Mohon tunggu...
Muhammad Jeri
Muhammad Jeri Mohon Tunggu... Lainnya - Sriwijaya university

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik Perseteruan Indonesia - Malaysia

7 Maret 2023   22:14 Diperbarui: 7 Maret 2023   22:26 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Bela diri pencak silat 

4. Wayang kulit 

5. Alat musik (gamelan, angklung dsb.)

Serta masih banyak lagi budaya Indonesia yang diakui oleh dunia. 

Namun fokus penulis pada artikel ini tidak menjurus pada hal tersebut, melainkan sebuah akulturasi budaya yang menyebabkan suatu negara merasa hal tersebut adalah hak miliknya. Dan melakukan pelanggaran kesepakatan budaya yang di sebut dengan perebutan aset negara. 

Malaysia kerap beberapa kali terlihat melakukan klaim secara sengaja terhadap beberapa budaya Indonesia.  Bahkan sejauh ini, pada rentang tahun 2007-2012, Malaysia sudah mengklaim tujuh budaya milik Indonesia dan mengakui itu sebagai warisan budaya mereka.

Selanjutnya Penulis akan melampirkan beberapa dari budaya Indonesia yang di klaim oleh Malaysia :

* Pertama yang dilakukan Malaysia terhadap budaya asli Indonesia adalah pada November 2007 terhadap kesenian Reog Ponorogo.

 * Selanjutnya,  yaitu klaim atas lagu Rasa Sayange dari Kepulauan Maluku. Yang di lakukan pada Desember tahun 2008.

* klaim berikutnya adalah pada Januari 2009 pada budaya batik, mereka mengklaim bahwa batik adalah kain tradisional yang berasal dari negara Malaysia.

* kemudian Tari Pendet , tarian ini diklaim Malaysia melalui iklan pihak swasta yang muncul pada promo pariwisata di televisi pada program Discovery Channel yang berjudul enigmatic Malaysia pada tahun 2009. Pada saat inilah warga negara Indonesia menentang keras pada Malaysia yang melakukan promosi atas budaya negara lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun