Mohon tunggu...
Muhammad Irfan
Muhammad Irfan Mohon Tunggu... Freelancer - Jurnalis

Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dampak Penerapan Ganjil-Genap di Jakarta pada Perekonomian Masyarakat

9 Februari 2024   11:21 Diperbarui: 9 Februari 2024   11:34 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penerapan sistem ganjil-genap di kota-kota besar seperti Jakarta dapat membawa dampak negatif bagi pengusaha kecil di kawasan ganjil-genap. Penurunan pendapatan pengusaha kecil ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Pengurangan jumlah pembeli: Sistem ganjil-genap dapat menyebabkan penurunan jumlah pembeli di kawasan ganjil-genap, karena masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi tidak dapat mengunjungi kawasan tersebut pada hari ganjil atau genap.
  • Peningkatan biaya operasional: Pengusaha kecil di kawasan ganjil-genap mungkin perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk transportasi atau logistik, karena mereka harus mencari cara untuk mengantarkan barang kepada pembeli yang tidak dapat mengunjungi kawasan tersebut.
  • Ketidakpastian: Pengusaha kecil di kawasan ganjil-genap mungkin mengalami ketidakpastian tentang masa depan bisnis mereka, karena mereka tidak tahu berapa lama sistem ganjil-genap akan diberlakukan.

Penerapan sistem ganjil-genap di kota-kota besar seperti Jakarta dapat membawa kesulitan mobilitas bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal. Kesulitan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Ketergantungan pada kendaraan pribadi: Banyak masyarakat yang bekerja di sektor informal, seperti pedagang kaki lima dan ojek pangkalan, mengandalkan kendaraan pribadi untuk bekerja. Sistem ganjil-genap dapat menyulitkan mereka untuk bekerja karena mereka tidak dapat menggunakan kendaraan pribadi mereka pada hari ganjil atau genap.
  • Biaya transportasi yang tinggi: Penggunaan transportasi publik atau ojek online dapat meningkatkan biaya transportasi bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal. Hal ini dapat mengurangi pendapatan mereka.
  • Ketidakpastian: Masyarakat yang bekerja di sektor informal mungkin mengalami ketidakpastian tentang bagaimana sistem ganjil-genap akan mempengaruhi pekerjaan mereka.

Penerapan sistem ganjil-genap di kota-kota besar seperti Jakarta dapat menyebabkan peningkatan biaya transportasi bagi masyarakat. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Penggunaan transportasi publik: Masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi mungkin perlu menggunakan transportasi publik untuk bepergian. Biaya transportasi publik, seperti bus dan MRT, dapat lebih mahal daripada menggunakan kendaraan pribadi.
  • Peningkatan tarif ojek online: Tarif ojek online dapat meningkat pada saat sistem ganjil-genap diberlakukan, karena permintaan untuk ojek online meningkat.
  • Kemacetan: Kemacetan yang dialihkan ke kawasan non-ganjil-genap dapat menyebabkan waktu tempuh yang lebih lama, sehingga meningkatkan biaya bensin dan waktu.

Penerapan sistem ganjil-genap di kota-kota besar seperti Jakarta dapat membuka peluang bagi munculnya pungli dan calo. Pungli dapat terjadi di tempat-tempat seperti parkiran liar atau terminal bayangan, di mana calo menawarkan jasa untuk membantu masyarakat yang ingin masuk ke kawasan ganjil-genap dengan kendaraan pribadi mereka.

C. Solusi dan Alternatif

Penerapan sistem ganjil-genap di kota-kota besar seperti Jakarta dapat mendorong perluasan dan peningkatan kualitas transportasi publik. Hal ini diperlukan untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang tidak dapat menggunakan kendaraan pribadi mereka pada hari ganjil atau genap.

Penerapan sistem ganjil-genap di kota-kota besar seperti Jakarta dapat memberikan dampak negatif bagi pengusaha kecil yang berada di kawasan ganjil-genap. Dampak negatif ini dapat berupa penurunan pendapatan, peningkatan biaya operasional, dan ketidakpastian tentang masa depan bisnis mereka.

Penerapan sistem ganjil-genap di kota-kota besar seperti Jakarta dapat dikaji untuk menjadi lebih fleksibel. Hal ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti:

  • Waktu penerapan: Sistem ganjil-genap dapat diterapkan pada waktu-waktu tertentu saja, seperti jam sibuk atau hari-hari tertentu dalam seminggu.
  • Kawasan yang terkena dampak: Sistem ganjil-genap dapat diterapkan di kawasan-kawasan tertentu saja, seperti kawasan pusat kota atau kawasan yang rawan kemacetan.
  • Jenis kendaraan: Sistem ganjil-genap dapat diterapkan pada jenis kendaraan tertentu saja, seperti kendaraan pribadi atau kendaraan roda dua.
  • Pemberian pengecualian: Pengecualian dapat diberikan kepada kendaraan-kendaraan tertentu, seperti kendaraan dinas, kendaraan angkutan umum, dan kendaraan yang membawa orang sakit atau darurat.

Penerapan sistem ganjil-genap di kota-kota besar seperti Jakarta perlu diiringi dengan sosialisasi dan edukasi yang lebih masif kepada masyarakat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa masyarakat memahami tujuan, aturan, dan dampak dari sistem ganjil-genap.

Kesimpulan

Penerapan sistem ganjil-genap di kota-kota besar seperti Jakarja memiliki dampak positif dan negatif pada perekonomian masyarakat. Dampak positifnya:

  • Pengurangan kemacetan: Sistem ganjil-genap dapat membantu mengurangi kemacetan di kota, sehingga waktu tempuh perjalanan menjadi lebih singkat. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi ekonomi.
  • Peningkatan kualitas udara: Sistem ganjil-genap dapat membantu meningkatkan kualitas udara di kota, sehingga kesehatan masyarakat menjadi lebih baik. Hal ini dapat meningkatkan biaya kesehatan dan meningkatkan produktivitas.
  • Meningkatnya penggunaan transportasi publik: Sistem ganjil-genap dapat mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi publik, sehingga meningkatkan pendapatan operator transportasi publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun