Mohon tunggu...
Muhammad Insan Firdaus
Muhammad Insan Firdaus Mohon Tunggu... Lainnya - Analis Legislatif Setjen DPR RI

Sosial, Budaya dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menggugah Semangat Patriotisme dengan Penerapan Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara di Era Modern

23 Juli 2024   19:42 Diperbarui: 23 Juli 2024   19:58 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Di tengah dinamika globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, isu kontemporer seperti ancaman siber, radikalisme, dan perubahan iklim menuntut kesiapan dan kesadaran tinggi dari setiap warga negara. Oleh karena itu, dibutuhkan penerapan wawasan kebangsaan, bela negara, dan kesiapsiagaan bela negara yang relevan dengan tantangan pada masa kini. Artikel ini akan membahas bagaimana konsep-konsep tersebut diterapkan dalam konteks tantangan masa kini.

Wawasan kebangsaan di era digital menghadapi tantangan besar. Arus informasi yang cepat dan deras melalui media sosial sering kali menyebabkan penyebaran hoaks dan berita palsu yang dapat memecah belah persatuan bangsa. Di sinilah pentingnya literasi digital sebagai bagian dari wawasan kebangsaan. Setiap individu harus mampu memilah dan memilih informasi yang benar, serta berkontribusi dalam menyebarkan nilai-nilai positif yang memperkuat persatuan.

Selain itu, peran pemuda dalam menjaga dan mengembangkan budaya lokal menjadi krusial. Di tengah gempuran budaya asing, menjaga identitas nasional dengan memahami dan melestarikan budaya serta tradisi lokal adalah bentuk nyata dari wawasan kebangsaan yang harus terus diperkuat.

Isu kontemporer seperti radikalisme dan terorisme menuntut adanya pemahaman yang mendalam tentang bela negara. Radikalisme sering kali menyasar kaum muda yang rentan terhadap doktrinasi melalui internet. Oleh karena itu, pendidikan bela negara harus mencakup upaya penanaman nilai-nilai toleransi serta kebhinekaan.

Selain itu, bela negara di bidang ekonomi juga menjadi penting. Dalam menghadapi perang dagang dan persaingan global, setiap warga negara perlu memiliki semangat kewirausahaan dan inovasi untuk meningkatkan daya saing nasional. Pengembangan UMKM dan peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

Kesiapsiagaan bela negara tidak hanya terbatas pada aspek militer, tetapi juga mencakup kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan ancaman siber. Perubahan iklim yang menyebabkan peningkatan frekuensi bencana alam menuntut setiap warga negara untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mitigasi dan adaptasi bencana.

Selain itu, ancaman siber menjadi isu yang semakin mendesak. Serangan siber dapat mengancam infrastruktur penting negara, termasuk sistem keuangan, transportasi, dan komunikasi. Oleh karena itu, literasi digital dan keamanan siber harus menjadi bagian dari kesiapsiagaan bela negara. Setiap individu harus dilatih untuk mengenali ancaman siber dan mengetahui langkah-langkah pencegahan serta penanganannya.

Di era modern ini, wawasan kebangsaan, bela negara, dan kesiapsiagaan bela negara harus terus diperbarui dan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Tantangan kontemporer seperti ancaman siber, radikalisme, dan perubahan iklim memerlukan pendekatan yang komprehensif dan integratif.

Menanamkan semangat patriotisme yang adaptif dan inovatif adalah kunci untuk menghadapi berbagai isu kontemporer. Dengan pemahaman yang mendalam tentang wawasan kebangsaan, bela negara, dan kesiapsiagaan bela negara, setiap warga negara dapat berkontribusi secara maksimal dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun