Mohon tunggu...
Muhammad Ilham Fahrudin
Muhammad Ilham Fahrudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kasus Video Asusila yang Melibatkan Seorang Guru dan Murid di Gorontalo

17 Oktober 2024   10:09 Diperbarui: 17 Oktober 2024   10:46 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Berita ini mengarah pada sebuah kasus yang tampaknya melibatkan seorang guru dan murid di Gorontalo, dan tampaknya ada video yang viral terkait dengan kejadian ini. Berdasarkan informasi yang Anda sebutkan, pelaku diduga awalnya mengajak korban untuk melakukan tindakan tidak senonoh di ruangan guru setahun lalu sebelum akhirnya video tersebut tersebar luas.

Kejadian seperti ini termasuk serius dan dapat memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat. Biasanya, kasus seperti ini akan diselidiki lebih lanjut oleh pihak berwenang untuk memberikan perlindungan kepada korban dan memberikan sanksi kepada pelaku jika terbukti bersalah. Penting untuk menunggu informasi resmi dari pihak berwenang agar tidak terjadi kesalahpahaman atau penyebaran berita yang tidak akurat.

Kasus video asusila yang melibatkan seorang guru dan murid di Gorontalo menjadi sorotan publik setelah video tersebut viral di media sosial. Pelaku, seorang guru berinisial DH (57), telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian. Berdasarkan investigasi, hubungan terlarang antara DH dan muridnya, yang saat ini duduk di bangku kelas 12, telah berlangsung sejak Januari 2024 dan diduga terjadi berulang kali. Aksi tersebut dilakukan di lingkungan sekolah, bahkan di ruangan guru.

Guru tersebut telah dinonaktifkan dari jabatannya oleh pihak sekolah dan Kementerian Agama (Kemenag) Gorontalo, yang menaungi sekolah tersebut, telah memberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi aparatur sipil negara (ASN).

Kasus ini tidak hanya berdampak pada pelaku, tetapi juga menimbulkan trauma mendalam bagi korban, yang kini mendapatkan pendampingan psikologis. Pihak kepolisian meminta masyarakat untuk tidak menyalahkan atau menghakimi korban, mengingat ia adalah pihak yang dilecehkan dalam situasi ini.

Harapan saya semoga kasus ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya keamanan dan etika di lingkungan pendidikan, serta penanganan cepat terhadap kejadian-kejadian semacam ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun