Mohon tunggu...
Muhammad Irfan
Muhammad Irfan Mohon Tunggu... Freelancer - Jurnalis

Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Persiapan Pemilu 2024: Antara Harapan dan Tantangan

15 November 2023   04:50 Diperbarui: 15 November 2023   05:02 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://www.pexels.com/photo/a-woman-speaking-on-a-megaphone-7103012/

Pemilu serentak tahun 2024 tinggal kurang dari 1 tahun lagi. Hal ini tentu menjadi perhatian bagi seluruh elemen masyarakat, termasuk para politisi dan penyelenggara pemilu. Persiapan pemilu yang matang dan menyeluruh menjadi kunci untuk memastikan pemilu yang demokratis dan berintegritas.

Pemilu 2024 memiliki sejumlah harapan besar bagi bangsa Indonesia. Pertama, pemilu diharapkan dapat menjaga stabilitas politik dan demokrasi. Pemilu yang demokratis dan berintegritas dapat menjadi sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dan memperkuat demokrasi di Indonesia.

Kedua, pemilu diharapkan dapat menjamin keberlangsungan pembangunan nasional. Pemilu yang menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan berintegritas dapat menjadi motor penggerak pembangunan nasional.

Ketiga, pemilu diharapkan dapat menjadi sarana untuk memilih pemimpin yang berkualitas dan berintegritas. Pemilih yang teredukasi dan berpartisipasi aktif dalam pemilu dapat memilih pemimpin yang sesuai dengan harapan dan kebutuhannya.

Meskipun memiliki sejumlah harapan besar, pemilu 2024 juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah anggaran pemilu yang besar. Anggaran pemilu 2024 mencapai Rp 76,6 triliun. Jumlah ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah pemilu di Indonesia. Anggaran yang besar ini tentu membutuhkan perencanaan dan pengelolaan yang cermat agar dapat digunakan secara efektif dan efisien.

Tantangan lain yang dihadapi adalah partisipasi pemilih yang rendah. Berdasarkan hasil survei pada bulan September 2023, hanya 63,8% responden yang menyatakan akan menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. Angka ini masih lebih rendah dibandingkan dengan partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 yang mencapai 77,5%.

Selain itu, masih ada sejumlah isu lain yang perlu diantisipasi dalam persiapan pemilu 2024, seperti potensi konflik horizontal, penyebaran berita bohong atau hoaks, dan serangan siber.

Meskipun terdapat sejumlah tantangan, namun persiapan pemilu 2024 harus tetap berjalan dengan baik. Hal ini penting untuk memastikan pemilu yang demokratis dan berintegritas. Kerja sama dan sinergi dari seluruh elemen masyarakat diperlukan untuk mewujudkan hal ini.

Pemerintah perlu melakukan langkah-langkah konkret untuk memastikan anggaran pemilu yang besar dapat digunakan secara efektif dan efisien. Pemerintah juga perlu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi pemilih.

Penyelenggara pemilu perlu meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap potensi konflik horizontal, penyebaran berita bohong atau hoaks, dan serangan siber. Masyarakat juga perlu berperan aktif dalam menjaga kondusivitas pemilu.

Pemilu 2024 merupakan momen penting bagi demokrasi Indonesia. Oleh karena itu, persiapan pemilu yang matang dan menyeluruh menjadi kunci untuk memastikan pemilu yang demokratis dan berintegritas. Kerja sama dan sinergi dari seluruh elemen masyarakat diperlukan untuk mewujudkan hal ini.

Pemerintah dapat melakukan langkah-langkah berikut untuk memastikan anggaran pemilu yang besar dapat digunakan secara efektif dan efisien:

* Melakukan perencanaan dan penganggaran yang matang

* Melakukan pengawasan yang ketat terhadap penggunaan anggaran

* Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran

Peningkatan partisipasi pemilih dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain:

* Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi pemilih

* Meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi tentang pemilu

* Melakukan kampanye pemilu yang edukatif dan informatif

Potensi konflik horizontal, penyebaran berita bohong atau hoaks, dan serangan siber dalam pemilu dapat diantisipasi melalui berbagai cara, antara lain:

* Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya toleransi dan kerukunan

* Meningkatkan literasi media masyarakat

* Meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap penyebaran berita bohong atau hoaks dan serangan siber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun