Mohon tunggu...
Rail fauzan
Rail fauzan Mohon Tunggu... Penulis - Pegawai jalanan

Belajar dari semua dimensi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jelata

9 Juni 2024   00:48 Diperbarui: 9 Juni 2024   00:49 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jiwa yang kepada jelata bergelora
Mengintai hasrat purba dengan mesra
Di terik cahaya merah yang jenaka
Kenapa Tuan di dera ??

Alir darah tubuhmu juga membara
Kepada jelata yang membaca
Rerimbun diksi janardana
Tapi jasadmu entah di mana ?

Mengapa ?
Tuan tinggal di dada yang dahaga ?
Di raga yang jelata ?
Yang tak mampu membuat istana ?
Untuk istri anaknya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun