Mohon tunggu...
Muhammad Irgi Adrian
Muhammad Irgi Adrian Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas gunadarma

saya hobi olahraga bermain vidio game dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Potensi Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Daerah NTT

1 Februari 2024   15:06 Diperbarui: 1 Februari 2024   15:19 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

ABSTRAK Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam dan potensial untuk dikembangkan sebagai destinasi pariwisata. Daerah ini terletak di wilayah timur Indonesia dengan keanekaragaman budaya yang kaya, mulai dari tradisi, seni, tari, musik, hingga keindahan alam yang masih alami. Namun, meskipun memiliki potensi yang besar, pengembangan pariwisata di NTT masih tergolong rendah dan belum maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis potensi pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di wilayah NTT. 

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan anggota masyarakat lokal, tokoh adat, pemerintah daerah, dan pelaku industri pariwisata. Selain itu, data juga dikumpulkan melalui wawancara untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang kondisi wilayah NTT terkait dengan pariwisata berbasis masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah NTT memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Pariwisata berbasis masyarakat merupakan pendekatan kepariwisataan yang mengutamakan adanya peran dan partisipasi masyarakat dalam membangun kegiatan pariwisata di suatu kawasan atau daerah. 

Senada dengan hal ini beberapa peneliti sebelumnya juga menyatakan bahwa pariwisata berbasis masyarakat sangat mengutamakan masyarakat dalam perencanaan, pengembangan, pengelolaan, dan kepemilikannya. Terdapat beberapa karakteristik lain yang juga menunjukkan bahwa sebuah destinasi dikelola dengan menggunakan pendekatan pariwisata berbasis masyarakat yakni: cakupan berskala kecil, terdapat unsur edukasi dan interpretasi dalam seluruh produknya, mempromosikan berbagai nilai penting seperti konservasi terhadap lingkungan, sosial, dan budaya.   

Kata Kunci : Pariwisata, NTT, Masyakarat, Budaya 

ABSTRACT East Nusa Tenggara (NTT) is one of the regions in Indonesia which has a very diverse cultural wealth and has the potential to be developed as a tourism destination. This area is located in the eastern region of Indonesia with a rich cultural diversity, ranging from tradition, art, dance, music, to unspoiled natural beauty. However, even though it has great potential, tourism development in NTT is still relatively low and not optimal. The purpose of this research is to identify and analyze the potential for community-based tourism development in the NTT region. This study uses a qualitative approach with data collection methods through in-depth interviews with local community members, traditional leaders, local government, and tourism industry players. In addition, data was also collected through interviews to gain a comprehensive understanding of the condition of the NTT region in relation to community-based tourism. The results of the study show that the NTT region has great potential in developing community-based tourism.

 Community-based tourism is a tourism approach that prioritizes the role and participation of the community in developing tourism activities in an area or area. In line with this, several previous researchers also stated that community-based tourism prioritizes the community in its planning, development, management and ownership. There are several other characteristics that also indicate that a destination is managed using a community-based tourism approach, namely: small-scale coverage, there are elements of education and interpretation in all of its products, promoting various important values such as environmental, social and cultural conservation. Keywords: Tourism, NTT, Society, Culture 

PENDAHULUAN Menurut (Coker et al. 2018) Pariwisata     merupakan    sektor    yang    memberikan     kontribusi     besar     terhadap perekonomian.  Untuk  menjadikan  sektor   ini   berhasil,   kepandaian   maka   diperlukan   dalam mengelola   pariwisata   berbentuk   yang   ada,   kekayaan   baik   aset   aset   alam  maupun   budaya. Keberhasilan   kepariwisataan   tidak hanya  menjadikan  target  utama   menarik  wisatawan asing  untuk  datang,   tetapi   lebih   peluang   untuk   usaha-usaha   mengembangkan   masyarakat didalamnya agar berkembang dan maju. Sementara, usaha-usaha pengembangan pariwisata yang  berorientasikan  pada   masyarakat  lokal   dinilai  masih  kurang. Adapun tujuan artikel ini, untuk mengidentifikasi dan menganalisis potensi pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di wilayah NTT. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan anggota masyarakat lokal, tokoh adat, pemerintah daerah, dan pelaku industri pariwisata. engan   menggunakan  konsep  wisata   berbasis masyarakat (CBT) tersebut, diharapkan masyarakat mampu untuk mewujudkan komunitas lokal   yang   terorganisasi   dengan   baik   serta kohesifdengan  segala  mekanisme  dan   sistem pengelolaan  ketika  wisatatersebut   berjalan.   Pada   pelaksanaannya,   pengembangan  konsep tersebut  haruslah   dapat  difasilitasi  dengan  baik  oleh   pemerintah  setempat  (daerah)  serta stakeholder terkait lainnya  yang sekiranya memiliki kompetensi terhadap bidang tersebut.

