Mohon tunggu...
Muhammad Irfan
Muhammad Irfan Mohon Tunggu... Freelancer - Jurnalis

Jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Isu-isu Sosial Terkait Pangan di Indonesia

21 Oktober 2023   18:06 Diperbarui: 21 Oktober 2023   18:11 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar https://www.pexels.com

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup. Ketahanan pangan di suatu negara dapat diartikan sebagai kemampuan negara untuk menyediakan pangan yang cukup, aman, bergizi, terjangkau, dan berkelanjutan untuk seluruh penduduknya.

Namun, di Indonesia, masih terdapat beberapa isu-isu sosial terkait pangan yang perlu ditangani. Isu-isu tersebut dapat menghambat upaya untuk mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia.

Berikut adalah beberapa isu-isu sosial terkait pangan di Indonesia:

Kemiskinan merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan akses pangan yang terbatas. Masyarakat miskin seringkali tidak mampu membeli pangan yang cukup, aman, dan bergizi.

Ketidaksetaraan gender juga dapat mempengaruhi akses pangan. Perempuan dan anak perempuan seringkali memiliki akses pangan yang lebih rendah dibandingkan laki-laki.

  • Perubahan iklim dan akses pangan

Perubahan iklim dapat berdampak pada produksi pangan. Perubahan iklim dapat menyebabkan kekeringan, banjir, dan hama yang dapat mengganggu produksi pangan.

  • Food loss and waste

Food loss and waste merupakan masalah global yang juga terjadi di Indonesia. Food loss and waste adalah kehilangan dan pemborosan pangan sepanjang rantai pasokan pangan, dari produksi hingga konsumsi.

Isu-isu sosial terkait pangan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain:

  • Kemiskinan dan kelaparan

Isu-isu sosial terkait pangan dapat menyebabkan kemiskinan dan kelaparan. Masyarakat yang tidak memiliki akses pangan yang cukup akan rentan terhadap kemiskinan dan kelaparan.

  • Malnutrisi

Malnutrisi adalah kondisi kekurangan atau kelebihan gizi yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti stunting, wasting, dan obesitas.

  • Penyakit

Isu-isu sosial terkait pangan juga dapat meningkatkan risiko penyakit, seperti penyakit menular dan penyakit tidak menular.

  • Ketidakstabilan sosial

Isu-isu sosial terkait pangan dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial. Masyarakat yang tidak memiliki akses pangan yang cukup dapat menjadi lebih rentan terhadap kerusuhan dan konflik sosial.

Penanganan isu-isu sosial terkait pangan merupakan hal yang penting untuk mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menangani isu-isu tersebut antara lain:

  • Peningkatan akses pangan bagi kelompok rentan

Pemerintah dapat memberikan bantuan pangan kepada masyarakat miskin dan rentan. Bantuan pangan dapat berupa beras, telur, susu, dan makanan bergizi lainnya.

  • Peningkatan kesetaraan gender dalam akses pangan

Pemerintah dapat memberikan pendidikan dan pelatihan kepada perempuan dan anak perempuan tentang pentingnya gizi dan kesehatan.

  • Penanganan perubahan iklim untuk ketahanan pangan

Pemerintah dapat menerapkan kebijakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan ketahanan pangan terhadap perubahan iklim.

  • Pengelolaan pangan yang berkelanjutan

Pemerintah dan masyarakat dapat bekerja sama untuk mengurangi food loss and waste. Upaya yang dapat dilakukan antara lain:

  • Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya food loss and waste.
  • Meningkatkan efisiensi rantai pasokan pangan.
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang cara menyimpan dan mengelola pangan yang tepat.

Masyarakat juga dapat berperan dalam penanganan isu-isu sosial terkait pangan. Masyarakat dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Membeli pangan dari petani lokal
  • Menghemat pangan
  • Membantu masyarakat miskin dan rentan

Dengan bekerja sama, kita dapat mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia yang dapat memenuhi kebutuhan pangan seluruh penduduknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun