Mohon tunggu...
MUHAMMAD IRFAN
MUHAMMAD IRFAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa & Freelancer

Saya adalah seorang mahasiswa yang suka berbisnis, sebelumnya saya pernah bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan. Saya menyukai buku dan hobi saya adalah travelling.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perspektif Agama Terhadap Keputusan Tidak Memiliki Keturunan (Childfree)

1 Desember 2023   21:00 Diperbarui: 1 Desember 2023   21:02 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Childfree dalam Islam: Perspektif Agama terhadap Keputusan Tidak Memiliki Keturunan"

Menurut pendapat saya pribadi mengenai tentang fenomena childree atau keputusan untuk tidak memiliki keturunan yang marak disuarakan akhir-akhir ini merupakan konteks yang menyimpang dari nilai-nilai ajaran islam. Fenomena chilfree bukanlah suatu pemikiran baru, childfree menurut pandangan saya adalah salah satu contoh dari pengaruh budaya barat yang masuk sehingga memengaruhi budaya kita. 

Dalam fitrah kita sebagai manusia kita diciptakan oleh allah swt. berpasang-pasangan mengutip dari Surat An Nahl ayat 72 dalam Al-Quran menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan manusia berpasangan, yaitu laki-laki dan perempuan, untuk membentuk keluarga dan menghasilkan keturunan. Ayat ini juga mengingatkan umat Muslim tentang nikmat-nikmat yang diberikan Allah SWT, seperti nikmat berpasangan-pasangan dan nikmat berupa rezeki yang baik.

Dalam konsep pernikahan memiliki anak adalah anugrah dan salah satu keberkahan dan tugas penting dalam kehidupan. Ada banyak surah dalam Al-Quran dan hadis yang menekankan pentingnya memiliki keturunan. Sebagai perwujudan rasa cinta dan kasih sayang dalam berumah tangga memiliki seorang anak meruapakan sumber kebahagian utama didalam rumah tangga tersebut. Anak juga merupakan sebagai investasi yang dapat memberikan syafaat dan pahala jariyah kepada orang tuanya yang sudah meninggal melalui untaian doa yang dipanjatkan kepada allah swt.

Dalam Islam, penilaian tentang hukum "childfree" atau keputusan untuk tidak memiliki anak harus berdasarkan pada pandangan agama yang mendasari. Namun, penting untuk diingat bahwa pandangan dalam Islam bisa bervariasi tergantung pada interpretasi dan pandangan individu serta ulama.

Berikut adalah beberapa indikator yang dapat digunakan untuk menilai bagaimana hukum "childfree" dalam Islam:

  •  Niat Baik): Penting untuk memahami niat seseorang dalam memilih untuk tidak memiliki anak. Jika keputusan childfree dibuat dengan niat baik dan alasan-alasan yang bijaksana, seperti kondisi kesehatan atau alasan finansial yang sah, ini bisa diterima.
  • Kesehatan: Jika ada masalah kesehatan yang serius yang akan membahayakan kesejahteraan ibu atau anak yang belum lahir, Islam mengizinkan penundaan atau penghindaran kehamilan.
  • Keuangan: Keputusan untuk tidak memiliki anak juga dapat didasarkan pada pertimbangan finansial yang jelas. Islam memberikan penekanan pada tanggung jawab orang tua untuk memberikan dukungan ekonomi yang layak kepada anak-anak mereka. Namun sebenarnya keuangan bukanlah sebuah alasan jika memutuskan chilfree sejatinya rezeki orang tua dan anak sudah diatur oleh allah swt.
  • Konsultasi dengan Ahli Agama: Banyak muslim memilih untuk berkonsultasi dengan ahli agama atau ulama yang dihormati untuk mendapatkan pandangan dan nasihat agama tentang keputusan childfree.

Perlu diingat bahwa Islam adalah agama yang luas dengan beragam pandangan dan interpretasi. Pilihan childfree yang dibuat berdasarkan niat yang baik, pertimbangan kesehatan, keuangan, dan keseimbangan hidup yang bijaksana biasanya dapat diterima dalam Islam. Namun, ini adalah pertanyaan yang kompleks dan individual, dan berkonsultasi dengan seorang ulama atau ahli agama yang terkemuka adalah langkah yang bijaksana jika seseorang memiliki pertanyaan atau keraguan khusus tentang fenomena childfree ini. Kendati demikian, meski tidak ada ayat yang secara langsung melarang childfree, sebagai manusia yang meyakini Allah SWT, pilihan untuk childfree bisa dikatakan sebagai pilihan yang tidak bijaksana karena Allah SWT menjamin kelangsungan hidup setiap hambanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun