Mohon tunggu...
Muhammad Irham Rasyid
Muhammad Irham Rasyid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

maju tak gentar membela yang benar!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Saatnya Kita Selamatkan Indonesia dari Ketergantungan Impor Pangan dengan Pertanian Lokal!

17 Juni 2023   12:23 Diperbarui: 17 Juni 2023   12:30 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah Anda menyadari betapa rentannya negara kita terhadap ketergantungan pada impor pangan? Kini saatnya kita menyelamatkan Indonesia dari ketergantungan impor pangan yang ada di depan mata kita.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), impor sektor pertanian pada bulan April 2023 senilai US$15,35 miliar, turun 25,45 persen dibandingkan dengan Maret 2023. Sedangkan pertanian lokal memiliki potensi besar sebagai penyelamat dari ketergantungan mematikan pada impor pangan. Mari kita jelajahi lebih dalam mengenai peran penting pertanian lokal dan mengapa kita harus memberinya perhatian serius.

Dalam mengatasi masalah ketergantungan pada impor pangan, kesadaran akan potensi pertanian lokal menjadi hal yang krusial. Mengetahui keunggulan yang dimiliki oleh pertanian lokal dapat membuka mata kita terhadap solusi yang ada di sekitar kita.

Mengapa kita harus tertarik pada pertanian lokal? Pertanian lokal memiliki potensi untuk meningkatkan ketahanan pangan, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat ekonomi lokal. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai keuntungan dan peluang yang muncul dari menggali potensi pertanian lokal.

  • Pertama, pertanian lokal dapat mengurangi ketergantungan impor pangan. Dengan mengembangkan sektor pertanian lokal, Indonesia dapat memproduksi makanan sendiri dan mengurangi jumlah impor pangan yang dilakukan setiap tahun. Ini akan mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi harga di pasar global dan meningkatkan kedaulatan pangan negara.
  • Kedua, pertanian lokal dapat menciptakan lapangan kerja baru. Dengan meningkatnya produksi pangan lokal, akan tercipta peluang kerja bagi petani lokal, buruh tani, dan pekerja sektor pertanian lainnya. Hal ini akan membantu mengurangi tingkat pengangguran di wilayah pedesaan dan memperkuat perekonomian lokal.
  • Ketiga, pertanian lokal berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Dalam pertanian lokal, teknik pertanian organik dan berkelanjutan lebih sering diterapkan. Penggunaan pupuk dan pestisida kimia dikurangi, sedangkan praktek-praktek ramah lingkungan seperti pengomposan, pengendalian gulma alami, dan pelestarian keanekaragaman hayati ditingkatkan. Dengan demikian, pertanian lokal berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan alam Indonesia.

Setelah mengetahui keuntungan dan peluang  pertanian lokal, kita juga dapat mendukung dan memanfaatkannya. Kita akan melihat bagaimana pertanian lokal dapat memberikan pangan yang berkualitas, mendukung lingkungan yang sehat, serta memberdayakan masyarakat lokal secara ekonomi dan sosial.

Tidak cukup hanya mendukung, tindakan nyata juga diperlukan untuk memanfaatkan potensi pertanian lokal. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengembangkan dan mendukung pertanian lokal. Dari mendukung petani lokal hingga mendorong kebijakan yang mendukung pertanian lokal, setiap tindakan memiliki peran penting dalam mengubah paradigma dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan.

Maka dari itu pertanian lokal memiliki potensi besar untuk menyelamatkan kita dari ketergantungan mematikan pada impor pangan. Begitupun sebaliknya dengan kesadaran, minat, keinginan, dan aksi yang kuat, kita juga dapat menyelamatkan ketergantungan impor yang ada di dalam negeri kita sendiri. Mari bersama-sama bergerak menuju pertanian lokal yang kuat, berkelanjutan, dan memberdayakan, untuk masa depan pangan yang lebih mandiri dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun