Oleh Novisyah Amelia Iskandar (2310341002), Natasya Salsabila (2310341005), Kamilatul Fauzanah (2310342005), Dhea Maitama (2310343003), dan Muhammad Imam (2310343009).
Mahasiswa Universitas Andalas.
Â
Masa remaja merupakan masa di mana seseorang mengeksplorasi jati dirinya dan ingin mengetahui siapa dirinya sebenarnya. Ketika seseorang mencapai usia 17 tahun, dia dianggap remaja. Pada usia ini, seseorang melewati masa yang disebut masa remaja. Pada masa remaja, seseorang ingin mencoba segala sesuatu yang baru dalam hidupnya, segala macam gejolak emosi terjadi, dan banyak permasalahan yang timbul  baik dalam keluarga maupun lingkungan sosial. Banyaknya permasalahan yang terjadi dapat menyebabkan kenakalan remaja dan menjerumuskan pada penyalahgunaan narkoba sebagai dampak negatif dari tumpukan masalah yang tidak teratasi dengan baik tersebut.
Kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba merupakan dua masalah yang saling terkait dan memiliki dampak yang serius terhadap individu dan masyarakat. Kenakalan remaja merujuk pada perilaku negatif yang dilakukan oleh remaja, seperti pergaulan bebas, kekerasan, pencurian, dan penyalahgunaan narkoba. Sementara itu, penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan obat-obatan terlarang atau obat-obatan yang tidak sesuai dengan resep dokter, yang dapat menyebabkan kerusakan fisik, mental, dan sosial.
Pada umumnya masa para remaja adalah masa mencari jati diri, saat mencari jati diri inilah terjadi individu ingin bersosialisasi dengan individu yang lain. Remaja ini akan mudah mencari pergaulan. Inilah hal-hal yang sangat dikhawatirkan oleh orang tua, karena para remaja belum mempunyai pikiran yang matang dan belum bisa berpikir panjang, sehingga para remaja mencari teman bergaul tanpa melihat baik buruknya teman yang diajak bergaul. Bila dia mendapatkan teman yang memiliki latar belakang keluarga yang salah dan kebetulan teman gaulnya adalah pecandu narkoba, tidak menutup kemungkinan anak yang polos tadi akan terkena bujuk rayu oleh teman bergaulnya untuk menggunakan narkoba bersama-sama. Danalasan lain para remaja menggunakan narkoba adalah alasan diantaranya untuk mengatasi stress, untuk bersenang-senang, atau untuk bersosialisasi.
Kenakalan remaja adalah tingkah laku melawan norma yang diperbuat oleh anak yang belum dewasa. Kenakalan remaja biasanya dilakukan oleh remaja-remaja yang gagal dalam menjalani proses-proses perkembangan jiwanya, baik pada saat remaja maupun pada masa kanak-kanaknya. Masa kanak-kanak dan masa remaja berlangsung begitu singkat, dengan perkembangan fisik, psikis, dan emosi yang begitu cepat. Secara psikologis, kenakalan remaja merupakan wujud dari konflik-konflik yang tidak terselesaikan dengan baik pada masa kanak-kanak maupun remaja. Seringkali didapati bahwa ada trauma dalam masa lalunya, perlakuan kasar dan tidak menyenangkan dari lingkungannya, maupun trauma terhadap kondisi lingkungannya, seperti kondisi ekonomi yang membuatnya merasa rendah diri.
Kenakalan remaja adalah perilaku negatif yang dilakukan oleh remaja dengan berbagai macam bentuk, salah satunya adalah penyalahgunaan narkoba. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis dan sosial seseorang. Dampak fisik, psikis dan sosial selalu saling berhubungan erat antara satu dengan lainnya. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi. Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dan perilaku-perilaku menyimpang lainnya.
Selain itu, narkoba dapat menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, persepsi, dan kesadaran. Pemakaian narkoba secara umum dan juga psikotropika yang tidak sesuai dengan aturan dapat menimbulkan efek yang membahayakan tubuh.
Efek yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.Depresan, yaitu menekan sistem-sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan seperti morphin dan heroin atau putaw;
2.Stimulan, stimulan ini membuat rangsangan untuk fungsi tubuh sehingga dapat meningkatkan gairah serta kesadaran. Jenis stimulan ini antara lain: kafein, kokain, dan amphetamin (ekstasi dan shabu);
3.Halusinogen, efek utama yang ditimbulkan adalah mengakibatkan halusinasi. Halusinogen ini kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Ada juga yang diramu di laboratorium misalnya LSD tetapi yang paling banyak dipakai adalah ganja. (lihat belajarpsikologi.com)
Dampak penyalahgunaan narkoba tidak hanya terbatas pada individu yang terlibat, tetapi juga memiliki implikasi yang luas pada masyarakat dan bangsa. Beberapa dampak yang paling signifikan adalah:
1.Ketergantungan: Penggunaan narkoba dapat menyebabkan ketergantungan pada zat-zat tersebut, yang dapat menghancurkan kehidupan individu dan keluarganya.
2.Kesehatan: Narkoba dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk ketergantungan, depresi, dan gangguan mental.
3.Sosial: Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan individu menjadi isolasi dari masyarakat dan menghancurkan hubungan dengan orang lain.
4.Ekonomi: Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan biaya yang besar untuk masyarakat dan negara, termasuk biaya pengobatan dan rehabilitasi.
Penyalahgunaan narkoba dan kenakalan remaja dapat menyebabkan rusaknya jiwa bangsa. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah mengalami peningkatan kasus penyalahgunaan narkoba yang signifikan, yang dapat mengancam masa depan bangsa. Dampak penyalahgunaan narkoba tidak hanya terbatas pada individu yang terlibat, tetapi juga memiliki implikasi yang luas pada masyarakat dan bangsa.
Untuk mencegah penyalahgunaan narkoba dan kenakalan remaja, beberapa langkah yang dapat diambil adalah:
1.Pendidikan: Pendidikan yang efektif tentang bahaya narkoba dan kenakalan remaja dapat membantu mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba dan kenakalan remaja.
2.Kesadaran: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya narkoba dan kenakalan remaja dapat membantu mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba dan kenakalan remaja.
3.Pengawasan: Pengawasan yang efektif terhadap penyalahgunaan narkoba dan kenakalan remaja dapat membantu mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba dan kenakalan remaja.
Â
Narkoba sangat mudah menyerang di kalangan remaja dan siapa saja. Narkoba dapat merusak mental dan kesehatan fisik para pengunannya. Narkoba dapat merusak system saraf dan beberapa organ tubuh kita. Orang yang sudah merasakan kenikmatan menggunakan narkoba akan terus menggunakan narkoba karena itu akan membuat pengguna merasa kecanduan. Mereka akan menggunakan berbagai cara untuk bisa mendapatkan narkoba bahkan samapi ada yang mencuri. Sudah banyak korban dari penggunaan narkoba bahkan sampai harus kehilangan nyawanya.
Di Indonesia narkoba bisa menyebar luas secara mudah, Â karena kurangnya pengawasan yang diberikan oleh semua masyarakat, baik orang tua maupun pihak-pihak yang berwajib. Para remaja mudah tergoda menggunakan narkoba karena pergaulan yang disekitarnya, tanpa mengetahui latar belakang teman pergaulanya. Para pengguna narkoba mempunyai semboyan " jika saya hitam, kamu juga harus hitam" , yang artinya para pengguna narkoba yang telah frustasi mengajak teman-temanya untuk mengonsumsi narkoba bersama-sama. Seperti itulah penyebaran pengguna narkotika berkembang biak secara mudah dikalangan para remaja.
Kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba merupakan masalah serius yang harus segera ditangani. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja dan narkoba tidak hanya berdampak pada individu yang terlibat, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanggulangan harus dilakukan melalui pendidikan, pembentukan jejaring sosial yang positif, peran aktif orang tua, dan pembangunan fasilitas rehabilitasi narkoba. Dengan kerjasama semua pihak, diharapkan dapat mengurangi angka kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba, serta menciptakan generasi muda yang sehat dan berkualitas.
Pustaka Acuan
Abu Hanifah dan Nunung Unayah, Mencegah dan Menanggulangi Penyalahgunaan NAPZA Â Â
Melalui Peran Serta Masyarakat, Jurnal Informasi, Vol.16 No.1 Tahun 2011.
Aisyah. (2019). Risiki Penyalahgunaan Napza Pada Remaja Di Kelurahan. Kelayan Timur Banjarmasin.
Aisyah, N., & Ghozali, G. (2020). The Journal of Early Adolescence.
BKKBN, H. (2021). Remaja, Ingat Pahamilah Kesehatan Reproduksi Agar Masa Depan Cerah dan Cegah Penyakit Menular Seksual Kesehatan Reproduksi Agar Masa Depan Cerah dan Cegah Penyakit Menular Seksual. BKKBN.
Brier, J., & lia dwi jayanti. (2020). Literatur Review Sikap Masyarakat Terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Cahyani, N. T. (2023). Pola Asuh Orang Tua Pada Remaja Pecandu Narkoba Dan Bukan Pecandu Narkoba.
Darmawan, D. (2022). Upaya Penanggulangan Tindak Pidana Narkotika Kepolisian Di Wilayah Hukum Kota Salatiga (Studi Kasus Di Polres... Salatiga).
Fadli, R. (2022). Kecanduan Narkoba Berdampak pada Fungsi Otak, Benarkah Halodoc.
Widjaya, A.W, 1985, Masalah Kenakalan Remaja dan Penyalahgunaan Narkotika, Armico,Bandung.
Zahroni, 1980. Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA, Grafindo Awanawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H