Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi semua orang, baik dari segi kuantitas, kualitas, dan aksesibilitas, secara berkesinambungan. Ketahanan pangan merupakan salah satu pilar pembangunan berkelanjutan yang harus dicapai oleh setiap negara.
Perempuan memiliki peran penting dalam ketahanan pangan. Perempuan berperan dalam berbagai aspek, yaitu sebagai petani, konsumen, pengolah, dan penjaga ketahanan pangan.
Perempuan sebagai petani
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, jumlah perempuan petani di Indonesia mencapai 24,39% dari total petani. Perempuan petani berperan penting dalam produksi pangan. Mereka terlibat dalam berbagai kegiatan pertanian, mulai dari pengolahan lahan, penanaman, perawatan, hingga panen.
Perempuan petani menghadapi berbagai tantangan, antara lain:
- Keterbatasan akses terhadap lahan dan sumber daya produksi
- Keterbatasan akses terhadap informasi dan teknologi pertanian
- Keterbatasan akses terhadap permodalan
Perempuan sebagai konsumen
Perempuan berperan penting dalam konsumsi pangan. Perempuan merupakan pengambil keputusan utama dalam pembelian dan konsumsi pangan untuk keluarga.
Perempuan konsumen memiliki peran penting dalam meningkatkan ketahanan pangan, antara lain:
- Memilih pangan yang sehat dan bergizi
- Membeli pangan dari produsen lokal
- Menghemat pangan
Perempuan konsumen menghadapi berbagai tantangan, antara lain:
- Keterbatasan informasi tentang pangan sehat dan bergizi
- Keterbatasan akses terhadap pangan sehat dan bergizi
Perempuan sebagai pengolah