Mohon tunggu...
jaenujis
jaenujis Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Generasi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Meraih Cinta di Bulan Ramadhan

19 Juni 2016   16:59 Diperbarui: 8 September 2016   11:30 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak pendapat tentang arti apa itu cinta,  di ketahui dari sisi kemanusian bahwa Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta.

Sekian banyak pendapat tentang arti apa itu cinta, hemat penulis bahwa cinta yang amat dekat pemaknaannya Menurut Hamka  Cinta itu  perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit,bersih dan suci. Cuma tanahn yalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.

Bisa di pahami bahwa cinta akan lurus terkendali oleh orang yang mengerti apa itu cinta sesungguhnya. Akan hancur pemaknaanya jika cinta  hanya lampiasan  hawa  nafsu semata. Tidak sedikit orang-orang memahami ini semua.

Ranah cinta harus pertikal kepada-Nya Maha kasih dan Pemberi kasih, seharusnya cinta di labuhkan kepada-Nya sebelum dan sesudah  benang merah mengikat keduanya. Jika sudah halal maka lakukanlah sesuai syari`at Islam. Karna Cinta kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya cinta adalah cinta kepada sesama, seseorang tidak beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.

Makanya perlu di pahami batasan-batasan cinta, karna cinta sendiri memiliki Dimensi, sekurang-kurangnya di globalkan mejadi 2 ranah: pertama pertikal, kedua horizontal. Akan tetapi penulis tidak larut di pembahasan ini. Hanya mengungkapkan secara global makna cinta yang harus kita pahami sesunggunya. Bahwa cinta seharusnya bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan.

 Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat, cinta juga dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cinta juga Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta ! (hamka)

Maka Labuhkan lah cinta kita kepada Allah dan Rasul-Nya, kecintaan kepada Allah melingkupi hati, kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah segala hal. Ulurkan cinta kita karena Allah dan tariklah cinta karena Allah, kita tak akan pernah kecewa.

ada beberapa kiat untuk mendapatkan cinta ilahi di bulan suci Ramadhan. Namun, kita akan awali pengertian cinta dari ranah bahasa arab disebut al-Hubb, atau  mahabbah, oleh sebagian ulama bahasa disamakan dengan al-mawaddah yang memiliki definisi mailul qalbi ila sya`in mu`ayyinin, artinya kecendrungan hati terhadap hal-hal tertentu. Kecendrungan hati ini, sekurang-kurannya dibangun atas 3 asas:

1. Asas Kemanfaatan - Segala sesuatu yang memudahkan kita, memberi kita manfaat akan membuat kita menyenanginya mencintainya. Seperti mobil, rumah dan lain sebagainya. Namun ketika manfaat itu hilang kemungkinan besar ketertarikan dan kecintaan itu hilang.

2. Asas Kelezatan - Segala yang indah membuat kita senang, tidak ada orang yang tidak suka dengan suara merdu, pemandangan indah, makanan enak, hal-hal yang membangkitkan perasaan senang

3. Asas Keutamaan - Seperti halnya orang yang lebih cantik, orang yang lebih ganteng, lebih pintar dan yang lainnya: atau di dalam Al-Qur’an dikisahkan cerita nabi Yusuf:

فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَذَا بَشَرًا إِنْ هَذَا إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ

Artinya: Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah (satu) malak yang mulia". (QS Yusuf: 31)

Ketiga asas ini, merupakan alasan pokok mengapa kita mencintai sesuatu. Di dalam kehidupan manusia di dunia, Allah menjadikan tiga asas ini ke dalam berbagai macam bentuk dengan tujuan untuk dijadikan sebagai karunia, sebagi cobaan dan sebagai musibah.

. Pertanyaanya: Bagaimanakah jika seseorang diberi hal yang sebaliknya? Tidak diberi Kemuliaan? Kelezatan? dan Kemanfaatan? Apakah ia masih tetap cinta?

Perilaku dia  dalam menyikapi hal tersebut bisa saja berbuah karunia jika ia tetap cinta meskipun pahit atau mendapat cobaan jika ia tidak cinta lagi. Di sinilah seorang muslim dituntut mempertahankan rasa cinta kepada pemberi cobaan dengan menyikapinya secara tidak berlebihan.

Tidak ada yang kekal di dunia ini, tidak ada yang abadi dalam memberikan kelzanatan, kemanfaatan, serta kemuliaan selain Allah SWT. Oleh karena itu, mencintai apapun di dunia ini harus dilandasi dengan kecintaan kepada Allah SWT.

Jadi langkah awal untuk meraih cinta Allah di bulan ramadhan adalah melakukan segala hal atau apapun di dalam bulan ramadhan berlandaskan cinta kepada Allah SWT.

Lalu bagaimana Cara agar Allah menerima Cinta Kita ?

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Artinya:Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS Ali-Imran: 31).

Dalam muntakhob fi tafsir al-Qur`an al-karim ayat ini menunjukan bukti cinta kepada Allah.  jika kita benar-benar jujur dengan pengakuan cinta dan ingin dicintai Allah, ikutilah perintah dan larangan Allah. Hal itu akan membuat Allah menicintai dan memberi pahala, yaitu melalui pemberian karunia kepad kita dan pemaafan kesalahan-kesalahan kita.  Ayat ini juga menunjukkan bahwa bentuk kecintaan kita kepada Allah harus ditunjukkan dengan mengikuti apa yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Karena Rasul adalah salah satu manusia yang berhasil mendapatkan kasih sayang Allah, sehingga mengikuti jalannya adalah jalan yang paling berhasil dalam mendapatkan kecintaan Allah.

Jalan apa yang dibawa oleh Rasul, ialah jalan yang lurus, ajaran Islam. Untuk itulah kenapa Allah menaruh keridhaannya kepada ajaran islam. Mengikuti agama harus dengan tingkat kesyukuran yang tinggi, dan syukur yang tinggi adalah melakukan segala sesuatu dengan niat ikhlas dan sabar.

Maka agar Allah mencintai kita hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengikuti Rasulullah, mengikuti agama Allah (Ajaran islam) dengan penuh rasa syukur, penuh keikhlasan, penuh kesadaran dan penuh kecintaan. Saat hal tersebut telah dilakukan maka Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa kita di bulan ramadhan.

Langkah terakhir dalam meraih cinta ilahi di bulan ramadhan adalah, segala hal yang dilakukan di dalam bulan ramadhan harus mengikuti Rasulullah SAW atau berdasarkan ajaran agama Islam.

Bulan ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk membuktikan cinta kita kepada Allah, karena bulan ini, bulan yang penuh suka cita, bulan dimana Allah melimpahkan kemurahan, rahmat dan kecintaannya. Saatnya kita berkencan, jangan lupa berkomunikasi dengannya, jangan lupa no. telponya 44342 (dzuhur, asyar, maghrib, isya, syubuh) di tambah agar semakin lebih cinta qiyamu lail dan bergadang membaca kalam-Nya yang tiada tanding. Selamat berpuasa satu cinta merebah kepada cinta yang lainnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun