Mohon tunggu...
Muhammad Irfan
Muhammad Irfan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya senang menulis tentang teologi, sejarah, dan kaligrafi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mendulang Nilai dari Kejayaan Samudra Pasai

5 Januari 2024   23:44 Diperbarui: 5 Januari 2024   23:50 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

oleh Muhammad Irfan & Yuni Eka Putri

Aceh dikenal sebagai salah satu pusat penyebaran Islam di Asia Tenggara. Secara historis, wilayah Aceh telah memiliki beberapa kerajaan lslam, di antaranya Kerajaan Perlak, Samudra Pasai, dan Aceh Darussalam (Zumrotul Muhzinat, 2020: 74).

Kerajaan Samudra Pasai, sebagai pusat peradaban Islam di Indonesia, menyimpan sejarah yang kaya dan unik yang mencerminkan keberagaman budaya dan konsistensi ajaran Islam di wilayah Aceh. Dalam penelitian yang dilakukan oleh M. Al-Fatih (2023), ditemukan bahwa peradaban Islam di Kerajaan Samudra Pasai memegang peran sentral dalam membentuk identitas dan kehidupan masyarakat setempat. Analisis mendalam terhadap sejarah ini membuka wawasan tentang bagaimana agama Islam tidak hanya menjadi dasar kehidupan spiritual tetapi juga meresap ke dalam struktur sosial, politik, dan ekonomi kerajaan ini. Hal ini kontras dengan dinamika masyarakat pada masa Indonesia kuno.

Pentingnya peradaban Islam di Samudra Pasai tercermin dalam aspek kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Nilai-nilai agama Islam memberikan landasan moral yang kuat, membentuk norma-norma sosial, dan menciptakan kerangka kerja yang kohesif. Penelitian tersebut juga menyoroti pertukaran dengan kerajaan-kerajaan Islam lainnya, mencakup seni, arsitektur, dan literatur Islam. Hal ini menunjukkan bahwa Samudra Pasai bukan hanya pusat agama, tetapi juga pusat kebudayaan yang mengakomodasi dan mengembangkan warisan Islam.

Seiring dengan penelitian tersebut, semakin terbuka pandangan mengenai betapa pentingnya Kerajaan Samudra Pasai dalam menyebarkan Islam di Indonesia. Pusat peradaban ini menjadi sumber inspirasi bagi perkembangan Islam di kepulauan Nusantara dan meninggalkan warisan berharga yang mencerminkan keberagaman dan kekuatan spiritual masyarakat Aceh. Dengan pemahaman lebih lanjut tentang sejarah ini, kita dapat menghargai kontribusi Samudra Pasai dalam membentuk wajah Islam di Indonesia.

Sejarah dan Kehidupan Masyarakat

Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan islam awal di Nusantara (Moquette, 1913) yang terletak di pesisir tepi laut kabupaten Aceh Utara. Saat ini, fakta aset sejarah (arkeologis) dari kerajaan Pasai yang di temukan telah banyak yang rusak, sirna serta tidak utuh. Sebagian besar situs- situs arkeologis aset kerjaan Samudera Pasai telah tertimbun oleh endapan di bawahpermukaan (BPCB Aceh, 2014). Web CSA ialah salah satu web sejarah aset dari Kerajaan Samudera Pasai. Web CSA terletak di Desa Kuta Krueng, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh (Pramana dkk., 2020).

Kehidupan masyarakat di Kerajaan Samudra Pasai terwujud sebagai harmoni antara agama dan kebudayaan islami. Ajaran Islam membentuk landasan moral dan etika yang mendasari setiap aspek kehidupan masyarakat. Pemerintahan kerajaan ini, dengan kokoh didasarkan pada prinsip-prinsip Islam, memberikan arah dan legitimasi kepada setiap kebijakan yang diterapkan. Penerapan hukum Islam melalui pengadilan Islam menjadi sarana penegakan keadilan dan ketertiban, menciptakan kerangka hukum yang bersandar pada nilai-nilai agama.

Fondasi agama Islam dalam pemerintahan Samudra Pasai menciptakan sebuah budaya yang khas dan berbeda. Selain memengaruhi sistem hukum, Islam juga meresap ke dalam struktur sosial dan politik. Masyarakat mengadopsi norma-norma Islam dalam hubungan sosial, membentuk tatanan masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai keadilan, saling menghormati, dan solidaritas. Keberadaan masjid-masjid sebagai pusat aktivitas keagamaan menjadi simbol kehadiran Islam dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, menjadi tempat untuk ibadah, pembelajaran agama, dan interaksi sosial.

Perkembangan budaya Islam di Samudra Pasai tidak hanya tercermin dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga melalui seni dan arsitektur. Masjid Pasai, sebagai contoh, tidak hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga sebuah monumen seni arsitektur Islam yang menggambarkan keindahan dan keagungan ajaran Islam. Seni kaligrafi, ukiran, dan hiasan-hiasan lainnya mencerminkan nilai-nilai spiritual Islam yang diterapkan dalam karya seni.

Dengan demikian, agama dan kebudayaan Islam tidak hanya bersifat simbolis di Kerajaan Samudra Pasai, tetapi menjadi pilar utama yang membentuk struktur kehidupan masyarakat. Keharmonisan antara ajaran Islam dan kebudayaan lokal menciptakan identitas yang unik dan kuat, meneguhkan peran penting Samudra Pasai sebagai pusat peradaban Islam di Indonesia pada masanya.

Akultrasi Budaya dan Peran Agama

Proses akulturasi budaya antara lokal dan Islam di Kerajaan Samudra Pasai menciptakan sebuah harmoni unik yang mencerminkan perpaduan yang indah antara kedua elemen tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Samudra Pasai, kita dapat melihat bagaimana nilai-nilai Islam berpadu dengan tradisi lokal, menciptakan suatu bentuk kebudayaan yang khas dan berakar kuat dalam identitas mereka.

Upacara adat di Samudra Pasai menjadi salah satu contoh nyata bagaimana nilai-nilai Islam meresap dalam praktik kebudayaan lokal. Meskipun terdapat tradisi-tradisi adat yang sudah ada sebelumnya, pengaruh Islam membentuk nuansa baru dalam pelaksanaannya. Upacara pernikahan, misalnya, mungkin tetap mempertahankan elemen-elemen tradisional, namun dengan penekanan tambahan pada nilai-nilai keagamaan Islam seperti keadilan, saling menghormati, dan kesetiaan dalam pernikahan.

Pentingnya nilai-nilai Islam juga tercermin dalam praktik sehari-hari masyarakat. Mulai dari cara berpakaian, etika berbisnis, hingga interaksi sosial, nilai-nilai Islam membentuk landasan moral yang mengarahkan perilaku masyarakat. Keseimbangan antara tradisi lokal dan ajaran Islam menciptakan sebuah model kehidupan yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama sambil mempertahankan kekayaan budaya lokal.

Proses islamisasi di Indonesia terjadi dan dipermudah karena adanya dukungan dua pihak: orang-orang muslim pendatang yang mengajarkan agama Islam dan golongan masyarakat Indonesia sendiri yang menerimanya (Abdul Mukti 2022).

Pada akhirnya, akulturasi budaya di Samudra Pasai tidak hanya menciptakan harmoni antara Islam dan tradisi lokal, tetapi juga menjadi sarana untuk menjaga keberagaman dan mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi mendatang. Proses ini bukan hanya menciptakan sebuah kebudayaan yang unik dan beragam, tetapi juga meneguhkan peran agama Islam sebagai perekat dan pemandu dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Samudra Pasai.

Pusat Pembelajaran Islam

Salah satu tujuan adanya pendidikan Islam adalah terbentuknya masyarakat muslim di Indonesia. Terbentuknya masyarakat muslim disuatu daerah adalah melalui proses yang panjang, yang dimulai dari terbentuknya pribadi muslim sebagai hasil dari upaya para dai  (Abdul Mukti 2022).

Kerajaan Samudra Pasai tidak hanya mencapai keunggulan dalam aspek politik dan budaya, tetapi juga berhasil menjadi pusat pembelajaran Islam yang memikat pelajar dari berbagai wilayah. Sebagai pusat pengetahuan Islam yang terkenal, Samudra Pasai menawarkan lingkungan intelektual yang subur bagi para ulama dan cendekiawan Muslim. Masjid Pasai, sebagai salah satu pusat keilmuan utama, menjadi tempat di mana ilmu pengetahuan Islam berkembang dan diteruskan dari generasi ke generasi.

Pusat pembelajaran Islam di Samudra Pasai menjadi daya tarik bagi pelajar dari wilayah yang jauh. Mereka datang untuk menimba ilmu dari para ulama terkemuka dan mendalami berbagai disiplin ilmu, mulai dari tafsir Al-Quran, fikih Syafi'i, hingga ilmu falak. Semangat pengetahuan dan diskusi ilmiah memperkaya intelektualitas di kerajaan ini, menjadikannya tempat di mana kebijaksanaan dan pengetahuan agama berkembang pesat.

Keberhasilan Kerajaan Samudra Pasai sebagai pusat pembelajaran Islam juga memberikan kontribusi penting dalam menyebarkan ajaran Islam di wilayah Nusantara. Para pelajar yang belajar di Samudra Pasai membawa pulang ilmu dan pemahaman agama Islam, menyebarkannya di berbagai daerah, dan menjadi agen utama dalam proses penyebaran agama Islam di kepulauan tersebut.

Dengan demikian, status Samudra Pasai sebagai pusat pembelajaran Islam bukan hanya menciptakan keunggulan intelektual di tingkat lokal, tetapi juga memainkan peran signifikan dalam penyebaran ajaran Islam di Nusantara. Pusat pembelajaran ini tidak hanya menjadi warisan berharga bagi Samudra Pasai, tetapi juga mewariskan tradisi keilmuan Islam yang berdampak positif dalam perkembangan intelektual dan keagamaan di wilayah tersebut.

Seni, Arsitektur, dan Sastra Islam

Seni, arsitektur, dan sastra di Kerajaan Samudra Pasai bukan hanya menciptakan warisan budaya yang kaya dan berharga, tetapi juga menjadi pencerminan mendalam tentang keindahan spiritual dan nilai-nilai Islam yang mendasari kehidupan masyarakat setempat. Arsitektur Islam yang megah dan estetis di Samudra Pasai, terutama terwujud dalam gemerlapnya Masjid Pasai, melibatkan harmoni antara fungsi praktis sebagai tempat ibadah dan keindahan estetika yang mencerminkan kekayaan seni arsitektur Islam. Detail ukiran dan hiasan geometris yang rumit menunjukkan pengaruh Islam dalam setiap elemen bangunan, menciptakan karya seni yang mempesona dan menggugah hati.

Seni Islam di Samudra Pasai juga melibatkan seni visual seperti kaligrafi dan ukiran. Seni kaligrafi dengan huruf Arab yang elegan menjadi medium utama untuk menyampaikan ajaran dan ayat-ayat Al-Quran. Begitu pula, seni ukiran dengan keanggunan dan kerumitan detailnya tidak hanya menghiasi bangunan, tetapi juga berfungsi sebagai bentuk seni yang mencerminkan kekayaan budaya dan nilai-nilai Islam.

Sastra Islam di Samudra Pasai, selain menjadi bentuk ekspresi intelektual, menciptakan warisan budaya yang mendalam. Karya-karya sastra keagamaan, seperti tafsir Al-Quran dan kitab-kitab hadis, diproduksi oleh ulama dan cendekiawan Islam, menjadi sumber rujukan ilmiah dan spiritual. Puisi juga menjadi wadah ekspresi kreatif, menjadi sarana untuk menyampaikan nilai-nilai moral dan spiritual secara indah dan estetis.

Melalui sinergi seni, arsitektur, dan sastra Islam, Samudra Pasai menciptakan sebuah ekosistem budaya yang unik dan mendalam. Warisan budaya ini bukan hanya menjadi saksi sejarah kejayaan kerajaan, tetapi juga menjadi sarana untuk menyampaikan dan memperkuat nilai-nilai spiritual Islam dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Samudra Pasai. Dengan demikian, keseimbangan yang tercipta antara keindahan estetika dan nilai-nilai keagamaan mencirikan keberlanjutan budaya Islam yang diwariskan oleh kerajaan ini.

Pengaruh Samudra Pasai di Nusantara

Kerajaan Samudra Pasai, seperti kebanyakan entitas sejarah, tidak terlepas dari tantangan dan transformasi seiring berjalannya waktu. Meskipun menghadapi cobaan dan perubahan, kerajaan ini berhasil menciptakan kekayaan budaya yang terus berkembang. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah dinamika politik dan ekonomi di kawasan maritim Nusantara. Upaya untuk menjaga kedaulatan dan memperluas pengaruh politik kadang-kadang memunculkan konflik dengan kerajaan tetangga.

Meskipun menghadapi tantangan tersebut, Kerajaan Samudra Pasai mampu melakukan transformasi dalam berbagai aspek kehidupan. Proses akulturasi budaya antara lokal dan Islam menciptakan sebuah masyarakat yang unik, di mana kearifan lokal dan nilai-nilai Islam berbaur harmonis. Hal ini tercermin dalam seni, arsitektur, dan sastra yang berkembang pesat di kerajaan ini, menjadi bukti adaptasi yang kreatif terhadap berbagai pengaruh budaya.

Selain itu, transformasi juga terjadi dalam bidang ekonomi, khususnya perdagangan maritim. Kerajaan Samudra Pasai dikenal sebagai pusat perdagangan rempah-rempah yang strategis, membawa kekayaan dan kemakmuran bagi kerajaan ini. Perdagangan yang erat dengan berbagai wilayah di dunia Islam dan Asia menghasilkan pertukaran budaya yang kaya, menciptakan keberagaman dan pluralitas di Samudra Pasai.

Kekayaan budaya yang terus berkembang ini menciptakan identitas yang kuat bagi Kerajaan Samudra Pasai. Warisan budaya ini, termasuk seni, arsitektur, dan sastra Islam, menjadi penanda kejayaan dan kontribusi kerajaan ini dalam membentuk wajah Islam di Nusantara. Meskipun kerajaan ini mungkin telah mengalami keruntuhan pada akhirnya, keberlanjutan warisan budaya ini memperkaya sejarah dan memberikan inspirasi bagi generasi berikutnya.

Warisan Budaya Modern

Warisan budaya Kerajaan Samudra Pasai, khususnya nilai-nilai dan tradisi Islam yang diwariskan, masih memiliki relevansi dan memberikan inspirasi bagi masyarakat modern dalam menjaga harmoni dan toleransi. Meskipun kerajaan ini telah lama berlalu, warisan budayanya terus mengalir sebagai sumber inspirasi untuk membentuk masyarakat yang inklusif dan berlandaskan nilai-nilai agama.

Nilai-nilai Islam yang diterapkan di Samudra Pasai, seperti keadilan, saling menghormati, dan solidaritas, tetap menjadi panduan bagi masyarakat modern. Konsep harmoni antara Islam dan tradisi lokal yang terwujud dalam kebudayaan Samudra Pasai memberikan contoh bagaimana berbagai elemen budaya dapat hidup berdampingan tanpa konflik, sebuah pelajaran berharga untuk masyarakat multikultural saat ini.

Tradisi toleransi dan keterbukaan terhadap perbedaan dalam masyarakat Samudra Pasai menciptakan lingkungan yang inklusif. Hal ini menjadi inspirasi bagi masyarakat modern untuk membangun masyarakat yang menerima keberagaman budaya, agama, dan etnis. Warisan budaya ini membawa pesan tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara kekayaan kebudayaan dan nilai-nilai bersama yang mengarah pada kedamaian dan persatuan.

Pentingnya warisan budaya Samudra Pasai juga terlihat dalam upaya pelestarian dan revitalisasi nilai-nilai Islam yang diwariskan. Pendidikan agama dan kebudayaan Islam menjadi sarana untuk meneruskan ajaran-ajaran tersebut kepada generasi muda, menggugah rasa identitas dan rasa tanggung jawab terhadap warisan budaya yang berharga.

Dengan demikian, warisan budaya Kerajaan Samudra Pasai tidak hanya menjadi bagian dari sejarah, tetapi juga menyinari perjalanan masyarakat modern. Nilai-nilai dan tradisi Islam yang berkembang di kerajaan ini memberikan landasan untuk membangun masyarakat yang inklusif, toleran, dan berdaya saing di era kontemporer. Dengan memahami dan menerapkan warisan budaya ini, masyarakat modern dapat mengambil inspirasi untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Referensi 

Al-Fatih, Muhamad. dkk. 2023. "Peradaban Islam Di Kerajaan Samudera Pasai." Journal Of Teaching and Science Education (JOTASE), 1(1)

Huda, Nor. 2019. Islam Nusantara: Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Maulia, Siti Tiara. dkk. 2022. "Jejak Perkembangan Islam Pada Kerajaan Kerajaan Islam Di Indonesia." Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah, FKIP Universitas Jambi, 2(2), 77-84.

Muhammad, T. 2013. "Jejak Kebudayaan Persia Di Kawasan Tinggalan Sejarah Samudra Pasai." Samudera Pasai Heritage, Aceh, 15(1).

Mukti, Abdul. dkk. 2022. "Pendidikan Islam Masa Kesultanan Samudera Pasai." Jurnal Ilmiah Hospitality, 11(2), 237.

Nourjanah, H. dkk. 2017. "Pemetaan dan Penilaian Pemakaman Sejarah Samudra Pasai di Kabupaten Aceh Utara." Paramita: Historical Studies Journal, 27(1), 90-102.

Yahdi, M. 2023. "Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Islam Di Indonesia." Uin Aluddin Makassar, 12(1).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun