Mohon tunggu...
Muhammad Indra Pratama
Muhammad Indra Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - S1 - Teknik Elektro - Institut Teknologi Nasional Bandung (ITENAS)

Artikel dengan judul Mengungkap Perhitungan Decibel : Dasar, Konsep, dan Aplikasinya. Pembimbing : Ir. Rustamaji, M.T.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengungkap Perhitungan Decibel : Dasar, Konsep, dan Aplikasinya

13 Januari 2025   13:10 Diperbarui: 13 Januari 2025   17:17 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdn.pixabay.com/photo/2013/07/12/18/20/decibel-153307_960_720.png

Pendahuluan

Desibel (dB) adalah satuan logaritmik yang digunakan untuk mengukur rasio antara dua nilai, khususnya dalam konteks elektronik, dan telekomunikasi. Artikel ini membahas konsep dasar prthiyungan decibel, termasuk definisi matematisnya, penerapannya dalam berbagai bidang, serta cara menginterpretasikan hasil perhitungan. Perhitungan decibel melibatkan fungsi logaritma untuk menyederhanakan pengukuran perubahan besar nilai.seperti tingkat tekanan suara, daya listrik, atau intensitah sinyal. Dengan pendekatan praktis, artikel ini menjelaskan rumus-rumus utama seperti decibel daya (10 Log P2/P1) dan decibel tegangan (20 Log V2/V1), serta penerapannya dalam mengukur tingkat tekanan suara (SPL). Melalui berbagai studi kasus, artikel ini menunjukan bagaimana bagaimana decibel digunakan untuk menilai efisiensi sistem audio, kualitas komunikasi nirkabel,dan isolasi akustik. Selain itu, dijelaskan pula hubungan antara decibel dengan persepsi manusia terhadap suara yang setara dengan peningkatan sekitar 3 dB dan penggandaan persepsi suara yang memerlukan peningkatan sekitar 10 dB. Artikel ini juga mengidentifikasi potensi kesalahan umum dalam interpretasi nilai decibel dan memberikan panduan langkah-langkah untuk memastikan perhitungan yang akurat. Dengan memahami konsep dan aplikasi decibel, pembaca diharapkan mampu mengaplikasikan pengetahuan ini untuk merancang, menganalisis , dan mengoptimalkan berbagai sistem sistem teknis yang bergantung pada pengukuran rasio energy atau intensitas.

Dasar Perhitungan Decibel

Decibel bukanlah satuan absolut, melainkan satuan relative yang menunjukan rasio antara dua nilai. Rumus dasar perhitungan decibel dibedakan berdasarkan parameter yang diukur:

Untuk daya (energi):

dB= 20 log10 (P2/P1)

Untuk tegangan atau tekanan suara:

dB = 20log10 (V2/V1)

Pada rumus pertama P1 dan P2 adalah nilai daya yang dibandingkan, sedanglan pada rumus kedua, V1 dan V2 adalah nilai tegangan atau tekanan yang dibandingkan. Perbedaan faktor 10 dan 20 muncul karena daya berbanding lurus dengan kuadrat tegangan. Nilai referensi sering digunakan dalam pengukuran decibel untuk memberikan konteks tertentu. Beberapa contoh referensi yang umum adalah:

0 dBm: mengacu pada daya 1 miliwatt (mW)

0dB SPL : mengacu pada tingkat tekanan suara sebesar 20 µPa, ambang pendengaran manusia pada frekuensi 1 KHz

Konsep Logaritmik Decibel

Konsep Logaritmik pada decibel memberikan sejumlah keunggulan:

Skala Kompak: Perubahan nilai yang sangat besar dapat dinyatakan dalam angka yang lebih kecil. Sebagai contoh, perbandingan daya 1 juta kali dapat dinyatakan sebagai 60 dB.

Persepsi Manusia: Dalam akustik, decibel sesuai dengan cara manusia merasakan perubahan intensitas suara. Sebagai contoh, kenaikan 10 dB sering dirasakan sebagai penggandaan kenyaringan suara.

Kemudahan Analisis: Dalam sistem teknis, Seperti penguatan sinyal atau peredaman, decibel memungkinkan perhitungan dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan nilai dB, alih-alih mengalihan atau membagi nilai absolut.

Aplikasi Decibel

  • Akustik

Decibel digunakan untuk mengukur tingkat tekanan suara(Sound Pressure Level, SPL).

Rumus SPL adalah

SPL = 20log10(P/Pref)

Dimana Pref adalah tekanan suara referensi sebesar 20 µPa. contoh tingkat tekanan suara dalam kehidupan sehari-hari:

  • Bisikan: 30 dB SPL
  • Percakapan normal: 60 dB SPL
  • Mesin jet pada jarak dekat: 120 dB SPL

Dalam akustik, decibel juga digunakan untuk mengukur Noise Reduction(Pengurangan Kebisingan) dalam ruangan, yang menjadi penting dalam desain studio, rekaman, auditorium, dan ruang konferensi.

  • Elektronik

Dalam bidang elektronik, decibel digunakan untuk menilai penguatan atau redalam sinyal dalam sirkuit. Contoh:

  • Pengutan Amplifier: Jika tegangan input amplifier adalah 0,5 V dan outputnya adalah 10V, penguatannya:

dB = 20log10(10/0,5) = 26 dB.

  • Redaman Filter: Sebuah filter yang meredam tegangan dari 2V menjadi 0,1V memiliki redaman:

dB = 20log10 (0,1/2) = -26 dB.

  • Telekomunikasi

Decibel digunakan untuk menghitung redaman sinyal dalam kabel atau saluran tranmisi, serta untuk mengukur kualitas sinyal. Contoh:

  • Redaman dalam serat optic biasanya dinyatakan dalam dBper kilometer.
  • Penguatan antenna dinyatakan dalam dBi(Decibel Isotropic), yang menunjukan efisiensi antenna dibandingkan sumber isotropic.

Studi Kasus

Studi Kasus 1: Sistem Audio

Sebuah amplifier audio memiliki daya input sebesar 2 mW dan daya output sebesar 200 mW. Penguatan daya dalam decibel:

dB = 10log10 (200/2) = 20 dB.

Studi Kasus 2: Kebisingan Lingkungan

Seorangan pekerja kontruksi terpapar kebisingan sebesar 90 dB SPL selama 8 jam. Dengan menggunakan aturan OSHA(Occupational Safety and Health Administration), paparan suara ini berada di ambang batas yang aman untuk jangka waktu tersebut. Jika intensitas suara meningkat menjadi 100 dB SPL, waktu paparan yang aman turun drastic menjadi hanya 2 jam.

Studi kasus 3: Telekomunikasi 

Dalam sistem telekomunikasi, sinyal mengalami redaman sebesar 3 dB setiap kilometer. Jika daya awal adalah 10 mW, daya yang tersisa setelah 5 km:

Redalam Total = 5 × 3 = 15 dB.

Daya Akhir :

Pakhir = Pawal × 10 (-) = 10 × 10-1,5 = 0,316 mW.

 

Kesimpulan

Decibel (dB) adalah satuan logaritmik yang sangat penting dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, mulai dari akustik hingga telekomunikasi. Sebagai satuan relatif, decibel memungkinkan pengukuran perbandingan dua nilai dengan lebih mudah, terutama ketila nilai tersebut memiliki rentang yang sangat besar. Konsep logaritmik pada decibel tidak hanya menyederhakan perhitungan, tetapi juga mencerminkan cara manusia merasakan perubahan fisik tertentu, seperti intensitas suara. Hal ini menjadikan decibel sebgai alat yang sangat relevan dan intutif, terutama dalam konteks pengukuran dan analisis.

Penggunaan decibel dalam bidang akustik, misalnya, memberikan gambran yang jelas tentang tingkat tekanan suara, dari ambang pendengaran manusia hingga batas nyeri. Dalam bidang elektronik, decibel digunakan untuk mengukur penguatan dan redaman sinyal, yang sangat penting dalam desain dan analisis perangkat keras seperti amplifier, filter, dan saluran tranmisi. Disisi lain, dalam telekomunikasi tetap efisien dan dapat diandalkan.

Artikel ini juga menyoroti pentingnya memahami konsep nilai referansi dalam perhitungan descibel, seperti dBm untuk daya listrik dan bD SPL untuk tingkat tekanan suara. Dengan memahami nilai referensi ini, pengguna dapat memastikan bahwa pengukuran dilakukan dengan akurasi yang tinggi dan hasilnya dapat diinterpretasikan dengan benar. Selain itu, studi kasus yang disajikan mwnunjukan aplikasi praktis decibel dalam berbagai situasi dunia nyata, seperti analisis kebisingan lingkungan, penguata sinyal audio, dan redaman sinyal telekomunikasi.

Secara keseluruhan, decibel adalah alat yang sangat berguna dalam dunia teknologi modern, dengan sifatnya yang sederhana namun efektif, decibel memberikan solusi untuk mengukur perubahan besar dengan presisi tinggi. Pemahaman yang baik tentang dasar, konsep, dan palikasi decibel tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis individu tetapi juga membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik di berbagai bidang. Di era teknologi yang semakin maju ini, decibel tetap menjadi satuan satuan yang relevan dan akan terus mamainkan peran penting dalam pengembangan sistem yang lebih efisien dan inovatif.

Daftar Pustaka

Baranek, L. L. (1992). Accustics Springer. https://pubs.aip.org/asa/jasa/article-abstract/92/1/1/959542/Concert-hall-acoustics-1992Concert-Hall-Acoustics?redirectedFrom=fulltext

Kinsler, L. E., Frey, A R., Coppens, A. B., & Sanders, J. V. (2000). Fundamentals of Accustics (4th Edition). Wiley. https://www.amazon.com/Fundamentals-Acoustics-Lawrence-Kinsler/dp/0471847895

Crocker, M. J. (1998). Handbook of Accustics. Wiley. https://www.wiley.com/en-us/Microwave+Engineering%2C+4th+Edition-p-9780470631553

Everest, F. A., & Pohlmann, K. C. (2015). Master Handbook of Accustics (6th Edition). McGraw-Hill. https://www.semanticscholar.org/paper/Master-handbook-of-acoustics-Everest-Pohlmann/25fc7fc3db69f4e77eabcf08b80b646ef44fa8c5

Proakis, J. G., & Monolakis, D. G. (2006). Digital Signal Processing: Principles, Alghorithms, and Applications (4th Edition). Pearson. https://archive.org/details/digitalsignalpro0000proa_r8t4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun