Limbah domestik yang mengandung gas-gas berbahaya, seperti metana dan sulfur dioksida, dapat mencemari udara. Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, gangguan pernapasan, dan perubahan iklim.
- Pencemaran Tanah
Limbah domestik yang dibuang ke tanah dapat mencemari tanah, hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti menurunnya kualitas tanah dan terjadinya penyakit.
- Penyebaran Penyakit
Limbah domestik yang mengandung bakteri, virus, atau parasit dapat menyebarkan penyakit, seperti diare, kolera, dan disentri.
- Perubahan Iklim
Limbah domestik yang mengandung gas metana dapat menyebabkan perubahan iklim. Metana adalah gas rumah kaca yang dapat menyebabkan pemanasan global.
Dampak Ekonomi Limbah Domestik
Limbah domestik juga dapat menimbulkan dampak ekonomi yang signifikan. Misalnya, pencemaran air akibat limbah domestik dapat menyebabkan penurunan produktivitas pertanian, pariwisata, dan perikanan. Pencemaran udara akibat limbah domestik dapat menyebabkan peningkatan biaya kesehatan dan kerusakan infrastruktur.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), biaya ekonomi kerusakan lingkungan akibat limbah domestik di Indonesia mencapai sekitar kurang lebih Rp. 13,6 triliun per tahun. Biaya tersebut terdiri dari biaya kesehatan, kerusakan lingkungan, dan hilangnya produktivitas.