Hal  ini  sesuai  dengan  apa  yang   disampaikan  Dinas  Pariwisata  Provinsi   Banten  bahwa masyarakat  lokal   memiliki  kemampuan  untuk  berperan   dalam  pengelolaan  wisata,  serta memiliki   organisasi  yang  baik  dalam  menghadapi   mekanisme  serta  sistem  pengelolaan wisata berbasis masyarakat. Sebagaikomponenutama  dalam   pengembangan  pariwisata  berbasis   masyarakat,  masyarakatberperan  dalam   semua  bidang  pembangunan,  termasuk   perencana,  pengelola,  pelaksana,   pemantaudanevaluator.  Namun,   meskipun  pembangunan  pariwisata   berbasis  masyarakat  mengedepankan faktor  masyarakat  sebagai  komponen   utamanya,hal  initetap  membutuhkan partisipasi  sektor  lain seperti  pemerintah   dan  swasta.  Penduduk  setempat  atau   masyarakat  yang  tinggal  di  tempat   wisatamemegang  peranan  yang  sangat   penting  dalam  menjaga  keberhasilan   pembangunan  pariwisata  diwilayah tersebut (Nugraha 2021).  Masyarakat memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan pembangunan pariwisata di Provinsi NTT. 

Namun demikian hal ini relatif belum disadari benar oleh seluruh lapisan masyarakat. Mereka masih berpikir bahwa  urusan pembangunan pariwisata merupakan tanggung jawab pemerintah sebagai pembuat kebijakan. Sampah merupakan salah satu masalah yang akan berpengaruh terhadap pengembangan pariwisata. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah merupakan persoalan yang harus segera diatasi (Beliu and Fina 2019). Pemerintah berupaya menjadikan pariwisata sebagai basis ekonomi masyarakat namun di lain pihak masyarakat relatif belum siap untuk menerima kehadiran wisatawan yang datang ke daerahnya. Hal ini merupakan permasalahan yang mendasari penelitian yang berjudul Kajian terhadap partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan tujuan mengetahui bagaimana partisipasi masyarakat dalam mendukung pariwisata di NTT. 

TINJAUAN PUSTAKA Pariwisata berbasis masyarakat mengedepankan partisipasi dan keterlibatan langsung masyarakat lokal dalam seluruh aspek pengembangan pariwisata. Konsep ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat, pelestarian budaya, serta keberlanjutan lingkungan. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan bagi masyarakat lokal dan menciptakan hubungan yang lebih positif antara wisatawan dan komunitas tuan rumah. Beberapa studi sebelumnya telah menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata di NTT (Thene, Dethan, and Nangkung 2019). Partisipasi mereka dalam penyusunan kebijakan, pengelolaan atraksi wisata, dan pelayanan kepada wisatawan telah berkontribusi pada keberhasilan program pariwisata berbasis masyarakat(Yoachim Rivaldo Watu Raka, Supri Hartono, and Anggraeny Puspaningtyas 2023). Peningkatan kapasitas masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan pembangunan dan merupakan cerminan bahwa dalam pembangunan masyarakat lebih memberikan fokus pada aspek manusia dan masyarakat bukan semata-mata pada aspek fisik. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dan analisis data yang menyatakan bahwa, partisipasi masyarakat memberikan pengaruh positif terhadap pembangunan berkelanjutan.

 Ini berarti, pariwisata partisipasi masyarakat yang tinggi akan menunjang pembangunan pariwisata berkelanjutan di Kota Kupang. Wearing mengatakan bahwa masyarakat berperan penting dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan karena sumberdaya dan keunikan tradisi merupakan pengerak utama pariwisata. Strategi pelaksanaan masyarakat dalam partisipasi pembangunan pariwisata berkelanjutan dengan cara sharing informasi, merumuskan tujuan, menetapkan kebijakan, mengalokasikan sumber pendanaan, mengopertasikan program serta menditribusikan manfaat yang diperoleh. 

Masyarakat dilibatkan sejak tahap implementasi pembangunan perencanaan pemerataan pariwisata, hingga hasil-hasil agar pembangunan pariwisata, dapat dirasakan manfaanya, oleh seluruh masyarakat (Ringa et al. 2019). Upaya untuk menjaga keberlanjutan pariwisata berbasis masyarakat di NTT harus diimbangi dengan perlindungan lingkungan dan pelestarian sumber daya alam. Pendekatan ini akan memastikan bahwa destinasi wisata tetap menarik dan lestari dalam jangka panjang. Dengan menyajikan tinjauan pustaka tentang perkembangan pariwisata berbasis masyarakat di NTT, artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang potensi dan tantangan wilayah ini dalam mengembangkan pariwisata berkelanjutan dan berdaya yang saing. Pendekatan pariwisata berbasis masyarakat diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengembangan pariwisata di wilayah lain dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat lokal serta pelestarian budaya dan lingkungan di NTT. 

HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN DAN   1. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis potensi pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di wilayah NTT. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan studi pustaka dan wawancara.  Berikut ini merupakan hasil data dari studi pustaka. Link N o Nama Penulis Judul Jurnal   Ringkasan 1 Pemerintah beru-paya bangkan untuk Daerah mengem pariwisata menin-gkatkan kesejahteraan masyarakat. Junus Jeschial Beliu dan Yusinta Natalia Fina Kajian Terhada p Partisipa si Mas yarakat Dalam Pengem-bangan Pariwisa ta Di Provinsi Nusa Tenggar a Timur http://pr oceedin gs.undip .ac.id/in dex.php/ copas/ar ticle/iew /24   Namun semua upaya ini akan terwujud bila mendapat dukungan dari semua lapisan masyarakat. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk meme-lihara obyek wisata dan kekerasan terhadap wisa-tawan merupakan tantan-gan pariwisata di Provin-si NTT. 2 Janri D. Manafe, Tuty Setyorin i,Yermia sAAlang https://j ournal.i ainkudu s.ac.id/i ndex.ph p/Bisnis /article/ view/16 87   Pemasar an Pariwisa ta Melalui Strategi Promosi Objek Wisata Alam, Seni Dan Budaya (Studi Kasus Di Pulau Rote Ntt) Perkembangan pariwisa-ta di Indonesia sejalan dengan program pemeri-ntah untuk mempromo-sikan pariwisata sebagai tambahan untuk Devisa di luar sektor nonmigas. Satu daerah diIndonesia yang memiliki berbagai tempat wisata yang Pulau Rote. 

Wisata alam yang dimiliki Pulau Rote banyak panorama mena-rik, sebagai daya tarik wisata yang unik. 3 Kristina Yuniari Holo, Khasana h ,Waskito Peranan dan Implem entasi Strategi Pengem Peran Dinas Pariwisata dalam meningkatkan jumlah pengunjung. https://e journal.i vet.ac.id /index.p hp/ijge/a Berbagai promosi dilakukan Dinas Pariw isata melalui media . bangan Pariwisa ta Kabupat en Sumba Barat Daya Nusa Tenggar a Timur rticle/vi ew/2563     online, event, pameran, spanduk dan brosur. Meningkatkan motivasi dengan memberikan pelatihan kepada masya-rakat. 

Dinas Pariwisata memberdayakan masy arakat sekitar pulau dengan memberikan arahan dan sosialisasi dalam pembuatan souvenir. 4 Syull Rosli Sanam dan I Made Adikam pana Pengem bangan Potensi Wisata Pantai Lasiana Sebagai Pari wisata Berkela njutan Di Kota Kupang, Provi nsi Nusa Teng gara Timur https://o js.unud. ac.id/ind ex.php/d estinasip ar/articl e/downl oad/230 84/1518 2   Pantai Lasiana adalah salah satu pantai yang ada di Desa Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pantai ini memiliki potensi alam yang menarik untuk dikembangkan sebagai alam yang sangat menarik potensial untuk dikembangkan sebagai objek wisata unggulan, memiliki pemandangan alam yang sangat indah dengan warna putih karakteristik pantai berpasir. 5 Dian Hediana Peran Masyara kat Dalam Pengem-bangan   Desa Wisata Berbasis Masyara kat https://w ww.rese archgate .net/prof ile/Dian Herdian a/public ation/33 5635768 _Peran_ Masyara kat_dala m_Peng embang an_Desa _Wisata _Berbas is_Masy arakat/li nks/5d7 1330292 851cacd b229e29 /Peran Masyara kat dalam Pengem bangan Desa Wisata Berbasis Masyara kat.pdf   Wisata desa merupakan alternatif bentuk wisata yang menyuguhkan keindahan alam, kehidupan sosial dan budaya, menawarkan interaksi langsung dengan masyarakat setempat sebagai bentuk daya tarik wisata yang ditawarkan. 

Namun dalam prakteknya, masyarakat tidak sepenuhnya terlibat dalam proses pengem-bangan desa wisata sehingga masyarakat tidak merasakan manfaat dari desa wisata tersebut. Atas dasar permasalahan yang ada, artikel ini dimaksudkan untuk menjelaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pengembangan desa wisata. Adapun hasil wawancara dari penelitian  ini, maka    peneliti    akan     mewawancarai informan  seperti  para   tokoh  adat  dan tokoh  masyarakat  di   lokasi penelitian dengan menggunakan pedomaan wawancara yang bersifat terbuka dalam suasana  keakraban  dengan   tanya  jawab mengenai    Perkembangan     Pariwisata di daerah Nusa Tenggara Timur. Berikut hasil penelitian dengan wawancara oleh warga setempat daerah Bekasi dan Depok pada 25-26 Juni 2023. No Nama Narasumber Pertanyaaan Jawaban 

1 Maria Apa menurut Ibu langkah yang sudah diambil pemerintah NTT untuk mengem bangakan pariwisata di wilayah timur? Menurutnya, perkembangan sudah baik. Dilihat dari segi Infra-struktur pembang-unan Bandara Inte-rnasional El tari ini dapat meningkat-kan koneksi udara dengan wilayah lain. Saya sering mengunjungi tem-pat wisata lainnya seperti Taman Nas ional Komodo, Pantai Kelimutu, dan beberapa temp-at lainnya sudah mendorong pada bagian pengemba-ngan objek wisata nya. Menurut snya juga, pemerintah wilayah Nusa Te-nggara Timur harus bekerja sama deng-an pihak kemitraan swasta untuk meng-embangkan pariwi sata tersebut. 

2 Mores Menurut anda sebagai penduduk asli NTT, peme rintah sudah melibatkan mayarakat sekitar dalam mengembangkn parawisatanya? Menurutnya, banyak pengunjung atau wisatawan asing yang datang. Pemerintah harus melibatkan masyarakat untuk pengembangan tempat penginapan untuk wisatawan asing yang nantinya memberikan peluang keterlib-atan langsung dengan pariwisata sebagai menye-diakan tempat akomodasi. Nan-tinya masyarakat lokal menda patkan income yang cukup. Pemerintah juga menyelenggarakan forum konsultasi dan partisipasi untuk memberikan masukan atau tantangan yang akan dihadapi dalam mengemba ngkan pariwisata. Intinya, partisipasi masyarakat sangat penting untuk menentukan arah dan kebijakan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan. 

3 Sita Apakah ada program pelatihan atau pendidikan yang ditawar-kan kepada masyarakat terkait pengem bangan pariw isata berbasis masyarakat di N NTT? Menurut nya, ada program pen-didikan dan pelatihan pari-wisata berbasis masyarakat. Hal ini untuk men-ingkatkan peng-etahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola pariwisata berkelanjutan. Ada juga pelatihan pengelolaan pariwisata untuk meningkatkan keterampilan pengelolaan pa-riwisata. Dengan mencakup inte rpretasi alam, keanekaragaman hayati, dan manajemen destinasi pari wisata. Terakhir, saya pernah me-ngikuti seminar yang diikuti oleh pihak tertentu untuk memperoleh pengetahuan baru, berbagi peng-alaman, dan memperluas jaringan industri pariwisata. 

