Nah ujan lebat dak jadi caknyo KPU nak di demo.padahal ambo lah tungu-tungu" dalam postingan salah satu Komisioner KPU.
Untuk diketahui,seharusnya saat seorang  menjadi Ketua KPU (aktor publik) dalam menerima legitimasi dari orang lain dan diterima kepemimpinannya, itu berarti ia dipersepsi oleh publik sebagai seorang yang lebih superior ketimbang yang lain, minimal dalam satu hal.
Yang menarik, persepsi ini kemudian tidak berlaku hanya dalam satu hal tersebut, namun perlahan-lahan diterapkan dalam berbagai hal. Sehingga yang muncul adalah persepsi bahwa ketua KPU memang berstatus lebih superior dibanding orang lain dalam semua hal.Jadi hal ini mudah terjadi khususnya dalam kultur yang paternalistis.Akan tetapi,steatment yang di keluarkan ketua KPU tersebut sangat bertolak belaka,karena mengimplikasikan sebuah persepsi kuasa yang dapat menjebak ketua KPU itu sendiri.
Seharusnya seorang aktor publik yang bijak tak akan mengundang provokatip berlebihan karena pergeseran tersebut dapat mencuri kredit dan merancukan konsep diri ketua KPU itu sendiri.
Terindikasi akan kesombongan ketua KPU memancing orang lain di sekilingnya untuk berinteraksi dengannya merasa mual dan muak,pada asasnya Ketua KPU dapat menghindari reaksi atau respon ia terhadap publik dengan tidak berlebihan.Apabila tidak mawas diri, maka persepsi  ini menjadi sebuah jebakan yang menjerumuskan karakter ketua KPU itu sendiri.
KPU itu apa....?
Bersambung.......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H