Mohon tunggu...
Muhammad Israq
Muhammad Israq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ejapi na nikana doang

Belajar sepanjang waktu !

Selanjutnya

Tutup

Book

Resensi Buku : Mengulik Pemikiran Robert T. Kiyosaki tentang pendidikan keuangan dalam buku Rich Dad Poor Dad

13 Januari 2023   15:29 Diperbarui: 13 Januari 2023   15:37 2457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Judul Buku : Rich Dad Poor Dad
Penulis : Robert T. Kiyosaki
Tahun Terbit : 2016
Cetakan  : ke-67
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
ISBN :978-602-03-3317-5

-Ayah Miskin berkata "Cinta akan uang adalah akar kejahatan". Sedangkan Ayah Kaya mengatakan kekurangan uang adalah akar segala kejahatan (hal 2).


-Ayah Miskin berkata "Saya tidak mampu membelinya". Sedangkan Ayah Kaya mengatakan "Bagaimana saya bisa membelinya ?", (hal 3).


-Ayah Miskin merekomendasikan "Belajarlah dengan keras, memperoleh nilai yang bagus, agar kau bisa mendapatkan pekerjaan di perusahaan besar yang aman dan terjamin". Sedangkan Ayah Kaya merekomendasikan "Belajarlah dengan giat agar kamu bisa menemukan perusahaan yang bisa kamu beli" (hal 27).


-Bukan seberapa banyak uang yang anda hasilkan, tapi seberapa banyak uang yang anda simpan (hal 49).

-Seseorang bisa sangat terdidik, sukses secara profesional, tapi buta keuangan (hal 67)


-Sering kali di dunia nyata, bukan orang pintar yang unggul, tapi orang berani (hal 103).


-Pekerjaan yang terjamin adalah segalanya bagi Ayah saya yang terdidik. Belajar adalah segalanya bagi Ayah Kaya (hal 129).

Buku Rich Dad Poor Dad  merupakan buku best seller yang sampai saat ini telah memasuki cetakan ke-67. Buku ini merupakan buku pendidikan keuangan pertama yang saya baca, itupun diberikan oleh seseorang pada saat acara syukuran wisuda saya. Buku ini juga yang mulai memotivasi saya untuk mencari dan membeli buku yang bercerita tentang pendidikan keuangan lainnya.


Rich Dad Poor Dad yang di prakarsai oleh Robert T. Kiyosaki bercerita tentang bagaimana pola pikir (mindset) Ayah Kaya dan Ayah Miskin. Ayah Kaya adalah Ayah dari temannya yang bernama Mike, ia tidak pernah menyelesaikan pendidikan SMP namun kompeten dalam pengelolaan keuangan. Sedangkan yang dimaksud Ayah Miskin adalah Ayahnya sendiri. Dia punya gelar Ph.D., Dia juga pernah melanjutkan studi di Standford Universty, University of Chicago, dan Northwestern Universty, semuanya dengan beasiswa penuh, namun dalam hal pengelolaan keuangan ia masih perlu banyak belajar.


Dua Ayah tersebut memberi ia pilihan untuk mengontraskan persepsi orang kaya dan orang miskin. Kedua Ayah tersebut sering merekomendasikan pola pikir kepadanya, namun tidak sama. Sama halnya dengan pendidikan. Kedua Ayah tersebut sangat yakin bahwa ia harus mengenyam pendidikan, namun melalui jalur yang berbeda.


Menurut Robert T. Kiyosaki, salah satu alasan yang membuat orang kaya semakin kaya dan orang miskin semakin miskin disebabkan oleh pendidikan keuangan yang lebih dominan diajarkan di rumah bukan di sekolah. Pada umumnya, kita akan belajar tentang keuangan dari orang tua kita. Maka tidak heran jika orang tua yang mempunyai pola pikir miskin hanya mengatakan "Teruslah bersekolah, belajar dengan giat dan mendapatkan nilai bagus agar kamu nanti dapat bekerja di perusahaan yang besar dan dapat membuat hidupmu terjamin". Robert T. Kiyosaki juga memberi perumpamaan mengapa kebanyakan dokter, guru/dosen, dan akuntan yang mendapatkan nilai tinggi di sekolah namun kesulitan dalam mengelola keuangan. Salah satu yang menjadi penyebabnya adalah karena sekolah cenderung berfokus pada keterampilan akademis dan profesional, bukan keterampilan mengelola keuangan.


Dalam buku ini, Robert T. Kiyosaki juga membantah persepsi kebanyakan orang yang mengatakan bahwa rumah adalah aset. Menurutnya, rumah bukanlah aset. Nanti rumah tersebut dikatakan aset apabila rumah tersebut dapat memberi penghasilan pasif kepada pemiliknya.  Misalnya kita punya rumah, akan tetapi rumah itu tidak terpakai dan tidak disewakan. Menurut Robert T. Kiyosaki itu bukan aset melainkan liabilitas karena kita hanya akan mengeluarkan pengeluaran untuk perawatan rumah tersebut tanpa adanya pemasukan.


Selain itu, Robert T. Kiyosaki juga menilai kebanyakan orang, jika telah mendapatkan penghasilan maka ia akan membeli sesuatu hal yang membuat orang itu bernilai di mata orang lain. Sebagai perumpamaan, orang yang telah menerima gaji akan langsung mengambil kredit untuk mobil baru, jam tangan mewah, makan di restoran mewah, dsb. Menurut Robert T. Kiyosaki hal yang pertama yang harus dilakukan oleh seseorang jika telah mendapatkan penghasilan adalah menginvestasikannya.


Kemudian, enam hal utama yang ingin disampaikan oleh Robert T. Kiyosaki dalam bukunya yang berjudul Rich Dad Poor Dad adalah : orang kaya tidak bekerja untuk uang; pentingnya pendidikan keuangan; sejarah pajak dan korporasi; orang kaya menciptakan uang; bekerja untuk belajar -- jangan bekerja untuk uang; dan bagaimana cara memulai dan mengatasi hambatan saat berbisnis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun