Mohon tunggu...
Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Di Balik Wajah Indah Indonesiaku

23 September 2018   11:41 Diperbarui: 23 September 2018   15:27 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di balik kemerdekaan Indonesia yang telah memasuki masa 73 tahun. Kini Indonesia ku mulai bangkit dengan bekerja sama antara pemerintah dan para pengusaha maupun dari luar negeri dan dalam negeri.

Indonesia kini menjadi negara yang masih dalam proses perkembangan ekonomi, ekonomi dalam negeri ini masih di bilang masih sangat minim dalam hal lowongan kerja yang dimana negeri ini selalu mematokkan bahwa jika ingin mendapatkan pekerjaan di negeri ini pendidikan harus mencapai sarjana. Dan hal itu menjadikan efek kepada rakyat yang hanya  lulusan sekolah menengah atas terpuruk dalam mencari perkerjaan di negeri Indonesia ku ini. 

Melihat nasib ini, mereka para pengusaha negeri ini mulai bangkit membantu pemerintah dalam hal lowongan pekerjaan di mana banyak para wirausahawan yang memungut para pengangguran untuk berkarya dan bekerja sama dengan para wirausahawan untuk memajukan  perekonomian negara Indonesia ku ini.

Dan alhamdulillah para pengangguran sedikit demi sedikit mulai percaya diri dalam mencari perkerjaan. Belum sampai di situ pemerintah negara Indonesia masih banyak tugas dalam hal membina dan mensejetarahkan masyarakat Indonesia. Pemerintah harus bisa membaur dengan masyarakat agar pemerintah paham akan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.

Selain tentang ekonomi yang masih dalam perkembangan, ada hal yang juga sampai saat ini masih belum terselesaikan yaitu para pedagang kecil yang masih berkeluh kesah tentang harga suatu barang yang begitu tinggi nilai harga jual nya, sedangkan mereka mengambil laba dari hasil perdagangan tersebut hanya 10% dari 90% barang yang di perdagangan kan oleh mereka. 

Bagaimana mereka tidak gulung tikar dalam berdagang sedang kan hasil perolehan dari laba berdagang tidak bisa untuk membeli barang lagi untuk di jual. Hasil laba mereka hanya cukup untuk makan sehari hari, mereka sangat berharap perekonomian di Indonesia bisa labil lagi. 

Agar mereka bisa berdagang kembali dan mencukupi keluarganya. Alangkah sungguh miris sekali  ketika melihat negeri yang indah ini. Masih banyak keluh kesah rakyat yang belum tersampaikan kepada pemerintah dan pemimpinnya. Mereka rakyat kecil dan pedagang kecil selalu tersingkirkan dengan para penguasa yang hanya melihat Indonesia sudah berjaya dalam segi hal apapun.

Mereka rakyat kecil yang seharusnya mendapatkan sesuatu fasilitas yang sama dengan mereka para penguasa hanya akan menjadi angan angan belaka. Rakyat kecil selalu di beri impian menjadi sukses tetapi apa hasil? Mereka hanya di permaikan penguasa agar mau melakukan apa yang di perintahkan.

Mereka rakyat kecil sudah muak akan hal itu, dan kini mereka mulai bangkit dengan sendiri mencoba hal hal baru meskipun itu bukan dalam bidang mereka. Apa yang mereka lakukan ini sudahlah puncak dari putus asa mereka, akan suara mereka yang tak pernah di hiraukan oleh pemerintah.

Mereka hanya mendapatkan janji belaka akan suatu keputusan, andaikan kata negeri tercintaku ini sejahtera pasti nya tidak ada konflik antar pemerintahan dan masyarakat pribumi.

Sungguh mereka para rakyat indonesia sangat mencintai negerinya dan sangat menghargai pemerintahan di Indonesia ku ini. Mereka hanya butuh kepastian dan keterbukaan pemerintah akan kebijakan mereka kepada masyarakat.

Rakyat hanya ingin kepastian bagaimana ke depannya Indonesia ku ini agar tak ada yang tersingkirkan antara sesama bangsa Indonesia. Agar menjadi wajah indonesia ku yang indah luar dan dalam nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun