              Namun demikian India seperti diacuhkan dalam Samudera Hindia padahal Samudera Hindia menjadi poin yang diwanti-wanti Beijing seandainya terjadi perang besar yang melibatkan RRT dengan negara yang mampu menguasai Samudera Hindia. Barang-barang yang diimpor RRT salah satunya minyak melewati Samudera Hindia salah satunya Selat Malaka dan Laut China Selatan. Maka tentunya India dan RRT tidak hanya memikirkan front Himalaya namun juga front Samudera Hindia.
              Bila terjadi perang antara India dan RRT, front Samudera Hindia tentunya akan menyebabkan kekacauan dunia karena perdagangan dunia yang berupaya menuju dan atau keluar dari Asia akan sangat rawan terlibat aksi dari kendaraan militer kedua negara yang pastinya akan menghambat pergerakan kendaraan sipil dikarenakan kekhawatiran akan kendaraan sipil yang menyamar untuk membawa kendaraan militer demi kerahasiaan serangan ke suatu target. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana akhir-akhir ini pasukan bersenjata RRT menampilkan kapal feri sipil yang mampu mengangkut alutsitsa RRT untuk invasi ke Taiwan.
              Namun demikian seperti disampaikan perang antar kedua negara terjadi bila petinggi kedua negara diisi orang gila namun demikian memang banyak poin-poin yang dapat menyulut perang antar kedua negara. Mungkin adanya kita harus berterima kasih pada globalisasi karena interdependensi antar kedua menyebabkan ketergantungan tersebut membuat potensi perang mengecil dan untuk saat ini, keamanan internasional di Asia Tenggara masih bisa dijamin aman.
