Harga minyak dunia turun pada perdagangan hari ini, 25 Oktober 2023, jelang pembicaraan OPEC+ yang akan berlangsung pada 2 November 2023. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 0,5% menjadi US$81,55 per barel, sementara harga minyak mentah Brent turun 0,9% menjadi US$85,14 per barel.
Penurunan harga minyak dunia ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk ekspektasi kenaikan produksi minyak AS dan melemahnya permintaan minyak global.
Ekspektasi kenaikan produksi minyak AS
Produksi minyak AS diperkirakan akan naik lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Badan Informasi Energi (EIA) AS memperkirakan produksi minyak mentah AS akan naik menjadi 12,5 juta barel per hari pada tahun 2023, naik dari perkiraan sebelumnya sebesar 12,2 juta barel per hari. Kenaikan produksi minyak AS ini akan menambah pasokan minyak global dan menekan harga minyak dunia.
Melemahnya permintaan minyak global
Permintaan minyak global diperkirakan akan melambat pada tahun 2023. Pertumbuhan ekonomi global yang melambat akan berdampak pada permintaan minyak. Selain itu, kenaikan harga minyak dunia juga akan membuat konsumen mengurangi konsumsi minyak.
Pengaruh terhadap perekonomian global
Penurunan harga minyak dunia akan berdampak positif terhadap perekonomian global. Hal ini akan mengurangi biaya produksi bagi perusahaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Implikasi bagi Indonesia
Indonesia merupakan negara pengimpor minyak terbesar di dunia. Penurunan harga minyak dunia akan menguntungkan Indonesia karena akan mengurangi biaya impor minyak.