Mohon tunggu...
Muhammad Ilham Surya Samawa
Muhammad Ilham Surya Samawa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Saat ini sedang menempuh pendidikan S1 di fakultas kedokteran universitas diponegoro jurusan kedokteran angkatan 2019. Dan pada saat ini sedang melaksanakan program KKN TIM II UNIVERSITAS DIPONEGORO 2021/2022.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Undip: Pencegahan dengan Pemeriksaan KPSP di Kelurahan Gemah, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.

12 Agustus 2022   09:15 Diperbarui: 12 Agustus 2022   09:25 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edukasi Hasil Pemeriksaan KPSP (Dokpri)

Semarang (16/07/2022) -- Kemampuan anak-anak untuk tumbuh dan berkembang dari pembuahan sampai akhir pubertas adalah salah satu sifat mereka yang membedakan mereka dari orang dewasa. Fase perkembangan vital seorang anak berlangsung hanya antara usia 1 sampai 5 tahun, dan itu "tidak pernah terjadi lagi." Perkembangan mendasar dari kemampuan berbicara menghasilkan perilaku sosial dan sensorik. Beberapa tahun terakhir telah melihat peningkatan dalam sejumlah masalah perkembangan pada anak-anak, seperti keterlambatan bahasa, kekurangan keterampilan motorik kasar dan halus, perilaku, hiperaktif, dan autisme.

Pemeriksaan KPSP (Dokpri)
Pemeriksaan KPSP (Dokpri)

Untuk mengatasi masalah ini, kami mahasiswa KKN UNDIP mengundang orang tua anak-anak dan pengurus Posyandu untuk mengikuti program survei dan konseling Kuesioner Pra-skrinning Perkembangan (KPSP). KPSP merupakan alat deteksi perkembangan dini untuk anak usia 0 sampai 6 tahun, dan berguna untuk mendeteksi perkembangan normal dan kelainan pada anak. Ini adalah program yang memungkinkan orang tua dari anak kecil untuk mengambil inisiatif dalam memberikan pemeriksaan kesehatan dan dukungan perkembangan sesuai usia di rumah.

Pemeriksaan KPSP (Dokpri)
Pemeriksaan KPSP (Dokpri)

Pemeriksaan KPSP (Dokpri)
Pemeriksaan KPSP (Dokpri)

Pemeriksaan KPSP ini dilaksanakan pada hari Sabtu 16 Juli 2022 dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 10.00 di Posyandu RW 11 Desa Gemah. Kecamatan Pedurungan. Kota Semarang. Kelompok sasaran program ini adalah orang tua dan anak usia 0-72 bulan serta kader Posyandu RW setempat. Target untuk pemeriksaan ini terbatas karena waktu yang dilakukan untuk memeriksakan 1 anak cukup lama, sehingga maksimal 15 anak.

Pengukuran Berat Badan (Dokpri)
Pengukuran Berat Badan (Dokpri)

Kegiatan dimulai dengan pemeriksaan rutin kepada balita dan anak-anak, seperti pengukuran tinggi badan/panjang badan, berat badan, lingkar lengan atas dan lingkar kepala. Kemudian dilanjutkan dengan penilaian KPSP sesuai dengan usia bayi berdasarkan tanggal lahir dan tanggal dilakukannya pemeriksaan. Dalam pemeriksaan, ibu dan perujuk yang mengetahui perkembangan anak sehari-hari ditanya tentang perkembangan anak, dan diminta melakukan aktivitas fisik sesuai dengan format pertanyaan modul KPSP. Ingat dalam hal ini, orang tua dan petugas Posyandu juga dilatih dalam menginterpretasikan hasil tes untuk anaknya dan melakukan tes KPSP pada usia 3 bulan.

Edukasi Hasil Pemeriksaan KPSP (Dokpri)
Edukasi Hasil Pemeriksaan KPSP (Dokpri)

Pelaksanaan program ini mendapat respon positif dari orang tua peserta dan pengurus Posyandu. Hal ini ditunjukkan oleh orang tua yang selama penelitian sangat bersemangat untuk membimbing anaknya dengan mendengarkan petunjuk penggunaan KPSP dan menanyakan beberapa permasalahan yang dihadapi anaknya. Dari 15 anak di bawah usia 5 tahun yang mengikuti Posyandu, hanya 3 yang berhasil di skrinning karena kondisi bayi dan anak yang tidak koperatif dalam melakukan pemeiksaan. Namun, anak-anak yang mengikuti kuesioner skrinning perkembangan akan lebih mudah menjadi fasih dan aktif saat bermain dengan alat tes serta dimasukkannya mainan yang menarik perhatian anak akan membuat tes lebih mudah. Tes KPSP pada posyandu RW 11 Desa Gemah menunjukkan bahwa salah satu anak kembar memiliki masalah perkembangan dan disarankan untuk membawanya ke klinik tumbuh kembang anak terdekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun