Pengajaran pendidikan Islam sudah merata di ajarkan diseluruh kurikulum Indonesia sebagai muatan wajib untuk memahami aspek agama. Pendidikan agama juga sesuai dengan landasan sila ke-1 dalam dasar negara Indonesia. Berbagai upaya dilakukan agar pendidikan agama dapat merata bisa di ajarkan dengan begitu multikulturalnya agama di Indonesia. Islam sebagai agama mayoritas pun banyak pendidikan agama Islam di ajarkan diberbagai tingkatan sekolah. Namun dalam pengajaranya masih cendrung ada banyak kesenjangan yang terjadi. Sehingga pendidikan Islam belum mampu menjangkau secara universal. Terutama berkaitan dengan pengajaran Al-Qur'an sebagai pondasi dasar kitab suci agama Islam
Kesenjangan pendidikan agama Islam dapat kita lihat melalui perbedaan pengajaran antara sekolah negeri atau sekolah swasta dengan madrasah yang lebih mengedepankan aspek agama di dalam kurikulum pendidikannya. Sekolah negeri lebih banyak memfokuskan pelajaranya pada aspek umum sehingg pelajaran agama yang diberikan tidak terfokus sangat mendalam dan mendetail. Terlebih lagi dalam pengajaran Al-Qur'an cenderung berfokus pada secara garis besarnya saja tidak mendalami lebih lanjut bagi dari segi tahsin, tajwin, maupun hurufnya.
Berbeda halnya dengan pengajaran pendidikan Islam di madrasah yang lebih fokus dan banyak memahami pelajaran agama disamping pelajaran umum juga. lembaga pendidikan madrasah secara khusus didedikasikan untuk pengajaran agama Islam. Madrasah sering kali memberikan penekanan yang lebih kuat pada pengajaran Al-Qur'an, studi agama Islam, dan tafsir Al-Qur'an. Madrasah dapat mengajarkan bahasa Arab dan fokus pada pemahaman teks-teks agama secara mendalam. Di beberapa negara, madrasah beroperasi secara terpisah dari sistem pendidikan umum dan menerapkan kurikulum yang berbeda.
Kesenjangan pendidikan Islam antara sekolah negeri dan madrasah dalam pengajaran Al-Quran dapat terjadi karena perbedaan pendekatan, tujuan, dan sumber daya yang tersedia di masing-masing institusi. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan kesenjangan tersebut :
1.Fokus dan Intensitas
Madrasah memiliki fokus yang lebih kuat pada pengajaran Al-Quran dan aspek-aspek agama Islam lainnya. Program tahfidz Al-Quran dan pengajaran tajwid cenderung lebih intensif di madrasah daripada di sekolah negeri. Madrasah juga dapat menawarkan waktu pembelajaran yang lebih lama untuk pengajaran Al-Quran.
2.Kurikulum dan Materi
Madrasah memiliki kurikulum yang lebih terpusat pada ajaran Islam, termasuk pengajaran Al-Quran dan tafsirnya. Kurikulum sekolah negeri mungkin memberikan lebih sedikit waktu dan penekanan pada pengajaran Al-Quran, karena harus mencakup mata pelajaran lain yang sesuai dengan kurikulum nasional.
3.Guru dan Sumber Daya
Madrasah umumnya memiliki guru yang memiliki latar belakang pendidikan keagamaan dan keahlian khusus dalam pengajaran Al-Quran. Di sekolah negeri, sumber daya untuk pengajaran Al-Quran mungkin lebih terbatas, dan guru-guru agama Islam mungkin harus mengajar berbagai mata pelajaran agama sekaligus.
4.Ketersediaan Program Tahfidz
Program tahfidz Al-Quran umumnya lebih banyak tersedia di madrasah daripada di sekolah negeri. Madrasah sering memiliki program yang dirancang khusus untuk menghafal Al-Quran, sedangkan di sekolah negeri, program hafalan Al-Quran mungkin hanya tersedia sebagai kegiatan ekstrakurikuler.
5.Lingkungan dan Budaya
Madrasah cenderung menciptakan lingkungan yang kental dengan atmosfer Islami, yang mempromosikan pengajaran dan penghayatan Al-Quran secara lebih intensif. Di sekolah negeri, sementara pengajaran Al-Quran dilakukan, lingkungan dan budaya sekolah mungkin memiliki keberagaman agama yang lebih besar, sehingga pengalaman pengajaran Al-Quran bisa berbeda.
Untuk mengatasi kesenjangan pendidikan Islam antara sekolah negeri dan madrasah dalam pengajaran Al-Quran. Bisa kita tarik beberap solusinya melalui tujuan pendidikan peningkatan kualitas pengajaran al-quran di sekolah negeri yang mana diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas pengajaran Al-Quran di sekolah negeri. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan tambahan kepada guru PAI agar memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang Al-Quran dan metode pengajarannya. Penggunaan materi pembelajaran yang lebih baik, pengajaran tajwid yang tepat, dan penekanan pada pemahaman tafsir Al-Quran juga dapat membantu meningkatkan pengajaran di sekolah negeri.
Tak hanya itu kewajiban belajar kurikulum di sekolah negeri dapat diperkuat dengan peningkatan jumlah jam pelajaran dan penekanan yang lebih besar pada pengajaran Al-Quran. Menyediakan waktu tambahan untuk pelajaran Al-Quran dan memperluas materi yang diajarkan dapat membantu mengurangi kesenjangan dalam pengajaran Al-Quran antara sekolah negeri dan madrasah.
Melalui upaya kolaboratif, peningkatan kualitas pengajaran, penguatan kurikulum, pengembangan sumber daya, dan penghargaan terhadap keberagaman, kesenjangan pendidikan Islam antara sekolah negeri dan madrasah dalam pengajaran Al-Quran dapat dikurangi, sehingga semua siswa dapat memperoleh pemahaman yang baik tentang Al-Quran dan ajaran Islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H