4 Gita Menurut anda, apakah pemerintah NTT sudah mendukung usaha pariwisata yang sudah dimiliki masyarakat lokal? Menurut nya, sudah. Karena pemerintah memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan tersebut. Salah satu bentuk dukungan berupa program desa wisata untuk mendorong masyarakat lokal yang aktif dalam pengelolaan pariwisata dan mempromosikan budaya. Untuk juga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah memfasilitasi akses masyarakat lokal diberbagai program mendukung pengembangan. Biasanya kerja sama dengan berbagai organisasi dan mitra swasta terkait pembiayaan dan bantuan yang diperlukan. 5 Bulo Menurut anda, apa saja jenis kegiatan pariwisata berbasis masyarakat yang ada di wilayah NTT? Di daerah ini lebih memikirkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Dengan adanya kegiatan kerajinan tangan lokal seperti; pembuatan tenun ikat, anyaman, dan ukiran. Kuliner lokal juga menjadi salah satu kegiatan yang sering dilakukan atau dikunjungi untuk sekedar berkeliling mencicipi makanan khas Nusa Tenggara Timur seperti sambal terasi, ikan bakar, dan hidangan lainnya. Terakhir, banyak yang tahu yaitu pemandu wisata. Masyarakat lokal mengantar wisatawan ke tempat menarik disekitar sana. Leih jelasnya memberikan informasi dan menjelaskan budaya, tradisi, dan sejarahnya. 6 Beta Menurut anda sebagai orang NTT, bagaimana cara anda mempromosikan warisan budaya dan tradisi dalam pariwisata berbasis masyarakat ini? Menurutnya, melibatkan komunitas lokal karena mereka memiliki pengetahuan yang mendalam dan pemahaman yang autentik tentang warisan budaya. Dengan membimbing dan memandu dalam kegiatan pariwisata ini. Promosi melalui media sosial, web, brosur, dan media cetak. Biasanya pemasaran berfokus pada cerita dan nilai unik budaya yang menarik untuk mencari peng-alaman otentik. 7 Apa konsep pariwisata berbasis masyarakat yang diterapkan di NTT? Nurvan Menurut nya,  untuk mengedepankan partisipasi dan keterlibatan aktif masyarakat lokal dalam pengelolaan ini. Kemitraan lebih menuju kearah pengambilan keputusan dan pelaksaan aktif untuk berbagai kegiatan.   Berfokus pada keunikan budaya kerajinan dan pertunjukan seni tradisional. Dengan memberikan peluang untuk mendapatkan income masyarakat lokal.   Kesimpulan dari wawancara 7 orang tersebut bahwa memang daerah NTT dalam perkembangan pariwisatanya sangat berpotensi untuk menjadi pariwisata. Terdapat beberapa karakteristik lain yang juga menunjukkan bahwa sebuah destinasi dikelola dengan menggunakan pendekatan pariwisata berbasis masyarakat yakni: cakupan berskala kecil, terdapat unsur edukasi dan interpretasi dalam seluruh produknya, mempromosikan berbagai nilai penting seperti konservasi terhadap lingkungan, sosial, dan budaya.   2. Pembahasan Pembahasan akan mendiskusikan peran penting yang dimainkan oleh masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di NTT(Potential and Tenggara 2020). Melalui partisipasi aktif dan keterlibatan mereka dalam pengelolaan atraksi wisata, pelayanan kepada wisatawan, dan pelestarian budaya, masyarakat lokal berkontribusi secara signifikan pada keberhasilan program pariwisata berbasis masyarakat.     Bentuk potensi pengembangan pariwisata berbasis masyarakat di daerah Nusa Tenggara Timur. Pariwisata telah menjadi salah satu penggerak utama perekonomian global dengan tingkat perkembangan yang sangat cepat. Perkembangan pariwisata sebagai industri yang mengutamakan jasa dan pelayanan menunjukan peran yang sangat menjanjikan bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Fakta tersebut kemungkinan disebabkan oleh begitu besarnya minat masyarakat dunia yang mulai memandang bahwa berwisata merupakan suatu kebutuhan. Dapat dibayangkan dengan jumlah penduduk dunia yang begitu besar dan seandainya 30% sepakat memandang pariwisata merupakan kebutuhan hidup maka betapa kayanya negara-negara yang menjadikan sektor jasa ini sebagai sumber pendapatan (Wicaksana and Rachman 2018).   Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan wilayah di Indonesia yang memiliki potensi pariwisata yang sangat menarik. Dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah, NTT menawarkan beragam atraksi wisata yang dapat menarik minat wisatawan lokal maupun internasional. NTT dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan. Di wilayah ini, terdapat pantai-pantai eksotis dengan pasir putih dan air laut yang jernih, seperti Pantai Pink di Pulau Komodo dan Pantai Lasiana di Kupang. Selain itu, NTT juga memiliki pulau-pulau cantik yang masih alami, seperti Pulau Flores, Pulau Sumba, dan Pulau Alor, yang menawarkan pemandangan indah dan kesempatan untuk melakukan kegiatan snorkeling, menyelam, atau berlayar(Masyarakat et al. 2018). Potensi pariwisata di NTT menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang ingin menjelajahi keindahan alam, keanekaragaman budaya, dan kekayaan sejarah wilayah ini. Pengembangan pariwisata berkelanjutan dan berbasis masyarakat di NTT akan memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat lokal serta melestarikan kearifan lokal dan lingkungan alam yang unik. Menyadari pentingnya pembangunan pariwisata yang berkelanjutan, salah satu prioritas pembangunan pariwisata tersebut adalah peningkatan kelembagaan dan SDM pariwisata berbasis masyarakat (community based). Salah satu permasalahan yang ditemui dalam upaya pengembangan pariwisata di Provinsi NTT adalah terkait rendahnya partisipasi masyarakat lokal (Elim and Mba 2021).   Potensi pariwisata berbasis masyarakat di daerah Nusa Tenggara Timur harus dikembangkan. Pada hakekatnya ada empat bidang pokok yang dipengaruhi oleh usaha pengembangan pariwisata, yaitu ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan hidup. Dampak positif yang menguntungkan dalam bidang ekonomi yaitu bahwa kegiatan pariwisata mendatangkan pendapatan devisa negara dan terciptanya kesempatan pekerjaan, serta adanya kemungkinan bagi masyarakat didaerah tujuan wisata untuk meningkatkan pendapatan dan standar hidup merekaPendit Nyoman S(1990 :80).   1. Bidang ekonomi Pembangunan pariwisata akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi bangsa, apabila pemerintah pusat dan pemerintah daerah serius mengembangkan pariwisata niscaya provinsi NTT akan lebih dikenal. Memang sekarang belum terasa dampaknya karena Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur belum optimal mengelola dengan baik setiap potensi yang ada, sehingga belum terasa bagi pemasukan daerah, bahkan bagi masyarakat lokal. kesejahteraan Perbaikan infrastruktur dinilai masih lambat, pelayanan izin investasi belum baik didaerah, walaupun Gubernur telah menginstruksikan agar bupati dan walikota di daerah mempermudah pelayan publik akan tetapi belum berjalan dengan efektif.   2. Bidang sosial Pembangunan pariwisata juga berdampak kepada kehidupan sosial masyarakat setempat yang ada di daerah daerah, jika pembangunan pariwisata tidak berjalan secara merata dan di kontrol pemerintah daerah, maka akan menimbulkan masalah-masalah siosial, seperti contoh, apabila beberapa orang yang memiliki tanah disekitar obyek wisata dan mahalnya harga tanah mengakibatkan perebutan atau kleim dari beberapa orang yang menganggap sebagai tanah mereka juga. Selama ini masyarakat menganggap bahwa tanah mereka tidak bersertifikat tetapi mereka paham bahwa tanah merupakan warisan leluhur yang diwariskan kepada Disinilah gejalagejala mereka. sosial muncul dan akan banyak orang yang merasa bahwa mereka juga memiliki hak atas tanah warisan.   3. Bidang budaya Budaya akan pertama kali terkena dampak dari pembangunan pariwisata, akan ada kebiasaankebiasaan masyarakat setempat akan berubah seiring pengaruh budaya baru yang datang. Kita ketahui dimana ada tempat pariwisata yang memiliki daya tarik yang istimewa pasti akan mengundang wisatawan 92 domestik dan internasional masuk kedaerah tersebut. Oleh karena itu perlunya sosialisasi pemerintah darah oleh kepada masyarakat lokal bahwa letak keistimewaan daerah bukan hanya terletas saja pada pariwisata akan tetapi budaya lokal juga menjadi penentu kemajuan daerah.   4. Lingkungan hidup Pembangunan pariwisata juga berdampak terhadap lingkungan hidup apabila eksploitasi pariwisata secara berlebihan akan membawa dampak negatif bagi lingkungan hidup. Tetapi yang terjadi di NTT saat ini pembangunan pariwisata selalu memperhatikan aspek lingkunag hidup, banyak pembangunan hotel dan restourant disekitar tempat wisata saat ini. Pembangunan pariwisata mendorongpara investor dan pemerintah daerah sepakat untuk mengelola pariwisata dengan tetap menjaga lingkungan hidup.   Peran Tenggara potensi masyarakat Timur pariwisatanya. Peran kelestarian Nusa terhadap pengembangan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki kontribusi yang sangat penting terhadap potensi pengembangan pariwisata di wilayah tersebut. Partisipasi aktif dan keterlibatan masyarakat lokal menjadi kunci dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat yang berkelanjutan di NTT. Berikut adalah beberapa peran masyarakat NTT terhadap potensi pengembangan pariwisata: a. Pelestarian Budaya dan Tradisi Lokal: Masyarakat NTT memainkan peran kunci dalam melestarikan dan mempromo sikan budaya dan tradisi lokal. Mereka menyajikan seni, tarian, musik, dan kerajinan tangan tradisional sebagai bagian dari atraksi pariwisata. Dengan mempertahankan adat istiadat dan kearifan lokal, masyarakat membantu menciptakan pengalaman budaya yang autentik bagi para wisatawan yang berkunjung ke wilayah ini. b. Pelayanan dan Keramahan: Keterlibatan masyarakat NTT dalam menyambut dan melayani wisatawan sangat berpengaruh pada citra pariwisata wilayah ini. Sikap ramah dan keramahan masyarakat lokal menciptakan suasana yang menyenangkan dan membuat para wisatawan merasa dihargai dan diterima dengan baik. c. Pengelolaan Atraksi Wisata Lokal: Masyarakat NTT juga berperan dalam pengelolaan dan pemeliharaan atraksi wisata lokal. Mereka menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan sekitar atraksi wisata, serta bertindak sebagai pemandu wisata lokal untuk memberikan informasi dan pengalaman yang lebih mendalam bagi para pengunjung. d. Pemberdayaan Ekonomi: Dengan perkembangan pariwisata, peluang ekonomi baru akan muncul bagi masyarakat NTT. Mereka dapat berperan sebagai pemilik homestay, pemandu wisata, pedagang souvenir, atau produsen kerajinan tangan. Pariwisata berbasis masyarakat dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka. e. Konservasi Lingkungan: Masyarakat NTT juga berperan dalam pelestarian lingkungan alam dan sumber daya alam wilayah tersebut. Dengan memahami pentingnya kelestarian lingkungan bagi pariwisata berkelanjutan, mereka berkontribusi pada pengelolaan yang bertanggung jawab terhadap sumber daya alam yang ada. f. Promosi dan Pengembangan Pariwisata: Masyarakat NTT dapat berpartisipasi dalam upaya promosi pariwisata wilayah mereka. 

Mereka dapat terlibat dalam festival dan acara budaya, berbagi cerita tentang kehidupan lokal dan destinasi wisata, serta berperan sebagai duta pariwisata untuk mengundang dan menyambut para wisatawan. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, NTT dapat memanfaatkan potensi wisata yang ada dengan cara yang berdampak masyarakat Keterlibatan berkelanjutan positif dan bagi setempat. dan peran masyarakat NTT sangat penting untuk menciptakan pariwisata yang berkesinambungan, melestarikan budaya, dan melindungi lingkungan alam di wilayah ini.   PENUTUP Nusa Tenggara Timur memiliki potensi pariwisata yang kaya akan budaya dan keindahan alam. Keberagaman budaya suku-suku di NTT, tradisi, tarian, dan kerajinan tangan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang tertarik untuk mengeksplorasi keunikan budaya Indonesia. Selain itu, pantai-pantai cantik, pulau pulau eksotis, dan gunung gunung yang menakjubkan menawarkan potensi besar untuk pariwisata alam. 

Pengembangan berbasis pariwisata masyarakat memungkinkan partisipasi aktif penduduk setempat dalam mengelola dan memanfaatkan potensi wisata di daerah mereka. Melibatkan masyarakat secara langsung dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan yang lebih merata dan berkelanjutan. Potensi pariwisata berbasis masyarakat dapat meningkatkan lokal dengan perekonomian menciptakan peluang kerja baru, seperti pemandu wisata, pengelola homestay, dan penjual produk kerajinan lokal. Hal ini akan membantu mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan masyarakat. mengoptimalkan kesejahteraan Untuk potensi pariwisata berbasis masyarakat di NTT, diperlukan kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku industri pariwisata. Pemerintah harus memberikan dukungan, kebijakan, dan regulasi yang mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan dan berbasis masyarakat.   

