Mohon tunggu...
Muhammad isra
Muhammad isra Mohon Tunggu... Mahasiswa - selalu berusaha

tiakar,kecamatan guguak,KAB.50 kota

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Suram Lobang Jepang Bukittinggi

11 Desember 2021   23:52 Diperbarui: 11 Desember 2021   23:54 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LOBANG JEPANG merupakan salah satu objek wisata di Kota Bukittinggi, Sumatera barat, lobang jepang ini merupakan terowongan yang di gunakan untuk tempat berlindung dan kepentingan pertahanan tentara jepang pada saat itu, pembuatan lobang jepang menggunakan tenaga rakyat Indonesia dibawah paksaan tentara jepang.

Lobang jepang dengan panjang 1.470 meter itu kini hanya boleh di masuki sepanjang 750 meter saja, lobang dengan kedalaman 49 meter di bawah tanah ini di instruksikan oleh Letjen moritake Tanabe panglima devisi ke 25 angkatan datar balatentara Jepang, lobang ini konon mampu menahan letusan bom seberat 500kg. lobang jepang dibuat sejak Maret 1944 dan selesai 3 tahun setelahnya yaitu awal Juni dengan kedalaman mencapai 49 meter dibawah permukaan tanah, lobang jepang di Bukittinggi merupakan salah satu lobang yang terpanjang di Asia mencapai lebih dari 6 kilometer, lobang ini beberapa tembus di kawasan ngarai sianok,jam gadang,istana Bung Hatta dan juga di Benteng Fort De Kock.

Saat temukan pertama kali pada tahun 1950 pintu lobang jepang hanya 20cm dengan kedalaman 64 meter, di dalam lobang jepang terdapat berbagai macam ruangan mulai dari ruangan amunisi, ruangan pertemuan, pintu pelarian, ruang penyergapan serta ruangan penjara.

Sejarah suram lobang jepang adalah salah satunya yaitu ruangan dapur yang mana ruangan dapur ini tidak hanya di gunakan untuk memasak saja namun juga digunakan untuk memotong-motong tahanan yang sudah tewas lalu dibuang melalui lobang air ke bawah ngarai sianok, tahanan yang tewas akan di potong di meja itu lalu potongan dibuang ke lobang pembjuangan air bertujuan agar tidak nyangkut dan lobang ter sebut mengarah ke ngarai sianok sehingga jasatnya akan sulit di temukan.

Lobang jepang tidak hanya di gunakan sebagai pertahanan,penjara bagi yang menentang jepang namun juga difungsikan sebagai penjara bagi perempuan rakyat Indonesia, perempuan ini berfungsi sebagai pemuas nafsu atau budak seks jepang, mereka tidak akan di beri makan berhari-hari sehingga banyak yang tewas.

Lobang jepang telah memakan banyak korban dari pembuatan lobang jepang yang mana lobang jopang ini di buat dengan metode kerja paksa, rakyat yang di paksa bekerja tidak diberi makan banyak yang meninggal dalam kerja paksa tersebut namut jasad nya tidak pernah di temukan karena masyrakat yang meninggal pada kerja paksa itu akan di potong-potong dan di buang ke ngarai sianok sehingga jasad nya akan sulit di identifikasi.

Namun, pada saat ini lobang jepang telah mengalami perubahan yang mana bentuk aslinya sudah tidak ada lagi, dinding lobang kini telah berbentuk tembok dan juga barang-barang peninggalan masa jepang sudah di pindahkan ke museum bukittinggi,namun dalam keadaan lobang yang tidak seperti dulu lagi didalam lobang masih terasa aura yang lain bagi yang memasuki lobang jopang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun