Mohon tunggu...
Muhammad Jafar AS Shodiq
Muhammad Jafar AS Shodiq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Improve your self

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menelusuri Tiga Pilar Utama Ekonomi Syariah

19 September 2024   18:27 Diperbarui: 19 September 2024   18:32 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Sebagai seorang mahasiswa ekonomi, saya sering terpukau oleh keunikan sistem ekonomi syariah. Tiga konsep yang selalu menarik perhatian saya adalah maslahah, bagi hasil, dan hisbah. Mari kita telusuri bersama bagaimana ketiga konsep ini membentuk pondasi ekonomi syariah.

Maslahah: Lebih dari Sekadar Keuntungan

Bayangkan sebuah sistem ekonomi yang tidak hanya mengejar laba, tapi juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Itulah inti dari konsep maslahah. Saya masih ingat ketika pertama kali mendengar istilah ini di kelas ekonomi Islam. Dosen saya menjelaskan bahwa setiap kegiatan ekonomi harus memberikan manfaat bagi orang banyak, bukan hanya segelintir orang.

Saya melihat penerapan konsep ini di bank syariah dekat kampus saya. Mereka punya program pembiayaan usaha kecil yang tidak hanya menguntungkan bank, tapi juga membantu pengusaha lokal berkembang. Sungguh menarik melihat bagaimana sebuah lembaga keuangan bisa punya misi sosial yang kuat.

Bagi Hasil: Kemitraan yang Adil

Konsep kedua yang menurut saya revolusioner adalah sistem bagi hasil. Berbeda dengan sistem bunga yang sering kita temui, bagi hasil menawarkan kemitraan yang lebih adil antara pemberi modal dan pengelola usaha.

Saya pernah berbincang dengan pemilik kedai kopi yang menggunakan pembiayaan syariah. Dia bercerita bagaimana sistem bagi hasil membuatnya merasa lebih tenang. Saat bisnisnya sedang lesu, dia tidak perlu khawatir dengan beban bunga yang terus menumpuk. Sebaliknya, ketika usahanya ramai, dia dengan senang hati berbagi keuntungan dengan bank.

Hisbah: Penjaga Keadilan Pasar

Konsep terakhir yang ingin saya bahas adalah hisbah. Istilah ini mungkin terdengar asing, tapi sebenarnya kita sering melihat penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Saya teringat saat mengunjungi pasar tradisional dengan ayah saya. Beliau menunjuk ke arah petugas yang sedang memeriksa timbangan pedagang. "Itu contoh modern dari hisbah," katanya. Saya baru paham bahwa pengawasan pasar seperti ini sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW.

Di era digital seperti sekarang, peran hisbah menjadi semakin penting. Bagaimana mengawasi transaksi online yang terjadi dalam hitungan detik? Ini tantangan yang harus dijawab oleh para ahli ekonomi syariah modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun