Tiper pemain yang ke tiga ini hampir sama dengan tipe pemain yang pertama, suka menyalahkan teman satu tim yang noob, padahal dia sendiri yang berbuat salah. Contoh Ketika saat tim figh, ada satu orang yang mati dan dia menyalahkan teman satu tim nya sala satu nya roam tank karena gagal rotasi dan tidak membantu teman satu tim, lalu pemain satu tim tersebut menyalah kan roam tersebut.
Itu lah contoh yang tidak baik karena toxic di dalam game online namun di game mobilegendsni sering mengalami ke toxic kan yang diakibatkan ada percekcokan di dalam tim maupun musuh di permainan tersebut. Namun ada kalanya mereka tetap diberi kata-kata kasar atau perilaku toxic meskipun tidak melakukan kesalahan apapun. Di dalam Game online mobile legend tersebut terkadang mengakibatkan beberapa remaja atau pemain mengalami ketakutan memainkan game tersebut lagi. Bahkan itu termasuk dalam ranah cyber bullying hingga sampai ada kata-kata yang tidak pantas seperti membawa-bawa orang tua, suku, dan ras. Para remaja yang tadinya ingin menghibur diri dengan meluangkan waktu bermain Game online mobile legend ini malah menjadi semakin tertekan dan menjadi kehilangan mood. Fenomena ini ternyata berpengaruh dalam kehidupan, perilaku pemain yang menjadi korban ke toxic kan pun juga berubah karena satu hal yang sebenarnya sepele namun begitu berpengaruh dampaknya. Mungkin pelaku ke toxic an berniat hanya untuk bercanda namun tidak dengan korban. Mereka mengaku sangat resah dan tertekan karena sering mendapatkan ke toxic an itu tadi. Bahkan dampaknya mereka menghapus Game online mobile legend ini karena sangat mengganggu. Game online mobile legend ini di rasa mulai melihatkan sisi gelapnya. Sangat disayangkan jika hal tersebut tidak cepat diatasi, mengingat akan Game online mobile legend ini sangat digandrungi dan ramai dibicarakan oleh remaja. Mungkin kedepannya Game online mobile legend ini dapat dibenahi system atau kualifikasinya agar tidak ada hal atau sesuatu buruk terjadi. Fenomena yang terjadi dalam Game online mobile legend ini sangat menguras para korban karena menguras waktu, tenaga, dan psikis. Padahal Game online mobile legend ini sudah masuk dalam cabang e-sport, namun dengan banyaknya oknum toxic ini membuat banyak pihak yang dirugikan. Namun para remaja tersebut masih ingin memainkan game mobile legend ini meski sudah di toxic in berkali -- kali. Terkadang memang kita yang sudah berhati-hati dalam bertutur kata namun tidak dengan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H