Mohon tunggu...
Muhammad Irfan Nugroho
Muhammad Irfan Nugroho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Wirausaha

Bisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ojek Pangkalan Harus Mengikuti Modernisasi Transportasi

5 Desember 2023   21:35 Diperbarui: 5 Desember 2023   22:55 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persaingan antar kubu ojek online dan ojek pangkalan seringkali menuai konflik. Hal ini diakibatkan banyak penumpang ojek pangkalan beralih menggunakan ojek online. Kelebihan kemudahan yang dimiliki oleh sistem ojek online mengalahkan eksistensi ojek pangkalan dalam penjualan jasanya.

Dalam survei indef, sebanyak 82% responden menggunakan layanan ojek online. Layanan tersebut digunakan sehari-hari sebagai media mobilisasi bekerja dan jalan-jalan. Faktor tingginya penggunaan layanan transportasi ini didasari atas kemudahan memesan kendaraan, argo yang transparan, serta promo potongan harga.

Kesempatan menjadi ojek online terbuka luas bagi siapapun yang memenuhi syarat. Namun, ojek pangkalan justru memilih memberikan kecaman daripada ikut beralih pada sistem online yang sangat digandungi publik. Kecaman terhadap kelompok ojek online menunjukan bahwa kelompok ojek pangkalan menolak akan perubahan yang terjadi. Padahal sistem ojek online memiliki kemudahan untuk mendapatkan penumpang melalui sistemya.

Apabila dilihat dari sudut pandang modernisasi, ojek pangkalanlah yang seharusnya mendaftarkan dirinya kedalam sistem ojek online. Hal tersebut adalah upaya untuk menyadari akan minat masyarakat dalam menikmati layanan transportasi ojek dimasa sekarang. Kemudahan dan kecepatan yang ditawarkan oleh ojek online jelas sangat jauh dengan yang ditawarkan oleh ojek pangkalan.

Kalah jauh dalam segi kemudahan menggunakan layanan dan besaran tarif. Menjadi kelemahan yang membuat minat masyarakat rendah dalam menggunakan ojek pangkalan. Tarif yang ditawarkan oleh ojek pangkalan sangatlah tidak konsisten, hanya berdasarkan perkiraan bahkan kemauan sang pengemudi. Nominal yang dibayakan penumpang sangat tidak transparan sehingga memunculkan stigma harga mahal.

Sudah seharusnya ojek pangkalan mengikuti modernisasi yang dimiliki oleh sistem transportasi di era digital ini. Ojek pangkalan harus beralih pada sistem ojek online yang sekarang sudah mendominasi. Peralihan tersebut juga harus didukung oleh bantuan sesama rekan ojek yang sudah menjadi ojek online. Selain menaikkan pendapatan, beralih pada sistem online juga memiliki banyak keuntungan bagi pengemudi. Salah satunya adalah ramai penumpang, karena keamanan,pencarian penumpang dan argo sudah terintegrasi oleh sistem. Lebih lagi, kelebihan sistem online tersebut memberikan jaminan akan pendapatan yang pasti dalam tiap hari kerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun