- Pembagian saham dividen
- Unsur bonus dalam penerbitan saham
- Pemecahan saham
- Penggabungan saham
Berikut adalah ilustrasi untuk perhitungan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar :
PT Energy memiliki saham biasa beredar selama tahun 2015 adalah sebagai berikut :
Dilusi adalah penurunan laba atau peningkatan rugi per saham sebagai akibat dari adanya asumsi bahwa instrument yang dapat dikonversi telah dikonversi, opsi atau waran telah dilaksanakan, atau saham biasa ditempatkan berdasarkan pemenuhan syarat tertentu. Jika laba per saham diibaratkan sebagai segelas air putih dengan gula, dimana air adalah jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dan gula adalah laba. Penambahan air ke dalam gelas akan membuat rasa air tersebut tidak lagi semanis sebelumnya, dengan asumsi jumlah gula tidak ditambah. Sesuai dengan ilustrasi tersebut, nilai laba per saham dilusian lebih rendah dari nilai laba per saham dasar karena adanya penambahan jumlah saham beredar.
Laba per saham dilusian penting untuk dihitung dan disajikan dalam laporan keuangan untuk mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya. Investor perlu mengetahui nilai laba per saham dilusian untuk mendapatkan informasi nilai laba per saham yang sebenarnya akan ia dapat jika seluruh instrument berpotensi saham bisa dikonversi. Dalam perhitungan laba per saham dilusian, perhitungan jumlah laba yang diatribusikan dan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar harus disesuaikan dengan memperhitungkan dampak dari semua instrument berpotensi saham biasa yang dilufatif. Secara pengukuran, laba per saham dilufatif dapat dirumuskan sebagai berikut :
- Dividen atas instrumen berpotensi saham biasa yang dilufatif
- Bunga dari instrument berpotensi saham biasa yang dilufatif, yang diakui pada periode yang bersangkutan
- Perubahan pendapatan atau beban dari konversi instrument berpotensi saham biasa yang sifatnya dilufatif.
Penyesuaian saham yang beredar :
- Ditambah jumlah rata-rata tertimbang saham yang akan diterbitkan dengan asumsi semua efek berpotensi saham bisa dikonversi menjadi saham biasa.
- Konversi tersebut diasumsikan terjadi pada awal periode atau pada tanggal penerbitan efek berpotensi saham biasa tersebut, jika penerbitannya lebih akhir.
Instrumen Berpotensi Saham Biasa yang DIlufatif
Beberapa instrument yang sifatnya dilufatif adalah sebagai berikut :
- Instrumen dapat dikonversi, salah satu contoh instrument yang dapat dikonversi adalah obligasi konvensi. Obligasi konvensi pada awalnya merupakan surat pernyataan hutang yang dicatat di akun kewajiban. Nantinya, obligasi konversi tersebut dapat ditukar menjadi sekuritas perusahaan, contohnya saham dalam waktu yang disepakati.
- Opsi, waran dan ekuivalennya, bersifat dilutif jika instrument tersebut bersifat pada ditempatkannya saham biasa pada harga yang lebih rendah daripada harga rata-rata saham biasa pada periode.
- Saham yang dapat diterbitkan secara kontijen,
- Kontrak yang dapat diselesaikan dengan saham biasa atau kas
- Opsi yang dibeli
- Opsi jual yang diterbitkan