Mohon tunggu...
Muhammad Jalaluddin
Muhammad Jalaluddin Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Hobi menulis tentang Islam

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Karena Berpihak pada Hamas Melawan Israel

17 November 2023   01:21 Diperbarui: 17 November 2023   01:21 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ust Fulan : "antum harus hati Abu hanifah, syaikh Sa'ad (Asy-Syatsri) itu ikhwani."

Saya menimpali, "afwan ustadz, darimana info valid bahwa beliau ikhwani ?" 

Ust Fulan : "sebagian masyaikh mengatakan begitu. Antum hati dengan si ******* (maksudnya salah seorang ustadz yang berjumpa dengan saya) ini makar dia. 

Sebenarnya saya ingin sekali terus mengejar hingga ke bukti konkrit bukan sekedar vonis dari seorang syaikh tentang status sekaliber Asy-Syaikh Sa'ad bin Nashir Asy-Syatsri hafizhahullah. Namun begitulah realita dunia tahdzir-tahdziran, seorang syaikh mentahdzir syaikh lainnya namun ia sendiri pun ditahdzir. Syaikh Rabi' mentahdzir banyak masyaikh, beliaupun juga ditahdzir oleh banyak masyaikh. Oleh karena itu saya tidaklah merasa aneh jika Asy-Syaikh Ustman Khamis divonis sebagai ikhwani, coba sebutkan nama syaikh yang mentahdzir beliau melainkan syaikh pentahdzir tersebut juga tertahdzir oleh masyaikh salafi lainnya. 

Sama sebagaimana terjadi di Indonesia ini, salafi mana yang mentahdzir, rodja kah ? Melainkan mereka sudah tertahdzir habis-habisan oleh asaatidzah salafi Rii. Rii ? Mereka saling tahdzir sehingga pecah menjadi tiga kongsi yang saling cakar-cakaran. Salafi Hajuriyun mentahdzir semua nama-nama di atas, namun ternyata mereka juga saling membid'ahkan dan mubahalah antara hajuriyun anti tn dan hajuriyun pro tn. 

Keterangan :

Ustadz fulan dalam dialog dengan saya tersebut adalah ustadz besar nan masyhur di semua fraksi salafy yang saling tahdzir-tahdziran), dialog terjadi di kota Makkah selepas pelaksanaan haji 10 tahun silam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun