Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Khadafi
Muhammad Irfan Khadafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belajar dari kesalahan sendiri dan orang lain, lalu menggunakannya untuk menghasilkan karya yang lebih baik dari sebelumnya

CEO of My Self Desainer Grafis, Penikmat Puisi, dan Selalu Ingin Belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Migrasi Televisi Digital di Indonesia Kurang Bermanfaat? Ternyata Tidak Juga Lho,

14 Agustus 2021   18:00 Diperbarui: 15 Agustus 2021   17:30 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pastinya anda tahu, dunia pertelevisian menjadi suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari kita semua. Kehadiran televisi di dunia termasuk negara kita Indonesia, menjadi satu dari sekian banyak anugerah terbaik yang kita rasakan. Keluarga, saudara, teman bahkan orang yang anda sayangi lainnya pasti merasakan manfaat dari kehadiran televisi di rumah. 

Dengan adanya televisi di rumah, anda dapat terhubung dengan kondisi masyarakat lainnya di daerah yang berbeda, yang mungkin saja dekat dengan tempat tinggal teman anda yang anda kenali melalui media sosial.

Televisi yang anda tonton dapat memberikan berbagai informasi tentang peristiwa disuatu daerah, memberikan pengetahuan baru, bahkan acara hiburan yang dapat menjadi idaman yang anda tunggu-tunggu di rumah. Siaran berita yang memberikan informasi peristiwa tertentu, siaran edukatif yang memberikan banyak ilmu pengetahuan, maupun siaran hiburan yang memberikan acara santai atau dapat membuat anda tertawa terbahak-bahak. 

Oleh karena itu, kehadiran televisi di rumah anda membuat warna indah pada kehidupan anda.

Membahas tentang jenis atau bentuk televisi dunia dari awal ditemukan sangatlah banyak, yang bila dibahas satu persatu mungkin anda akan kurang tidur untuk membacanya. Namun yang menjadi jelas sekarang ini yaitu dua jenis sistem televisi analog dan digital. Memang perbedaan antara keduanya terletak dimana? 

Berdasarkan Putra (2013), televisi analog dan digital memiliki perbedaan pada beberapa aspek yaitu aspek sistem transmisi pancaran, aspek gelombang sinyal dan aspek penerimaan gambar melalui pemancar.

1) Sistem Transmisi Pancaran

            Pada aspek pertama yaitu sistem transmisi pancaran, televisi analog cenderung memiliki modulasi langsung pada frekuensi carrier nya, sedangkan televisi digital data gambar atau suara dikodekan dalam mode digital yang kemudian dipancarkan.

2) Gelombang Sinyal

            Pada aspek kedua yaitu gelombang sinyal, televisi analog memiliki bentuk gelombang cenderung sinus atau setengah lingkaran, sedangkan televisi digital memiliki bentuk gelombang persegi atau kotak.

3) Penerimaan Gambar Melalui Pemancaran

Pada aspek ketia yaitu penerimaan gambar melalui pemancar, televisi analog yang semakin jauh dari stasiun pemancar televisi maka sinyal akan melemah sehingga penerimaan gambar menjadi buruk dan memiliki bayangan, sedangkan televisi digital siaran gambar yang dihasilkan jernih hingga sampai titik jarak sinyal tidak dapat diterima lagi.

Dengan perbedaan yang sudah dijelaskan antara televisi analog dengan digital tersebut, dapat kita tarik kesimpulan bahwa televisi digital memiliki keunggulan dibandingkan dengan televisi analog. Intinya, keunggulan televisi digital dari analog yaitu memiliki kualitas gambar dan suara yang lebih baik, tidak berbintik atau berbayang, tidak mudah terpengaruh gangguan serta beberapa keunggulan lainnya. 

Keunggulan ini lah yang dapat membuat anda bakalan lebih nyaman dan rileks saat di rumah. Setelah mengetahui keunggulan televisi digital dibandingkan analog tersebut, jika anda disuruh memilih antara keduanya, manakah yang akan anda pilih? Demi kenyamanan anda dirumah, yang seharusnya bersantai dirumah untuk menghilangkan stres jika siaran yang anda tonton banyak gangguan malah makin stres bukan? Oleh karena itu, segeralah bermigrasi ke televisi digital. Kalau ada yang lebih baik mengapa tidak?

Mungkin beberapa orang berpikir untuk beralih menjadi televisi digital sulit karena mengeluarkan biaya yang lebih. Memang tidak dapat dipungkiri kalau beralih ke televisi digital memerlukan biaya, namun apakah salah jika mengeluarkan biaya lebih untuk kenyamanan anda dan keluarga anda sendiri? 

Bayangkan saja jika anda pulang setelah bekerja, lalu setelah di rumah anda menyalakan televisi yang tujuannya untuk refreshing namun ternyata televisi anda mengalami gangguan seperti berbayang atau bahkan siaran idaman anda menghilang. Malah makin stres bukan?

Saat ini sudah banyak masyarakat global maupun Indonesia beralih menggunakan televisi digital, walaupun belum menyeluruh. Negara kita Indonesia saat ini sedang gencar-gencarnya beralih dari televisi analog ke digital. Sudah banyak masyarakat kita yang berpikiran terbuka untuk beralih ke televisi digital. 

Migrasi televisi analog menjadi digital juga didukung oleh regulasi UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Sekedar informasi bahwa migrasi penyiaran nasional dihentikan penyiaran televisi analog tahapan pertama paling lambat 17 Agustus 2021 yang sebelumnya sudah dimulai hingga saat ini, lalu akan dihentikan secara total di Indonesia paling lambat 2 November 2022.

Peralihan dari televisi analog menuju digital dapat dilakukan dengan mengganti komponen televisi anda secara keseluruhan sehingga menjadi televisi digital yang berkualitas di rumah anda. Namun anda juga dapat menambahkan perangkat set top box DVBT2 (STB) dan beberapa komponen lain sehingga hanya mengeluarkan biaya yang relatif lebih murah. 

Oleh karena itu, kenapa harus ragu untu bermigrasi ke televisi digital jika anda sudah tahu banyak manfaatnya?

            Ayo Indonesia bermigrasi menuju televisi digital yang lebih baik. Kalau bisa hari ini, mengapa harus besok kan?

Salam Hangat Penulis,

Daftar Pustaka

Bramasta DB. 2021. Jadwal penghentian siaran tv analog wilayah Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara. Kurniawan RF, editor. [diakses 2021 Aug 12]. Tersedia pada: https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/13/170000265/jadwal-penghentian-siaran-tv-analog-wilayah-papua-papua-barat-maluku-dan?page=all.

Putra FP. 2013. Menuju Indonesia tv digital 2018: bisnis vs regulasi. Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan. 115-120.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun