Sebelum mengeedukasi masyarakat paraa pejabatnya juga harus mencontohkan yang baik tentang sesuatu yang terkait dengan hak asasi manusia, seperti pelayanan kesehatan di rumah sakit umum daerah tidak boleh mendahulukan orang-orang yang mamppu untuk membayar pengobatan, sedangkan orang-orang yang kurang mampu untuk membayar pengobatan di nomor duakan.Â
Dari tersebut juga masyarakat berpikir para pejabatnya aja seperti itu idak mencotohkan yang baik sebagai cerminan, para pejabtnya jugaa maalah mencerminkan prbuatan yang negatif. Oleh karena itu kita sebagai warga indoneisa harus menjujung tinggi tentang hak asasi manusia aagar seemua merasakaan kehidupan yang sama tidak ada yang dibeda-bedakan.Â
Di indonesia walaupun masyarakatnya berbeda suku, ras, bahasa, budaya dan agama harus tetap menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan agar tidak terjadi adanya pergesekan antar masyarakat yang menjadi pemicu bentrok yang dimana nantinya akan ada warga yang terluka.Â
Melukai saja tidak boleh apalgi sampai mebunuh, agar tidak ada pergesekan antar suku yang menjadikan sebuah peperangan dan akhirnya para warga melanggar tentang hak asasi manusia, apalagi di indonesia masyarakatnya berbeda dalam memeluk keyakinan hal tersebut bukan menjadi sebuah acuan untuk terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Karena saya yakin semua agama mengajarkan hal yang baik dan hal yang positif terutama agama islam, karena dalam agama islam menyakiti saja tidak boleh apalagi sampai mebunuh.Â
Maka dari itu saya menghimbau  kepada seluruh masyarakat indonesia terutama generasi muda pada saat ini yaitu generasi milenial untuk hidup saling menghaargai walaupun berbeda suku dan agama, jangan membuat sesuatu hal bisa menyebabkan perselisihan antar masyarakat di indonesia karena dengan adanya kita menciptakan rasa persatuan semu akan merasakan hidup yang damai. Stop melakukan pelanggaran HAM karena kita harus menjunjung tinggi HAM.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI