penjualannya. sangatlah minim. Namun, pada akhirnya setahun kemudian istrinya, Dewi Fatmawati yang berusian kurang lebih 30 tahun, mencoba
meracik adonan donat dan memberikan kreasi yang memberikan inovatif tersendiri sehingga
menjadi toping-toping yang lucu dan menarik. Dengan ide tersebutlah bayu dan sang istri
memiliki sebuah pemikiran untuk memjual aneka donat yang lucu serta memberikan tulisan
sesuai konsumen minta agar lebih memberikan kesan menarik. Dari awal yang membuat
adonat secara manual hingga saat ini memiliki mesin rakitan sendiri untuk menambah
penjualannya. Kualitas dan cita rasa yang dimiliki tentu membantu branding donat kami. Sehingga
menjadikan donat kami tidak asing lagi ditelinga para pecinta kuliner khususnya dikota
kraksaan-probolinggo.
Postingan di sosial media memberikan kemudahan bagi kami untuk memsarkan Qa