REFERENSI Beliu, Junus Jeschial, and Yusinta Natalia Fina. 2019. "Pengembangan Pariwisata Di Provinsi Nusa Tenggara Timur." Conference on Public Administration ... 01:139--52. Elim, Yuan Valentino, and Deni Alfian Mba. 2021. "Partisipasi Masyarakat Lokal Dalam Pengembangan Pariwisata Di Kawasan Pariwisata Prioritas Pembangunan Pemerintah Provinsi NTT Tahun 2019." Jurnal Destinasi Pariwisata 9(1):23. doi: 10.24843/jdepar.2021.v09.i01.p03. Masyarakat, Peran Serta, Pada Pelestarian, Kampung Adat, Sebagai Daya, Tarik Wisata, D. I. Flores, and Nusa Tenggara. 2018. "Putu Pramania Adnyana , Tini Evelyne Ratu Kaho Universitas Indonesia Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid ABSTRAK Diterima: 15 Desember 2017 Direvisi: 11 Januari 2018 Satunya Adalah Indonesia . Industri Pariwisata Di Indonesia Saat Ini Menduduki Posisi Ke-4 . Hasil Data Terkini Yang Diperoleh Dari Kementerian Pariwisata Indonesia ,   Nugraha, Yudha Eka. 2021. "Sosialisasi Sadar Wisata Sebagai Upaya Pengembangan Desa Wisata Berbasis Masyarakat Di Desa Fatukoto." Jurnal Abdimas Pariwisata 2(1):14 22. doi: 10.36276/jap.v2i1.24. Potential, Identifying, and West Nusa Tenggara. 2020. "Identifikasi Potensi Dan Status Pengembangan Desa Wisata Di Kabupaten Lombok Tengah , Nusa Tenggara Barat." 4(2):84--98. Ringa, Maria Bernadetha, Nyoman Djinar Setiawina, Made Heny, Urmila Dewi, and A. A. I. N. Marhaeni. 2019. "Peran Pemerintah, Sektor Swasta Dan Modal Sosial Terhadap Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Masyarakat Di Kota Kupang Nusa Tenggara." Bisman-Jurnal Bisnis & Manajemen 3(2):30--38. Thene, Jonas, Delsy A. Dethan, and Petronela Yasinta Nangkung. 2019. "Perkembangan Pariwisata Wae Rebo Tahun 1997-2002." Jurnal Sejarah 16(2):97--114. Wicaksana, Arif, and Tahar Rachman. 2018. "No Title No Title No Title." Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951 952. 3(1):10--27. Yoachim Rivaldo Watu Raka, Supri Hartono, and Anggraeny Puspaningtyas. 2023. "Pengembangan Wisata Budaya Berbasis Masyarakat Di Desa Detusoko Kecamatan Detusoko Kabupaten Ende Nusa Tenggara Timur." Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Sosial 1(4). doi: 10.58540/jipsi.v1i4.130.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun