Mohon tunggu...
Muhammad Ilham Fahrudin
Muhammad Ilham Fahrudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tambang Timah dan Tantangan Pembangunan Berkelanjutan

1 Desember 2024   18:14 Diperbarui: 1 Desember 2024   19:05 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia, khususnya Pulau Bangka dan Belitung, dikenal sebagai salah satu penghasil timah terbesar di dunia. Aktivitas pertambangan timah telah memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal dan nasional. Namun, dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat lokal menjadi persoalan yang tidak bisa diabaikan.

Tambang timah sering kali menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti degradasi lahan, hilangnya hutan, dan pencemaran air. Selain itu, aktivitas tambang ilegal yang tidak terkontrol semakin memperparah situasi. Hal ini mengancam ekosistem lokal, termasuk biota laut dan darat yang bergantung pada kelestarian lingkungan.

Di sisi lain, masyarakat sekitar tambang sering kali tidak sepenuhnya menikmati manfaat ekonomi dari kegiatan tersebut. Mereka menghadapi risiko kesehatan akibat pencemaran, serta kehilangan mata pencaharian tradisional seperti pertanian dan perikanan.

Saya berpendapat bahwa pemerintah dan perusahaan tambang harus mengambil langkah serius untuk memastikan tambang timah dikelola secara berkelanjutan. Penegakan hukum terhadap tambang ilegal, penerapan teknologi ramah lingkungan, serta pemberdayaan masyarakat lokal perlu menjadi prioritas. Tambang timah harus memberikan manfaat jangka panjang tanpa mengorbankan lingkungan dan kesejahteraan generasi mendatang.

Hanya dengan pendekatan yang holistik dan berkeadilan, kekayaan alam berupa timah dapat menjadi berkah, bukan beban bagi Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun