selamat malam kompasianers !!
malam ini kita membahas terkait kejadian yang menyebabkan banyak masyarakat Indonesia khususnya pengguna (nasabah) salah satu perbankan berplat merah (punya pemerintah) , lebih dikenal dengan sebutan BUMN.
Baru baru ini, Bank Syariah Indonesia terjadi masalah dan bahkan mendapat cacian dari banyak nasabahnya, dikarenakan tidak dapat diakses sama sekali untuk melakukan transaksi apapun, baik via mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) maupun via mobile banking, baik itu transaksi tunai mapun non tunai. awal awal diketahui hal ini disebabkan oleh "maintenance system" yakni perawatan sistem. sebagaimana yang disampaikan oleh pihak manajemen BSI selasa(9/5) "pada kesempatan ini kami sedang melakukan maintenance system sehingga tidak dapat diakses sementara waktu dan akan pulih kembali pada kondisi normal secepatnya
namun, proses perbaikan ini tidak kunjung selesai bahkan banyak warga netizen menduga kalau pihak BSI sedang diserang oleh hacker, melalui ransomware, disisi lain juga Menteri BUMN Erick Tohir tidak menapikkan kalau BSI sedang terserang oleh hacker berupa ransomware. tentu sebagai orang awam banyak diantara kita yang tidak memahami apa itu ransomware ? dan bagaimana cara kerja serta pencegahannya ?Â
1. Apa itu Ransomware
ransomware adalah program jahat (malware) yang dapat mengunci, menghapus, dan mengambil data tertentu dari perangkat target. Pelaku kejahatan dapat menyisipkan ransomware ke dalam perangkat melalui beberapa trik, baik yang berbasis teknologi maupun social engineering. Ransomware digunakan untuk mengancam, mempublikasikan atau memblokir akses ke data atau sistem komputer korban, biasanya dengan mengenkripsinya. Pelaku kejahatan atau hacker akan menjadikan data tersebut sebagai sandera dan untuk meminta sejumlah biaya tertentu.
apakah BSI sedang di todong oleh pelaku ransomware atau sering dikenal dengan sebutan "hacker" ?... ya tentu kita tidak tahu ya. mudah mudahan cepat pulih dan membaik, karena ada jutaan bahkan ratusan milyar aset dan harapan anak bangsa disana.
2. Jenis Jenis Ransomware
Ada beberapa jenis Ransomware yang dibedakan berdasarkan cara kerjanya. Berikut ini dua jenis Ransomware :
a. Â Encrypting Ransomware
ransomware ini bekerja dengan menginfeksi perangkat dengan cara mengengkripsi file dan folder folder pentingÂ
akan muncul notifikasi mengenai tebusan yang harus kita bayarkan untuk membuka kembali data yang telah terkunci. beberapa contoh Encrypting Ransomware diantaranya : WannaCry, CryptoWall, CryptoLocker, Locky dll.
b. Locker Ransomware
Ransomware jenis ini mengunci akses korban ke perangkat. Biasanya, target Locker Ransomware adalah penguncian file maupun perangkat. Tapi terkadang, malware jenis ini juga menyasar hardware milik korban seperti keyboard atau mouse. Contoh Locker Ransomware diantaranya ; Winlocker, Reveton.
2. Cara Mencegah Serangan Ransomware
cara mencegahnya yakni dengan kita melakukan beberapa hal diantaranya ; hindari halaman website tanpa http// , hindari iklan yang tidak berguna dan tidak tau keasliannya, hindari website yang tidak resmi (abal -- abal), aktifkan antivirus atau firewall, hindari jaringan wifi yang tidak aman.
terkhusus untuk jaringan wifi yang aman, kita harus benar benar selektif dan usahakan jangan sampai membuka m-banking dengan jaringan wifi. karena sangat mudah dan berpotensi besar untuk disadap atau di hacker.
kita berdo'a saja dan berharap jangan sampai BSI terkena dengan serangan hacker baik ransomware atau jenis lainnya, dan juga kita berharap dari pihak BSI dapat mempercepat proses pemulihannya agar hal hal yang di duga oleh para netizen tidak benar, dan juga kita berharap tidak ada tabungan nasabah yang ludes (berkurang), meskipun seluruh tabungan di BSI atau perbankan lainnya dijaga dan dijamin oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H